23. Menginginkanmu

15.9K 1.2K 120
                                    

Isabella berbaring dengan kepalanya berada dipangkuan Rafael. Bulan bersinar indah serta bintang yang tersebar luas di cakrawala membuat suasana menjadi semakin harmonis.

Menatap profil suaminya, ia tak tahan untuk tidak membelai wajah Rafael. Jemarinya perlahan menyentuh rahang menuju pipi hingga mendarat ke bibir Rafael.

Gerakan halus Isabella membuat Rafael terstimulasi, ia mencium lembut ujung jari yang berada dibibirnya. Perlahan Rafael mengambil telapak tangan Isabella lalu menciumnya, Isabella melihat tatapan suaminya.

Tatapan Rafael begitu dalam seperti serigala yang sedang menemukan mangsanya. Hati Isabella sedikit bergetar, tidak biasanya Rafael bersikap sedikit agresif seperti ini.

Rafael melihat telinga Isabella memerah, hatinya gatal. Perlahan Rafael menarik tangan Isabella sehingga Isabella mau tak mau terbangun dari posisinya dan..

Cuu~

Sebuah kehangatan menyentuh bibir Isabella, ciuman ini tidak singkat seperti sebelumnya. Rafael membuka paksa bibir Isabella dengan lidahnya mengobrak - abrik didalam mulut istrinya.

Tangan Rafael beralih menuju tengkuk Isabella menekannya untuk memperdalam ciuman mereka, suasana semakin panas erangan Isabella tak tertahan keluar membuat Rafael semakin gila.

Isabella mengaitkan kedua tangannya dileher Rafael, hampir kehabisan oksigen Isabella menggigit lembut bibir bagian bawah suaminya.

Erangan rendah milik Rafael terdengar membuat Isabella menginginkan lebih, "Aku menginginkanmu, mari kita pulang?"

Tatapan Rafael menjadi gelap, dengan satu gerakan ia menggendong Isabella dan memacu kudanya dengan kecepatan penuh.

.
.
.

Brak..

Pintu kamar ditutup secara kasar, Rafael menarik Isabella kedalam pelukannya dan mencium ganas bibir istrinya.

Sembari berciuman jemari Isabella perlahan membuka kancing baju Rafael, tak sabar menunggu terlalu lama Rafael merobek paksa pakaiannya dan menampilkan sosoknya yang gagah.

Isabella mendorong Rafael menuju tempat tidur, ia menatap tubuh Rafael lalu membelai dadanya, jarinya bergerak menuruti bentuk perut eight packnya pun akhirnya Isabella mendekat lalu mencium  lembut apel adam milik Rafael.

Rafael mengeram rendah, "Ahh.. "

Pandangan Isabella turun menuju dada Rafael mengecupnya meninggalkan bekas kepemilikan disana, tak ingin kalah dengan Isabella ia segera membalik tubuh istrinya dan membuka perlahan pakaian Isabella.

Pandangan Rafael jatuh pada tulang selangka milik Isabella dan turun menuju garis putri duyungnya. Melihat kekaguman dimata Rafael, Isabella perlahan menginjakkan salah satu telapak kakinya didada Rafael.

"Selama hidupku, hanya kamu yang bernani menginjakku"

Rafael mengecup jemari kaki Isabella, itu putih dan lembut perlahan ia naik mencium tulang kering - betis - hingga menuju garis putri duyung milik Isabella.

Salah satu kaki Isabella bermain di kejantanan Rafael membuat Rafael segera melepaskan celananya.

Meskipun Isabella sudah melihat dan melakukannya dikehidupan sebelumnya ia tetap saja tertegun melihat ukuran milik suaminya.

Ah.. Aku akan mati.

Rafael mendekat menggigit lembut dan bergumam di dekat telinga Isabella, "Aku menginginkanmu, bolehkah aku?"

"Mn.." Jawaban Isabella membuat Rafael bekerja keras semalaman.

.
.
.

Entah berapa kali mereka melakukannya, Isabella lelah hingga akhirnya tertidur di tengah situasi yang panas.

Melihat istrinya kelelahan, Rafael dengan bijak menyeka seluruh badan Isabella dan tidur dengan memeluknya.

Cahaya matahari membuat Isabella terbangun, ia sedikit tidak sadar hingga akhirnya merasakan sakit di pinggulnya.

"..." Suaminya benar-benar Iblis!

Ketika ia menoleh, Isabella akhirnya melihat pelaku utama penyebab sakit pinggulnya.

Merasakan tatapan permusuhan yang intens, Rafael perlahan membuka matanya dan melihat Istrinya sedang mengerucutkan bibirnya, imut.

Rafael memeluk pinggang Isabella dan menggosokkan kepalanya ke pundak Isabella, "Maafkan aku hmm? Kamu benar-benar lezat-"

Isabella berbalik dan menatapnya tajam, "Aku bukan makanan!"

"Tapi aku ingin memakanmu.. Lagi.. "

Melihat tatapan sengit istrinya, Rafael berdehem, "Hanya bercanda, hanya bercanda"

Namun yang tak disangka, Isabella mengecup singkat Rafael, "A.. Aku tidak membencinya.. tapi stamina ku tidak seperti milikmu"

Rafael tercengang, namun kemudian tertawa, "Baiklah, lain kali aku akan melakukannya secara perlahan".

.
.
.

Isabella tidak bisa bangun hingga siang hari, ketika ia bangun Yuna sudah menyiapkan makan siang.

"Nyonya, wajah nyonya hari ini entah mengapa semakim bersinar!"

Rafael yang mendengarnya sedikit tersenyum dan terbatuk ringan.

Isabella menginjak kaki Rafael dibawah meja makan, "Omong kosong, apakah aku setiap hari tidak bersinar?"

Yuna menggelengkan kepalanya, "Maksud saya tidak seperti itu, hanya saja -"

"Baiklah, cukup. Aku dengar selena tadi pagi telah mencariku"

Yuna mengangguk, "Benar, tadi pagi selena mengunjungi kastil untuk mencari nyonya namun karena nyonya belum bangun akhirnya ia menyampaikan bahwa ia akan kembali sore hari nanti"

Isabella mengangguk paham dan melanjutkan makan siangnya.

.
.
.

Disore hari Selena kembali untuk menemui Isabella, ia dituntun Yuna menuju ruang kerja milik Rafael.

"Salam Tuan, Nyonya"

Rafael dan Isabella tengah memilah dokumen berhenti sejenak setelah mendengar ketukan dari luar.

"Baiklah, hentikan formalitas. Apa hal penting yang ingin kamu diskusikan padaku?"

Selena tidak banyak bicara dan langsung menuju inti permasalahan, "Ini mengenai nama produk kita"

Selena menjelaskan, "Saya memikirkan bahwa setiap produk yang dikeluarkan dari pabrik kita memiliki label dan hak cipta sehingga ketika pihak ketiga ingin menjual ulang produk kita akan mendapatkan keuntungan"

Isabella tersenyum puas, ia memang memiliki ide ini namun menunggu Selena sendiri yang menjelaskan. Desa ini memang tidak kekurangan bakat yang menjanjikan.

Isabella mengangguk, "Itu ide yang bagus, maka mari kita pikirkan apa nama yang cocok untuk ini"

***

Hadiah 1 tahun novel ini rilis ada adegan panas panasnya hehe.

Setahun rilis tapi masih 23 chapter :v.

500 vote baru lanjut deh.





My Lovely HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang