3. BELAJAR MASAK.

19 13 4
                                    

Nois yang mendatangi lestoran Frans yang ingin berbicara secara pribadi dengannya, langsung di bawa ke ruangan kerja Frans.
"Silakan duduk Nois, kamu mau minum apa nih?" tanya Frans menawarkan minum, sebelum dirinya duduk.

"Alhamdulillah, saat ini aku sedang menunaikan puasa Frans," jawab Nois, seraya menatap menyakinkan Frans.

"Astaghfirullahalzaim, maaf Nois aku lupa. Kamu sedang mengamalkan syarat buat menikah yah?" ucap Frans yang menutup mulutnya karena merasa bersalah.

Nois hanya diam, tak menjawab. Melihat tatapan wajah Nois yang agak murung Frans tak berani melanjutkan ucapannya yang lainnya walau banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Nois, keheningan itu bertahan selama beberapa detik.

"Begini Frans, kedatangan saya mungkin terlalu mendadak. Tapi, apa boleh saya minta tolong ke kamu," pinta Nois pada Frans seraya memohon pada Frans.

Deg!

'Aduh? Apa nih Kira-kira yang dia mau minta tolong, kok aku jadi deg-degan yay. Ini soal apa yah? Apakah ini ada hubungannya soal Franda?' Dalam otak Frans sudah kayak pemutaran video wawancara, penuh dengan perkiraan apa yang akan di bahas dengannya.

"Minta tolong soal apa?" tanya Frans yang sedikit menyipitkan mata penuh dengan rasa penasaran, Frans yang cukup serius saat ini untuk mendengarkannya.

"Soal Franda...." ucap Nois parau, wajahnya tertunduk murung saat mengatakan nama saudarinya itu.

'Tuh benerkan, pasti masalah Franda. Ampun deh! Kalian berdua ini, suka banget bikin pala orang pusing tahu gak. Ngapain si mereka kayak lagi main kucing-kucingan begini, padahal mereka sama-sama saling suka dan saling mencintai, tapi kenapa malah menyembunyikan sesuatu diantara kalian. Kalau cinta bilang cinta, kalau sayang bilang sayang. Nggak harus diam-diam kayak gini, gimana sih ini konsepnya.' Frans membatin.

"Hah!? Franda? Kenapa dengan Franda, perasaan dia baik-baik saja. Kok kamu jadi membahas soal dia," tanya Frans yang pura-pura tidak mengerti.

"Iya aku tahu dia baik-baik saja. Tapi itu secara fisiknya Frans, bukan secara mental. Apa lagi perasan, suasana hatinya, dan pikirannya. Frans," tegas Nois yang membuat Frans membulatkan matanya.

Sebenarnya dia itu mencemaskan Franda sampai dititik ini, lalu kenapa ia tak mau jujur pada Franda. Dalam benak Frans yang memikirkan hal yang janggal.

"Kenapa kamu begitu sangat memperhatikan kondisi saudariku. Seharusnya kamu fokus saja dengan pernikahan kamu Nois, tak usah kau memikirkan saudariku," tangkas Frans.

"Justru itu, aku ingin fokus pada pernikahanku. Tapi, aku tak bisa tenang jika Franda akan datang dihari pernikahanku, makanya aku minta tolong ke kamu. Jangan buat Franda datang ke acaraku. Aku mohon padamu Frans!" pinta Nois dengan sangat memohon pada Frans.

"Jika dia kekeh ingin datang bagaimana?" tanya Frans yang menatap tajam pada Nois minta jawaban.

"Pokok apapun caramu, tolong jangan buat dia bisa datang." jawab Nois yang memang tak mau jika Franda harus melihat adegan dimana dia harus menyandang nama suami dari wanita lainnya.

"Kenapa? Kalian tak punya hubungan khusus kan?" tanya Frans untuk menyakinkan bahwa apa yang dia pikirkan selama ini benar atau hanya imajinasinya saja yang terlalu berharap.

Nois hanya bisa diam lagi, tak menjawab apapun pertanyaan dari Frans, seakan-akan menyembunyikan sesuatu dari Frans. "Aku hanya minta tolong saja padamu, ini juga demi keselamatan dia." tukas Nois menegaskan bahwa permintaannya harus dipatuhi.

"Ini aneh. Kenapa kamu sebegitunya melarang saudariku untuk datang, ada apa sebenarnya ini." Frans mulai membahasnya, karena sangat penasaran.

"Sudah aku katakan tak usah kamu melanjutkan apa yang tidak bisa aku jawab Frans, ouh ya satu lagi. Tolong kamu juga harus awasi dia agar jangan melakukan hal-hal yang cukup ekstrim apa lagi sangat gila, seperti mencoba mengakhiri hidupnya dengan berbagai cara. Kau paham kan Frans," peringatan Nois pada Frans.
♥️
"Tunggu dulu... Franda melakukan hal seperti itu jika dia Depresi berat karena hal sesuatu, terakhir dia melakukan itu putus dengan Jono." ungkap Frans yang mengingat kenangan.

[ TERBIT ] NAMA HUBUNGAN TERAKHIR KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang