Kevin benar benar pergi dari kehidupan Michie, bahkan sudah 5 bulan lamanya Michie tak melihat Kevin sekalipun.
Semenjak ditinggal Kevin Michie jadi berubah, ia tak seceria dulu, bahkan keramahannya dikantor seolah hilang entah kemana.
Tak ada lagi Michie yang ramah dan disukai oleh seluruh karyawannya, yang ada hanya Michie yang dingin dan sering marah marah hingga akhirnya Andreas memutuskan untuk Michie mengambil cuti.
Walaupun awalnya Michie menolak tapi akhirnya ia mengikuti saran ayahnya, terlebih lagi karena perutnya yang kini semakin membesar.
Karena sudah tak lagi pergi ke kantor, Michie jadi lebih sering diam di rumah seperti sekarang ini ia sedang asyik membaca majalah di halaman belakang rumahnya.
"Dek, ada mamah Shani di ruang tamu." ucap Jojo yang entah sejak kapan sudah ada di hadapannya.
Mendengar Shani datang, Michie langsung menyimpan majalahnya dan bergegas menemui Shani.
Senyuman Michie mengembang saat melihat Shani yang kini sedang berbincang bincang dengan ibunya di ruang tamu.
"Mamahhhh." Shani menoleh dan tersenyum saat melihat Michie berjalan ke arahnya, Michie duduk di samping Shani lalu memeluknya dari samping persis seperti yang sering dilakukan Kevin dulu.
"Chie, jangan gitu ah kasian mamah kamu baru datang." ucap Rita karena merasa tidak enak dengan sikap manja Michie pada Shani.
"Gapapa, mamah juga kangen Michie." Shani membalas pelukan Michie, entah kenapa akhir akhir ini Michie menjadi sangat manja padanya dan itu selalu mengingatkannya pada Kevin.
Walaupun Kevin masih sering menghubunginya tapi tak bisa dipungkiri kalau ia amat sangat merindukan putra bungsunya itu.
"Mamah bawa apa?" tanya Michie dengan posisi memeluk Shani.
"Mamah bawa kue nih, kamu mau?" tawar Shani, Michie menggelengkan kepalanya.
"Aku lagi mau asinan mah."
"Yaudah, gimana kalo kita bikin sekarang?" Rita memberi usul, tapi lagi lagi Michie menggelengkan kepalanya.
"Aku mau asinan Bogor."
"Mamah bisa kok buat asinan Bogor." ucap Shani.
"Aku mau dari Bogor langsung mah." Shani dan Rita saling tatap, Michie memang manja tapi baru kali ini ia ngidam hal yang cukup sulit untuk di kabulkan.
"Udah tenang, biar aku aja yang ke Bogor." sahut Jojo yang baru saja muncul.
"Kamu yakin? jauh loh." tanya Rita, Jojo hanya mengangguk lalu berjalan menghampiri Michie.
"Mau beli berapa?" tanya Jojo pada Michie yang sekarang menatapnya dengan mata yang berbinar.
"Satu aja." jawab Michie.
"Yahhh, jauh jauh masa cuma beli satu."
"Ya masa aku harus makan 10." Michie menatap Jojo dengan cemberut membuat kakaknya terkekeh geli.
"Iya deh aku beli 1 tapi 1 gerobak ya.'
"Kokooo!!!" Jojo berlari keluar dengan tawa puasnya karena telah menjahili adik kesayangannya itu, hal yang sepertinya sudah sangat lama tidak ia lakukan.
Apalagi setelah Michie menikah mereka bahkan jarang sekali bercanda seperti ini
"Pagi Kevin." Alya yang baru saja datang langsung menatap heran pada Kevin yang terlihat sudah sangat rapi.
"Kamu mau kemana?" tanya Alya.
"Ke Bogor kak." jawab Kevin, ia sekilas melirik Alya lalu kembali merapikan rambutnya di depan cermin.
Alya tersenyum gemas melihat Kevin, ia berjalan menghampirinya lalu sedikit mengacak rambut Kevin yang sebelumnya terlihat rapi.
"Eh...eh... kok di acak acak sih kak."
"Kamu lebih ganteng kalo rambutnya sedikit berantakan." jawab Alya disertai senyuman manis yang membuat Kevin seketika terpaku bahkan ia jadi susah berkedip.
"Masa sih?" Kevin mengamati penampilannya dengan serius di depan cermin, membuat Alya yang sudah tak tahan lagi langsung mengecup pipi Kevin.
"Eh..." Kevin terlihat kaget, tapi Alya bersikap biasa saja seolah tak terjadi apa apa.
"Ke Bogor mau ngapain sih?" tanya Alya.
"Mau beli asinan." Kevin kembali menatap tubuhnya di cermin, entah kenapa ia merasa tak tahan berhadapan dengan Alya terlalu lama, ada sedikit rasa risih saat Alya menatapnya.
"Jauh banget, disini juga ada yang jual asinan."
"Tapi ci Michie maunya langsung dari Bogor."
Seketika raut wajah Alya berubah kesal saat Kevin menyebut nama Michie, entah kenapa hatinya terasa sesak saat ini.
"Kamu sama Michie bukannya udah cerai ya?"Kevin langsung menoleh ke Alya lalu menggelengkan kepalanya.
"Engga kak, aku sama ci Michie belum cerai. Papanya yang nyuruh aku untuk pergi dulu supaya ci Michie sadar kalo yang ada dihatinya itu aku kak."
"Pede banget kamu." Alya mendorong pelan pipi Kevin sementara Kevin justru melebarkan senyumnya pada Alya.
"Papa bilang dengan gertakan kata cerai aja ci Michie udah kalang kabut sampe nangis semalaman karna ga mau pisah dari aku, jadi papa yakin kalo ci Michie itu suka aku."
"Suka sama butuh itu bedanya tipis loh."
Kevin langsung terdiam, ia sedikit terkejut lalu mencoba mencerna perkataan Alya.
"Michie gak mau pisah karena suka kamu atau Michie gak mau pisah karena dia ga mau nanggung beban sendirian saat anaknya lahir nanti." ucapan Alya benar benar membuatnya tak berkutik sedikitpun.
"Ahhh, kok aku gak berpikir sampe sejauh itu ya." Kevin menyandarkan tubuhnya di dinding, kini wajahnya kembali terlihat murung.
"Kamu mungkin udah belajar bersikap tegas dengan ninggalin Michie, tapi hati kamu engga Vin."
Tangan Alya bergerak mengelus kepala Kevin yang kini tengah menunduk. Sebenarnya ia tak tega berkata seperti itu tapi ia tak mau lelaki yang ia sayangi ini terus menerus dibodohi oleh perasaannya sendiri.
"Mulai sekarang jangan pikirin Michie dulu."Kevin mengangguk layaknya anak kecil.
"Harus tegas sama hati kamu." lagi lagi Kevin hanya mengangguk.
"Jadi kalo Michie ngidam kamu jangan..."
"Ah iya, ci Michie kan lagi ngidam pengen asinan Bogor duhh aku pergi dulu ya kak!"
Dengan tergesa gesa Kevin langsung mengambil jaket dan kunci mobilnya yang terletak diatas meja.
"Loh, tapi tadi kan..."
"Iya, nanti aku beliin buat kakak juga, udah ya bye!!!"
Belum sempat Alya berkata lagi Kevin sudah keluar dan hilang dari pandangannya, membuat Alya menghentakkan kakinya kesal pada sikap Kevin yang tak kunjung peka terhadap perasaannya.
"Itu anak waras ga sih sebenarnya." gumam Alya dengan nada kesal yang teramat sangat pada Kevin.
Bonus pict Alya Amanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Luar Biasa
RomanceAku memang manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah. Namun di hatiku hanya satu, cinta untukmu luar biasa. Cerita ini terinspirasi dari lagu Yovie & Nuno yang berjudul Manusia Biasa (CLB) dan juga merupakan adaptasi dari cerita yang berjudu...