Part 32

200 14 6
                                    

Shani hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kevin saat ini. Sejak ia datang menjenguk menantu dan juga cucunya, Kevin sama sekali tidak melepaskan pelukannya dan ia justru semakin mengeratkan pelukannya saat Jonan meledeknya dengan sebutan anak manja.

"Ampun deh Chie, itu suami lo kenapa sih?" Gracie mencoba menahan tawanya saat Kevin bersikap manja pada Shani.

"Ga tau deh, dari semenjak dia bangun karena pingsan lihat darah gue jadi gitu deh." jawab Michie, Kevin seolah tak peduli dan tetap memeluk mamahnya itu.

"Mamah dulu waktu lahirin aku sesakit itu ya?" tanya Kevin. Shani tersenyum, ia jadi paham kenapa Kevin seperti ini.

"Mamah dulu sempat kritis setelah melahirkan kamu, mamah kehilangan banyak darah." Kevin langsung tercekat dan menatap kaget Shani.

"Tapi mamah ga menyesal sedikitpun. Itu perjuangan seorang ibu Vin, dipikiran mamah saat itu hanya kamu dan kamu tanpa peduli setelahnya mamah masih bertahan hidup atau tidak. Mamah rasa Michie pun pasti merasakan hal itu bahkan semua wanita pun pasti akan merasakan hal yang sama." ucap Shani lalu melirik ke Michie yang tengah tersenyum.

"Harus sayang sama Michie, udah lihat kan perjuangannya seperti apa?" Kevin mengangguk lalu kembali memeluk Shani, membuat semua yang ada disana tersenyum melihat kehangatan ibu dan anak itu.

"Chie, anakmu namanya siapa?" tanya Rio yang tengah mengelus pipi bayi Michie di gendongan Gracie.

"Namanya Anastasia Gempita Putri Jinarto Kusumo, Kevin yang kasih nama." jawab Michie.

"Chie, kayaknya anakmu haus nih." Gracie langsung mendekati Michie dan memberikan Gempi ke pangkuan Michie.

"Yaudah yuk, kita keluar dulu biar dedek Gempi minum susu dulu." sahut Jonan yang langsung diangguki oleh semuanya lalu satu persatu dari mereka keluar dari kamar rawat Michie.

"Kamu mau kemana sayang?" Michie menarik ujung baju Kevin saat Kevin hendak keluar.

"Keluar ci, kamu kan mau nyusuin Gempi."

"Kamu disini aja, temenin aku." pinta Michie namun Kevin langsung menggelengkan kepalanya.

"Cici ga malu apa kalo aku disini?"

"Engga, kamu kan suami aku." Kevin langsung memalingkan wajahnya yang bersemu merah, membuat Michie tersenyum gemas melihatnya.

"Sini duduk deket aku." pinta Michie, Kevin berjalan menghampiri Michie dengan wajah yang menunduk lalu duduk di kursi samping ranjang Michie.

"Kalo kamu ga mau lihat ya jangan dilihat, tapi kamu harus temenin aku disini." ucap Michie, Kevin mengangguk lalu mengubah posisinya menjadi membelakangi Michie.

Melihat itu, Michie langsung terkekeh dan mulai menyusui Gempi.

"Ci." panggil Kevin dengan posisi yang masih membelakangi Michie.

"Iya sayang?" tanya Michie sambil mengusap lembut rambut Gempi.

"Kamu percaya ga sama ikatan batin orang tua dan anaknya?" Michie melirik ke punggung Kevin lalu mengangguk walaupun ia tau Kevin tak akan mungkin melihatnya.

"Aku percaya karena aku dulu pernah merasakannya, aku pernah merasa tak enak hati seharian saat SMA dan ternyata mama kecelakaan terus aku juga pernah pulang kerja terlalu larut malam dan hampir aja aku digoda preman tapi papa langsung datang padahal aku belum menghubungi papa sedikitpun. Papa sih bilang dia juga ga tau, tapi rasanya pengen aja lewat jalan situ dan aku sadar kalo itu karena ikatan batin aku dan orang tuaku yang sangat kuat."

"Hmm gitu ya." Michie mengerutkan keningnya, ia terlihat bingung dengan sikap Kevin yang tak seceria tadi.

"Ada yang kamu pikirkan sayang?" Michie mengusap bahu Kevin dengan lembut, Kevin menggelengkan kepalanya membuat Michie semakin merasa heran.

"Sini lihat aku." pinta Michie, lagi lagi Kevin menggelengkan kepalanya.

"Aku ga mau liat kamu yang lagi nyusuin Gempi." ucap Kevin.

"Udah selesai kok." dengan perlahan Kevin memutar badannya, ia bisa melihat Gempi yang kini tengah tertidur dengan posisi tengkurap di dada Michie.

"Kamu kenapa sayang?" Michie mengelus pipi Kevin dengan ibu jarinya.

"Aku cuman berharap kalo Gempi juga punya ikatan batin yang kuat dengan orang tuanya." ucap Kevin.

"Tentu dong, kita berdua pasti punya ikatan batin yang kuat dengan Gempi." ucap Michie lalu menoleh ke Gempi lalu tersenyum melihat wajah menggemaskan Gempi yang sedang tertidur.

"Tapi bukan aku ci." ucap Kevin dengan lirih membuat Michie langsung menoleh ke arahnya.

"Maksud kamu?"

"Aku berharap kelahiran Gempi bisa bawa koh Yohan pulang." Michie langsung memejamkan matanya, entah kenapa ia tak suka mendengar Kevin berkata seperti itu.

"Lalu setelah Yohan pulang, apa yang akan kamu lakukan?" kali ini Michie menatap serius Kevin.

"Aku akan bertanya pada cici, cici masih membutuhkan aku atau tidak." Michie langsung memicingkan matanya, ia benar benar tak suka dengan perkataan Kevin seolah olah ia hanya memanfaatkan Kevin selama ini.

"Kamu masih meragukan aku?" tanya Michie, ia bahkan menatap tajam Kevin. Kevin hanya bisa diam, ia benar benar bingung harus berkata apa.

"Sini, aku mau bisikin sesuatu." ucap Michie. Kevin awalnya ragu apalagi Michie berbicara dengan nada tegas membuat nyalinya jadi ciut tapi perlahan Kevin mendekatkan telinganya ke Michie.

Ketika sudah dekat, Michie justru menarik dagu Kevin agar Kevin melihat ke arahnya. Jarak mereka kini sangat dekat bahkan hidung mereka sudah bersentuhan.

Cup...

Kevin langsung membelalakkan matanya saat ia merasakan sesuatu menempel dibibirnya, perlahan Michie memejamkan matanya.

Kevin mencoba melepaskan ciuman Michie tapi Michie justru menahan tengkuknya membuatnya tak bisa berkutik sedikitpun hingga akhirnya Kevin pun kalah dan mulai menikmati ciuman mereka.

Michie lalu melepaskan ciumannya lalu menempelkan keningnya dengan kening Kevin.

"Apa yang kamu rasakan disini?" tanya Michie sambil menempelkan telapak tangannya di dada Kevin hingga ia bisa merasakan detak jantung Kevin yang berdetak cepat.

"Aku deg deg an ci." jawab Kevin, Michie tersenyum manis lalu mengelus pipi Kevin.

"Kenapa sayang?"

"Aku ga tau, tapi rasanya aku jadi semakin takut kehilangan kamu." Michie lagi lagi tersenyum.

"Kamu tau, yang aku rasakan sekarang itu lebih besar dari apa yang kamu rasakan dan rasa ini ga pernah aku rasakan sebelumnya."

"Belum sama sekali?" Michie menggelengkan kepalanya.

"Walaupun dengan koh Yohan?"

"Iya sayang." Kevin langsung tersenyum dan memeluk Michie dan Gempi yang masih tertidur di dada Michie dengan lembut dan pelan pelan.

"I love u Michie sayang."

"I love u too Kevinku sayang."

"I love u Gempi anak cantiknya papa."

"I love u too papanya Gempi yang baik dan ganteng." ucap Michie mewakili Gempi yang belum bisa berbicara.

Anastasia Gempita Putri Jinarto Kusumo, anak Kevin dan Michie yang sangat cantik seperti mamanya dan gembul 🥰😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anastasia Gempita Putri Jinarto Kusumo, anak Kevin dan Michie yang sangat cantik seperti mamanya dan gembul 🥰😍

Cinta Luar Biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang