15. BERTAMU ADIKMU.

3 1 0
                                    

Pulang dari kantor Franda yang menuju mini market karena ingin membeli sesuatu disana, ia tak sengaja ketemu dengan Amira. Tapi, Franda yang tidak tahu jika itu adalah adik dari Ammar. Karena dia sedang fokus sama pikiran yah yang berkecamuk, benaknya juga gak bisa ia kontrol saat ini.

"Mba, dompetnya jatuh itu." Suara itu tak dapat di dengar oleh Franda, hingga sentuhan tepukan ditangan Franda barulah itu berhasil membuyarkan lamunan Franda.

"Ah, iya Terimakasih iya mba." Jawab singkat Franda yang mengambilnya dari tangan Amira.

Amira yang sadar dengan wanita yang ada didepannya itu, langsung menebaknya dengan benar. "Ini mba Franda bukan?"

"Eh, iya benar. Maaf ini siapa yah?" tanya Frans yang bingung siapa yang baru saja menyapanya itu.

"Aku Amira mba," ujar Amira yang memperkenalkan diri ya sendiri, karena iya ingin lebih dekat dengan Franda.

"Hah, Amira siapa yah?" Franda agak bingung karena dia baru pertama kali melihat wajah itu, apa lagi sangatlah asing baginya.

"Mba, saya ini adiknya kak Ammar," kata itu membuat Franda sangat penasaran.

"Ammar? Ammar Antony Al Juras bukan?" menanyakan lengkap tentang nama lengkap Ammar.

"Iya mba, itu kakak saya," jawabnya seraya senyuman senang sekali karena sudah lama sekali Amira ingin bertemu dengan Franda, semenjak Ammar kakaknya sering cerita soal Franda.

"Jadi kamu adeknya, sekarang kakakmu ada dimana?" tanya Franda yang saat ini melihat Amira seperti harapan baru baginya.

"Ada di rumah sakit mba," jawab Amira yang mukanya sangat lesu.

"Rumah sakit mana?" Antusias Franda yang sangat ingin tahu.

"Bang Damar melarang aku ngasih tahu keberadaan kak Ammar sama mba, cuman aku juga kasihan sama kak Ammar," jawab Amira yang juga gak tega jika nanti kakaknya siuman tak tahu kabar soal Franda yang sangat khawatir padanya.

"Amira, mba pengen ketemu sama Ammar boleh? Mba sangat khawatir sama kondisi dia, apakah dia baik-baik saja. Dia sebenarnya sakit apa?" tanya Franda yang sangat ingin tahu sekali, karena dilihat Ammar baik-baik saja, sekalinya sakit bikin dia kaget.

"Hemm... Sebenernya sakit ya kak Ammar sudah lama, sebelum kakak kerja di perusahaan otomotif itu mba, dia hanya terlalu memaksakan diri yah untuk kerja keras hanya untuk dekat dengan mba Franda." Penjelasan Amira.

Franda terdiam sejenak mendengar penjelasan tentang Ammar yang ia dengar dari Amira, setelah itu Franda sangat penasaran dengan penyakit yang di derita oleh Ammar.

"Amira, bolehkah saya menemui Ammar. Tetapi kamu tak usah bilang pada kakakmu yang lainnya, bisa buat aku menemui Ammar. Saya minta tolong sama kamu, sungguh saya sudah sangat frustasi saat ini, tak dapat menemukan informasi tentang keberadaan Ammar." Penjelasan ringkas dari Franda yang membuat Amira sedih juga.

"Baiklah. Kita pergi dulu dari sini, setelah itu kita baru bisa menemui kak Ammar," ujar Amira yang ingin mempertemukan Franda dan Ammar.

"Ouh iya, kamu benar. Yaudah ayo kita pergi ke kasir," ujar Franda yang mengiyakan ajakan Amira.

Akhirnya mereka pergi ke tempat pembayaran ke kasir, terlihat jika agak ngantri mereka menunggu dengan baik. Setelah selesai tinggal mereka, Franda membayar semua yang telah dibawa olehnya dan Amira, awalnya Amira menolak tapi Franda yang sangat memaksa.

"Amira mana belanja kamu?" tanya Franda yang menoleh ke belakang.

"Ini mba, tapi buat apa mba?" Amira malah bingung karena Franda tiba-tiba tanya soal belanja miliknya.

[ TERBIT ] NAMA HUBUNGAN TERAKHIR KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang