25. Disisimu

4.1K 358 35
                                    

Isabella menarik nafas dalam - dalam sebelum memulai ceritanya, " Saat itu kerajaan kita sedang berperang dengan kerajaan lain" katanya, suaranya bergetar

Rafael mendengarkan dengan tekun, matanya tidak berkedip. Isabella melanjutkan ceritanya, menggambarkan hari - hari awal pernikahannya hingga hari terakhirnya. Wajahnya memucat, mengingat kembali kejadian yang menyakitkan yaitu kejadian dimana semua warga desanya dibantai serta suaminya yang tergeletak berlumuran darah.

Rafael terpaku sulit untuk percaya dengan semua informasi yang dilontarkan oleh istrinya. Namun tidak ada kekecewaan dalam ekspresinya, ia memandang Isabella dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Isabella terisak mencengkeram erat lengan suaminya, "Aku benar benar minta maaf... karena kebodohanku... kamu... kamu..."

Swosh..

Rafael segera memeluknya, membiarkan Isabella menangis dalam pelukannya, "Tenanglah aku ada disini" ucapnya lembut

Rafael membelai tangan isabella yang mencengkramnya dengan gemetar,"Kamu tidak bersalah, itu adalah peperangan.. kamu telah melakukan yang terbaik"

Bunga dandelion menari dalam pelukan angin sore, membawa harapan dan kebebasan yang tak terhingga.

Isabella memandangi bunga itu berterbangan, hatinya terasa dingin di tengah hangatnya sinar emas sore.

Dengan lembut Rafael menangkap bunga dandelion, "kamu telah melakukan yang terbaik, memendam semua itu sendirian dalam tubuh kecilmu"

Isabella menatap profil suaminya dari samping.

Rafael tersenyum hangat, ia melepaskan bunga dandelion yang ditangkapnya, "Lihatlah bunga bunga itu, awalnya mereka adalah satu bunga yang indah dan cantik namun karena adanya angin mereka menjadi terpisah satu sama lain. Mereka terpisah, berterbangan jauh entah kemana. Namun lihat, meskipun mereka tidak lagi menjadi satu mereka tetap indah dan bebas menari nari diatas langit. Mereka tak takut berpisah, kamu tahu mengapa?"

"Meskipun berpisah mereka akan menemukan jalan untuk kembali, mereka jatuh namun bangkit menjadi bibit yang baru"

"Jatuh bukanlah akhir, melainkan awal yang baru"

Rafael mencium rambut Isabella, "Aku tak peduli tentang apa yang terjadi sebelumnya ataupun sekarang, tapi yang perlu kamu ketahui adalah aku akan selalu mencitaimu dimanapun kamu berada"

Jawaban Rafael menghangatkan hati Isabella yang sudah lama membeku. Isabella melihat keseriusan dalam semua tindakan suaminya, "Apakah kamu percaya akan semua hal yang kuceritakan tadi?"

Rafael tersenyum memandangi langit sore, "Entah itu kebohongan atau kebenaran aku akan selalu mempercayaimu" lalu ia menatap Isabella, "Tapi aku yakin kamu tidak akan pernah membohongiku"

Plak...!

Rafael : "...."

Isabella menampar kedua pipinya sendiri dengan kedua telapak tangannya.

"Hei.. apa yang sedang kamu lakukan" Rafael sedikit terkejut karena tindakan tiba tiba Isabella.

Isabella berdiri dan berkata pada dirinya sendiri, "Tidak apa apa, tidak apa apa. Semuanya akan baik baik saja mulai dari sekarang"

Huuup

Isabella menarik nafas panjang dan setelahnya ia berteriak dengan suara keras, "MAAFKAN AKU ATAS SEGALA KESALAHANKU DIMASA LALU!! AKU, ISABELLA AKAN BERUSAHA UNTUK MEMPERBAIKI SEGALANYA. TERIMAKASIH KARENA MEMBERIKU KESEMPATAN INI"

Suara isabella disambut hangat oleh bunga bunga dandelion yang menari diatas langit, seakan semua bunga itu akan menjadi harapan baru yang akan tumbuh dimasa depan.

Huff...huff..

"Heh.." Rafael menyeringai dan akhirnya tertawa lembut.

Isabella :"Mengapa? Apakah itu lucu?"

Rafael berdiri lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak, itu karena kamu adalah istriku"

Rafael menarik Isabella dalam pelukannya, hembusan angin menerpa keduanya membuat rambut mereka sedikit berterbangan seirama dengan bunga dandelion yang sedang menari disekitar mereka.

****

Ilustrasi diatas tebing yang selama ini menjadi tempat favorit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi diatas tebing yang selama ini menjadi tempat favorit

Drama dibalik panggung :

Isabella : "Tahun baru tahun baru selamat tahun baruu!!"

Rafael : "Apakah kita tidak memiliki petasan di era ini? T_T"

Catatan penulis :

Haha hihi haha hihi tiba tiba udah ganti tahun T_T . Yah semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik ditahun ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang