Part 7

215 15 2
                                    

Kini Kevin dan Michie sudah berada di dalam mobil dan Kevin melajukan mobilnya meninggalkan kantor Michie.

Kevin melirik sekilas pada Michie yang sedang fokus melihat jalanan.

"Ci." panggil Kevin dan Michie langsung menoleh ke arahnya.

"Ada apa Vin?" tanya Michie.

"Nanti malem aku boleh gak ke acara ulang tahun Anin?" tanya Kevin.

"Anin siapa?" tanya Michie, entah kenapa ada sedikit perasaan tak suka saat Kevin menyebut nama itu.

"Mantan aku ci." jawab Kevin. Seketika mood Michie turun drastis, ia bahkan bingung dengan apa yang dirasakannya sekarang, antara kesal dan marah bercampur jadi satu tanpa ia tau penyebabnya apa.

"Boleh, tapi aku harus ikut." ucap Michie.

"Ga boleh ci."

"Kok ga boleh?!"

Michie sedikit meninggikan suaranya.

"Aku juga ga tahu ci, tapi tadi Anin bilang aku gak boleh ajak cici."

Michie menggeram kesal.

"Halah, paling itu akal-akalan kamu supaya bisa leluasa berduaan sama mantan kamu itu."

Michie memalingkan wajahnya mencoba meredam emosinya yang hampir meluap. Ia seolah-olah tuli saat Kevin memanggil namanya.

Bahkan saat sampai ke rumah pun Michie langsung masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Kevin sedikitpun. Dengan segera Kevin langsung menyusul Michie ke kamar mereka.

"Ci..." panggil Kevin tapi Michie tak bergeming sedikitpun, Michie duduk di pinggir kasur dengan wajah yang masih enggan menoleh ke Kevin.

"Salah aku apa? kalo cici ga bilang mana bisa aku berubah." ucap Kevin dengan nada lembut.

"Aku tersinggung sama ucapan mantan kamu itu, aku ini istri kamu sayang masa aku ga boleh ikut. Aku yakin dia pasti masih suka sama kamu Kevin." ucap Michie dengan nada sedih.

"Kalo dia masih suka sama aku ya itu haknya dia, yang jelas aku gak mungkin balik lagi sama dia karena aku udah punya kamu." jawab Kevin dengan sabar.

"Aku cuma takut dia rebut kamu dari aku." lirih Michie.

Kevin memicingkan wajahnya ke Michie lalu perlahan mendekatkan wajahnya di hadapan istrinya itu.

"Kamu mau ngapain?"

Michie terlihat gugup, Kevin tersenyum di hadapan Michie.

"Cieee udah mulai cemburu." goda Kevin yang langsung memunculkan semburat merah di kedua pipi Michie.

"Asikk, udah ada yang mulai suka sama aku."

Kevin menjauhkan wajahnya lalu berdiri menatap cermin.

"Pesona gue memang luar biasa." ucap Kevin sambil merapikan rambutnya di depan cermin.

Michie hanya menggelengkan kepalanya lalu berjalan menghampiri Kevin dan mengacak-acak rambut Kevin dengan gemas.

"Akhhh cici!!" pekik Kevin.

"Jangan diacak acak nanti gak ganteng lagi." ucap Kevin sambil merapikan rambutnya lagi.

"Pokoknya kamu pergi sama aku atau gak pergi sama sekali." tegas Michie.

"Iya-iya pergi sama cici." pasrah Kevin.

Michie langsung tersenyum manis dan merentangkan kedua tangannya.

"Sini sayangku peluk dulu." ucap Michie dan langsung disambut pelukan hangat dari Kevin.

"Tadi Anin juga minta peluk ci." ucap Kevin, Michie langsung mendongakkan kepalanya dan menatap tajam Kevin.

"Tapi aku tolak, karena pelukan cici lebih nyaman dari siapapun, eh... kecuali mama, pelukan mama aku lebih hangat dari pelukan cici."

Michie tersenyum melihat kepolosan suaminya itu. Ia kembali menenggelamkan wajahnya di dada Kevin, mencoba meyakinkan hatinya yang sebetulnya masih bimbang dengan perasaannya terhadap Kevin atau Yohan.

Tapi yang jelas, tak ada sedikitpun rasa penyesalannya setelah menikah dengan Kevin.









To Be Continue......

Cinta Luar Biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang