Setelah berunding, semua sepakat bahwa nama labelnya adalah "Rabella".
Selena mengangguk puas, "Ini benar-benar nama yang cocok, simpel , dan elegan"
Yuna menyetujuinya juga, namun ia sedikit gelisah, "Uh.. lalu bagaimana cara kita memperkenalkan semua produk ini?"
Memang benar memproduksi serta memperkenalkan sebuah produk sangat susah, tapi itu tidak mustahil.
Isabella sudah memiliki rencana sebelumnya, "Satu minggu lagi di Ibukota akan mengadakan festival tahunan, aku sudah memberitahu ayah.. maksudku Duke untuk menyiapkan sebuah kios kecil di festival nanti"
Festival tahunan diadakan di musim semi, para pedagang akan membuka kios untuk meramaikan jalanan. Akan ada banyak bangsawan ataupun rakyat biasa dalam festival ini.
Puncak festival akan diadakan di malam hari, yaitu sebuah pertunjukan teater dan diakhiri dengan orkestra. Penonton bebas untuk berdansa di akhir acara.
Isabella melanjutkan, "Untuk rencana terbaik adalah produk kita akan dikenal dan selanjutnya adalah membuka toko di ibukota, untuk soal perizinan perdagangan aku akan mengirimkan surat ke pengadilan kerajaan nanti. Lebih baik mengatur segalanya saat ini untuk menghindari hal hal yang tidak perlu"
Isabella sangat optimis dengan produk yang akan dikeluarkannya, jika ia tidak meminta izin perdagangan dari sekarang pasti akan ada hal hal yang menyusahkannya nanti.
Rafael mendengarkan semua rencana istrinya, ia selalu kagum dengan Isabella, rencana yang ia buat selalu dua langkah kedepan memikirkan segala kemungkinan dan konsekuensi.
Selena mengangguk, "Baiklah jika begitu, jadi produk yang akan kita pamerkan nanti di festival nanti adalah Wine nanas, Roti yang terbuat dari segala macam umbi umbian, serta beberapa kebutuhan dapur seperti tepung, pati , dan yang mengejutkan ialah teh herbal yang terbuat dari umbi umbian"
Yuna mau tidak mau tersenyum bangga dengan semua hal ini, nyonya nya benar benar hebat bisa merubah umbi umbian menjadi segala macam produk. Umbi umbian yang dulunya adalah makanan untuk rakyat jelata telah berubah menjadi bahan pokok yang sangat dibutuhkan.
Dengan begitu rapat dengan resmi dibubarkan, seminggu lagi mereka akan menuju ke ibukota semua orang akan sibuk di periode ini. Namun dalam tiga hari terakhir Isabella benar benar tidak bisa tidur dengan nyenyak, mimpi akan kehidupan terakhirnya semakin memburuk.
"Lihat apa yang sudah kau lakukan, semua hancur.. hancur.. aku menyesal... membencimu!" Rafael dengan wajah bercucuran darah sedang menggenggam tangannya, latarnya sendiri adalah sebuah kastil dan desa yang sedang terbakar.
Hah...
Isabella terbangun dari tidurnya, ia menghela nafas panjang. Ini sudah kesekian harinya dan mimpi buruk itu benar benar menghantuinya.
Mimpi mimpi yang dialami Isabella secara tidak langsung membuat mentalnya menurun, ia berpikir jika Rafael mengetahui tentang masalalunya apakah ia kecewa dengannya.
Membayangkan lagi ekspresi Rafael dalam mimpinya... itu benar benar menyakitkan, gambaran kekecewaan dan kemarahan Rafael membuat Isabella gelisah. Namun tiba tiba sebuah lengan kuat melingkari pinggangnya, "Ada apa? Mengapa kamu terbangun hm?"
Suara lembut Rafael memecahkan semua bayangan mimpi yang menghantuinya.
Isabella menggelengkan kepalanya, "Tidak.. tidak ada apa apa aku hanya sedikit haus"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Husband
RomanceTelah menyia - nyiakan kasih sayang yang diberikan suami serta penduduk desanya. Isabella telah mati dan kembali ke masa lalu, ia bersumpah akan menebus semua kesalahannya di kehidupannya kali ini.