"Bagaimana? Setuju dengan rencanaku?"
Xavier berfikir untuk sementara waktu dan dengan cepat menganggukkan kepalanya.
Ini demi kehidupan sukunya yang lebih baik.
"KELUAR DAN KEMBALIKAN ISTRIKU!"
Xavier mendengus, "Suamimu terlalu berisik" Tidak setuju dengan tindakan Rafael, seorang pemimpin seharusnya tidak tergesa-gesa mengambil keputusan seperti ini.
Dia dengan mudahnya datang kedalam perangkap musuh, Xavier menggelengkan kepalanya, badan besar otak kecil.
Melihat ekspresi Xavier sedikit suram Isabella tertawa pelan, "Dia mencintaiku, jangan meremehkannya."
"Siapa yang tahu?, mari kita bertaruh." Xavier membawa Isabella dengan kedua tangannya yang sedang terikat, "Aku ingin bermain sebentar dengan suamimu, ikuti alurnya dan mari kita bertaruh"
...........
Di luar kemah, Rafael dan pasukannya sudah siap untuk menerjang suku barbarian yang menjaga tenda namun terdengar langkah kaki dan suara hinaan seseorang.
Xavier perlahan menampakkan dirinya dengan memegang tangan Isabella yang terikat, "Sang Pahlawan telah datang, ini benar-benar awal dari kemalanganku"
Rafael tidak mendengarkan ocehan dari Xavier, namun ketika pandangannya beralih ke samping Xavier matanya menjadi gelap.
Itu Istrinya.. kedua tangannya terikat oleh tali, wanita yang dia sayangi dan manjakan terlihat kelelahan dan ketakutan.
Rafael menggerakkan giginya, "Seperti inikah sosok pemimpin Suku barbarian yang gagah itu? Mengecewakan!"
Xavier tertawa keras, "Mau bertaruh denganku?"
Xavier membawa Isabella menuju Kevin dan maju untuk berbicara dengan Rafael.
"Bertarung denganku, jika aku kalah aku akan mundur dan melepaskan istrimu dan jika aku menang desamu serta.. " Pandangan Xavier menuju Isabella, "Istrimu akan menjadi milikku"
Mendengar ini Rafael segera meraih kerah baju Xavier, "Berani sekali mengingini Istriku!"
Xavier meraih tangan Rafael yang sedang menarik kerahnya, "Takut?"
Rafael melepaskan tangannya yang sedang dicengkram oleh Xavier dan mendengus, "Takut oleh pengecut sepertimu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku."
Rafael melepaskan baju besinya dan juga meninggalkan pedangnya dibelakang.
"Oh, meninggalkan semua mainanmu?" Xavier tertawa keras.
"Tidak perlu mengotori mainanku hanya untuk berurusan denganmu"
Kedua pasukan diminta untuk tetap disamping. Rafael melirik Isabella yang berada disamping kevin sebelum akhirnya tatapannya fokus menuju Xavier.
Kicauan burung menyejukkan hati, tidak ada yang bergerak diantara keduanya. Hembusan angin pagi menerpa pepohonan membawa daun daun berterbangan. Salah satu daun melayang mengikuti arah angin hingga akhirnya jatuh ditanah.
Bang!
Keduanya melesat dan membenturkan tinju satu sama lain, tidak ada perbedaan signifikan diantara keduanya.
Xavier tersenyum miring, "Untuk seukuranmu, kekuatanmu boleh juga"
Perbedaan tinggi badan keduanya cukup banyak, Rafael dengan tinggi 190cm sedangkan Xavier 230cm sesuai dengan kriteria ras barbar.
Rafael mendengus,"Ternyata bukan hanya tubuhmu yang besar, mulutmu juga"
Pertarungan sengit diantara keduanya dimulai, tidak menggunakan pedang ataupun sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
RomanceTelah menyia - nyiakan kasih sayang yang diberikan suami serta penduduk desanya. Isabella telah mati dan kembali ke masa lalu, ia bersumpah akan menebus semua kesalahannya di kehidupannya kali ini.