Part 30

227 19 7
                                    

1 Bulan Kemudian

Michie terbangun dari tidurnya, ia melirik ke jam dinding yang masih menunjukkan pukul 3 subuh. Michie menggigit bibir bawahnya karena ada hal yang ia inginkan sekarang tapi ia tak tega membangunkan Kevin yang sedang tertidur lelap.

"Tahan Michie, kamu pasti bisa tahan." gumam Michie mencoba menenangkan pikirannya, namun tak lama kemudian ia kembali merasakannya dan kali ini sulit untuk menahannya lagi.

"Sayang, bangun dong." Michie sedikit menggoyangkan bahu Kevin agar suaminya itu bangun, tapi tak ada respon sedikitpun dari Kevin.

"Ish, sayang bangun." kini Michie mengguncang tubuh Kevin dengan sedikit kasar hingga akhirnya ia berhasil dan Kevin pun terbangun walau matanya masih terpejam.

"Apa sih, aku masih ngantuk."

"Aku mau kue cubit sayang." ucap Michie.

"Ngidamnya kok mau dicubit, sini sini." dengan wajah yang masih mengantuk Kevin mengangkat tangannya hendak mencubit pipi Michie tapi Michie langsung menahannya.

"Kue cubit sayang, k-u-e c-u-b-i-t." Michie mengeja kalimatnya agar Kevin mengerti. Kevin melirik jam dinding lalu kembali merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Masih jam segini, mana ada yang jual. Nanti pagi aja." ucap Kevin sambil menutup tubuhnya dengan selimut.

"Ga mau ih! maunya sekarang!"

"Tapi ci..."

"Hiks..."

"Hadehhh, iya iya aku cari sekarang, jangan nangis." Kevin bangun dan berdiri mengambil jaketnya dengan mata setengah terpejam, bahkan jalan pun ia masih sempoyongan.

"Sayang..."

"Apa lagi?" Kevin menatap jengah pada Michie yang sekarang tengah tertawa.

"Yang kamu bawa itu kimono aku loh." Kevin langsung melihat pada benda yang di pegangnya.

"Ya ampun Gusti Yesus!!!" Kevin langsung saja menyimpan kimono Michie dan beralih mengambil jaketnya, tapi saat hendak membuka pintu, Michie kembali memanggilnya.

"Apa lagi sih?"

"Biasanya kamu kalo mau pergi selalu cium pipi dan kening aku." rengek Michie dengan manja.

Kevin tersenyum, kekesalannya seolah menghilang saat Michie merengek padanya, bahkan ia benar benar gemas dengan wajah cemberut istrinya.

Kevin berjalan menghampiri Michie lalu mencium pipi dan keningnya

"Aku pergi dulu ya sayang." ucap Kevin, ia mengelus puncak kepala Michie dengan sayang lalu beralih pada perut Michie yang sudah membesar lalu mengecupnya.

"Dek, kamu kalo minta yang enak enak dong, minta mama kamu cium papa atau minta mama kamu pijetin papa gitu."

"Huu, itu sih maunya kamu." Michie mencubit gemas pipi Kevin.

Kevin masih betah mengelus elus perut Michie dan sesekali berteriak girang karena ia merasakan bayi didalam perut Michie yang bergerak.










To Be Continue.....

Cinta Luar Biasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang