03. Perkataan yang membuatnya sadar

60.5K 3.6K 48
                                    

Biru dengan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih tampak sangat cocok dengan tubuhnya, potongan jas yang pas dan sesuai dengan postur tubuh Biru menonjolkan tubuhnya yang proporsional

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biru dengan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih tampak sangat cocok dengan tubuhnya, potongan jas yang pas dan sesuai dengan postur tubuh Biru menonjolkan tubuhnya yang proporsional. Anyelir yang melihat sampai tidak bisa berkedip, karena Biru berkali-kali lipat lebih tampan. Sementara itu, Anyelir merasa kontras dengan penampilannya yang berantakan, rambut lepek akibat bekerja di kafe.

Anyelir mengenakan dress yang dipadukan dengan celana jeans (dress over jeans) yang sudah berantakan akibat kesibukannya di kafe. Dia tersenyum kaku di depan Biru yang kini tengah menjinjing tas besar milik Anyelir, berisi bahan-bahan sisa.

"Masuk, waktu kita tinggal sedikit," kata Biru, Anyelir mengangguk dia berlari masuk ke dalam mobil milik Biru. Tidak lama kemudian mereka pergi meninggalkan Kafe, betapa terkejutnya Anyelir bahwa dia akan diajak Biru ke acara pernikahan teman lelaki itu. Anyelir dibuat kesal, sebab Biru sangat mendadak memberitahunya.

"Gak usah pake make up segala ribet," kata Biru setelah mereka sampai di rumah. Anyelir langsung melotot tidak terima. "Aku gak mau bikin kamu malu, aku harus cantik," kata Anyelir, lalu dia berlari ke arah kamar untuk bersiap. Untungnya Anyelir pencinta dress, dia mengoleksi banyak model dress hingga tidak akan kesulitan untuk memakai dress apa yang cocok.

Saat ini, Anyelir memilih dress baby pink yang sangat sederhana namun elegan, dan dress tersebut sangat cocok dengan tubuhnya. Dress baby pink yang dipilih memiliki potongan yang simpel namun tetap anggun, mencerminkan kesederhanaan dan keanggunan Anyelir. Dia membiarkan rambutnya digerai, gadis itu juga menambahkan jepitan lucu di sisi kanan dan kiri rambutnya untuk memberikan sentuhan playful serta manis pada penampilannya, setelah selesai barulah Anyelir mulai memoles wajahnya dengan make up tipis.

"Selesai," girang Anyelir sambil memutar tubuhnya di depan kaca besar yang berada di samping tempat tidurnya, dia meraih tas selempang, lalu keluar dari kamar. Di beberapa anak tangga, Anyelir dapat melihat Biru yang tengah memainkan ponsel, dia pun tersenyum lalu melanjutkan kembali langkahnya.

Suara ketukan heels, membuat atensi Biru beralih pada Anyelir yamg sekarang sudah turun dan tengah berjalan menghampiri Biru, lelaki itu sampai terbemgong melihat Anyelir. "Ayo, takutnya kita terlambat," ajak Anyelir, dia sudah berdiri di depan Biru.

Biru tersadar, dia berdehem lalu bangkit dari duduknya. Mereka mulai keluar dari rumah Anyelir. "Aku gak terlalu rempong 'kan?" tanya Anyelir meringis pelan, takut jika dia yang paling heboh di sana. Padahal jika dilihat penampilan Anyelir cukup sederhana.

"Enggak," balas Biru singkat.

Anyelir menarik tangan Biru yang akan membuka pintu mobil, masih ada keraguan di dalam diri Anyelir. "Aku gak akan buat kamu malu 'kan?"

Biru menggeleng yakin, lalu dia mendorong punggung Anyelir agar segera masuk ke dalam mobil. "Jangan bawel."

"Aku 'kan cuman tanya, takut bikin kamu malu nanti!"

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang