Part 12

192 14 0
                                    

"Papah!"

Kevin berteriak dan berlari ke arah Jonan, ayahnya.

"Hei kamu anak nakal! kemana aja kamu hm? mentang mentang udah nikah jadi lupa sama orang tua. Sini sini peluk dulu."

Jonan merentangkan kedua tangannya ke arah Kevin namun Kevin malah berjalan mundur teratur menjauhinya.

"Papa jangan bikin malu dong!"

"Lah biasanya juga kamu malu maluin Vin."

Ucap Jonan tertawa puas karena telah berhasil membuat putranya cemberut.

Michie hanya tersenyum miris melihat kedekatan Jonan dan Kevin, sangat jelas dari sikap Jonan kalo dia sangat menyayangi Kevin.

Ada perasaan bersalah menyelimuti hatinya, selama menikah dengan Kevin papanya tak pernah memperlakukan Kevin dengan baik.

Sedangkan Kevin sudah rela meninggalkan keluarga yang sangat menyayanginya hanya untuk memenuhi permintaan konyol dari Michie.

"Mama mana pah?" tanya Kevin, Jonan langsung menghela nafas kasar.

"Beberapa hari ini mamamu tak mau beranjak dari kamar Yohan, bahkan dia juga tidur di kamarnya."

Michie kaget, rasa sesak di dadanya terasa lagi saat mendengar nama itu padahal setelah menikah dengan Kevin ia seolah olah lupa kalo Yohan dan Kevin itu adalah kakak beradik.

Kevin langsung berjalan masuk ke dalam rumah diikuti Michie. Kevin sempat terdiam saat tiba di depan kamar Yohan, ia melirik ke Michie yang terdiam menatap kosong ke arah pintu.

Kevin menghela nafas kasar, hatinya tiba tiba merasa sakit.

Dengan perlahan Kevin membuka pintu, hatinya langsung mencelos melihat Shani ibu kandung Kevin yang sedang menangis sambil mengelus foto Yohan.

Michie memejamkan matanya menikmati aroma khas Yohan saat pintu kamarnya terbuka.

"Mamah!"

Shani menoleh, ia semakin terisak saat melihat Kevin sudah bertekuk lutut di hadapannya hingga tinggi Kevin kini hanya sebatas dagu Shani yang sedang duduk di samping kasur Yohan.

Shani langsung memeluk erat Kevin, menumpahkan kerinduan seorang ibu yang amat mendalam pada anaknya.

"Mama kangen Vin, kenapa baru ke sini?"

Kevin perlahan melepaskan pelukan Shani dan menghapus air mata di kedua pipi mamanya itu.

"Mama jangan nangis, Kevin sedih liatnya." lirih Kevin.

"Apa kamu sudah mencari koko mu? sudah hampir 3 bulan kokomu gak pernah pulang."

Kevin terdiam menatap sendu Shani yang kembali terisak sedangkan Michie masih berdiri di ambang pintu sambil memegang dadanya yang tiba tiba merasakan sesak.

"Iya mah, Kevin akan berusaha untuk cari Koh Yohan. Kevin janji akan bawa Koh Yohan lagi ke sini." ucap Kevin.

Shani tersenyum, ia mencium kening Kevin cukup lama lalu mengelus rambut Kevin dengan sayang.

"Buatin aku soto lamongan dong mah, Kevin ke sini kan pengen makan masakan mamah." ucap Kevin dengan tatapan puppy eyes.

Shani semakin tersenyum gemas melihat sikap manja anak bungsunya itu.

"Aduhhh..."

Kevin dan Shani langsung menoleh ke Michie yang sedang meringis memegang kepalanya lalu berdiri menghampiri Michie.

"Ci, kamu kenapa?" tanya Kevin.

"Kepala aku sakit banget." rintih Michie.

"Ya udah, kamu tiduran disini dulu."

Kevin dan Shani membantu Michie merebahkan badannya di kasur.

"Mama buatin bubur sama bawain obat ya buat kamu." ucap Shani sambil mengelus rambut Michie.

"Makasih mah." ucap Michie, Shani mengangguk lalu melangkah pergi.

Kevin ingin mengatakan sesuatu tapi ia urungkan saat ia menyadari kemana arah pandangan Michie.

Michie menatap nanar pada foto Yohan yang terbingkai rapi di dinding.

"Aku keluar sebentar ya." ucap Kevin namun Michie langsung menarik tangannya.

"Jangan tinggalin aku." lirih Michie.

Kevin tersenyum lalu mengelus rambut Michie dan Kevin mencium kening Michie cukup lama lalu pergi meninggalkan Michie yang masih terpaku.

Kevin sebenarnya tidak pergi melainkan bersembunyi di balik tembok, ia ingin memberikan ruang untuk Michie meluapkan apa yang saat ini sedang ia tahan.

Sejak tadi Kevin hanya pura pura tidak tahu dengan perasaan Michie bahkan Kevin bisa melihat sorot kerinduan yang mendalam dari mata Michie saat Michie menatap foto kokonya itu.

"Kamu sebenarnya ke mana? aku kangen kamu Yohan." lirih Michie di sela tangisnya.

Tubuh Kevin terasa lemas saat mendengar perkataan Michie, bahkan kata i love u yang dilontarkan Michie untuknya saat itu terasa tak ada artinya sama sekali.

Kevin menundukkan kepalanya lalu berjalan dengan langkah gontai menuju kamarnya di sebelah kamar Yohan.









To Be Continue.....

Cinta Luar Biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang