12. Memikirkan masa depan?

45.2K 2.2K 18
                                    

Sudah tiga hari sejak dimana Anyelir dan Biru menghabiskan hari minggunya untuk mengobrol banyak hal, terutama tentang rencana lelaki itu yang akan mengambil alih usaha Kakeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tiga hari sejak dimana Anyelir dan Biru menghabiskan hari minggunya untuk mengobrol banyak hal, terutama tentang rencana lelaki itu yang akan mengambil alih usaha Kakeknya. Ada beberapa perubahan yang Anyelir rasakan saat melihat Biru, lelaki itu juga sering kali mengirimnya pesan, mengabari dimana dia berada dan juga sering menyempatkan waktu untuk mengobrol meskipun lewat telpon. Mungkin sudah tiga hari juga Biru berada di luar kota, saat Biru memutuskan untuk mengantar Anyelir ke toko buku pada sore hari di hari minggu, tiba-tiba Zafir menelpon dan menyuruh Biru untuk segera ke rumahnya, kata Biru Mas—nya itu sangat membutuhkan bantuannya.

Sekarang Anyelir tengah melayani pembeli bersama Mitha, banyak sekali anak sekolah yang berdatangan ketika jam istirahat. Salah satunya berkata, sekolah mereka menjadi rumah untuk melaksanakan beberapa lomba,  hingga para murid dibebaskan asal tidak pulang.

Saat ini Anyelir tengah memotong brownies cokelat yang baru saja di angkat dari oven menjadi beberapa bagian, setelah itu menaburkan toping di atasnya dengan jenis yang berbeda-beda. Seperti keju, coklat parut, kacang almon dan choco chips. Tak disangka brownies potong itu langsung habis tak tersisa sampai Anyelir harus membuat adonan lagi, sedangkan Mitha tengah sibuk di bangku kasir dan juga bolak-balik mengantarkan pesanan pada meja yang ditempati oleh pembeli. Bukan hanya brownies yang diserbu, tetapi menu yang lainnya juga.

Pesanan sangat membeludak, apalagi ketika Mitha memberitahu di grup jika ada varian  baru dari brownies buatan Anyelir, namun brownies itu tidak dijual secara utu. Memang Mitha mempunyai ide untuk membuat grup setiap pembeli yang berkunjung ke kafe, Mitha menyuruh untuk bergabung di grup agar mereka bisa berlangganan di kafe Dayana dan mendapatkan info menu terbaru yang dijual pada hari itu saja, serta pembeli yang sering berlanggan akan mendapatkan diskon serta bonus.

Anyelir kira cara itu tidak akan berhasil, namun ternyata dugaan-nya salah, setiap harinya ada saja orang yang memesan lewat grup. Kebanyakan yang memesan memang lokasinya dekat dengan kafe, seperti pekerja kantor yang berada di samping sekolah.

"Tanganku rasanya mau copot, Mbak dari tadi gerak terus," keluh Mitha setelah menghempaskan tubuhnya pada kursi kafe. Mereka baru saja menutup kafe setelah membersihkan kafe.

"Sama kaki Mbak juga pegel bolak-balik terus," sambung Anyelir, dia ikut duduk di kursi sebelah Mitha. Gadis itu lalu memberikan amplop coklat pada Mitha. "Bonus buat kamu Mitha."

Mata Mitha langsung berbinar, dia pun menerimanya dengan senang hati. "Makasih lho Mbak, tiap hari aku dikasih bonus terus," balas Mitha.

"Gapapa dong, itu udah rezeki kamu. Makasih ya, kafe jadi makin ramai karena ide cemerlang kamu itu."

Mitha mengacungkan jempolnya. "Beli makanan yuk Mbak, jangan dulu pulang," ajak Mitha penuh harap ,Anyelir mengangguk sebab dia tidak ada acara apapun setelah pulang.

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang