Malam harinya setelah Franda di marahi oleh Frans soal kejadian tadi siang, membuat Franda mengurung diri dalam kamar tak keluar atau keluyuran di dalam rumah. Bahkan ibu tiri sangat khawatir akan kondisi putrinya itu, dia terus memanggilnya untuk makan malam, tapi tak ada jawaban dari Franda bahkan sampai di hampiri ke kamarnya saja Franda tidak mau turun, dia malah diam diri dikamar sambil berdzikir di dalam sholatnya.
"Ya Allah, jika dia bukan Engkau takdirkan untuk hamba, maka buatlah hamba ikhlas melepasnya, agar dia bisa bahagia dengan pilihannya. Dan gantikan posisi yah yang terbaik, dan di ridho Engkau. Aamiin Yarobalalamin."Setelah selesai sholat Franda tiba-tiba saja mendengar suara dari arah jendela kamarnya, seperti ada seseorang yang melempar beberapa kerikil kearah jendela kamarnya itu, membuat Franda bingung. Saking penasarannya, dia lalu membuka jendela mencari di sekitar tak ada orang.
Terlihat seorang laki-laki yang sedang mencari krikil di sekitar, tapi Franda tidak melihat yah. Karena fokus di lingkungan sekitar, tak melihat kebawa jendelanya.
"Bu Franda! Aku disini," Panggilan pelan seseorang dari bawah.
"Aammar, apa yang kamu lakukan." Franda yang kaget melihat Ammar berada dibawa sana, seraya senyum konyolnya.
"Ayo turun," ajaknya Ammar yang melambaikan tangan kode agar Franda turun.
"Kamu ngapain disini?" Franda yang masih tidak percaya dan bingung dengan tingkah Ammar yang berani sekali datangi rumahnya.
"Jemput Bu Franda, ayo cepat turun." Pinta Ammar kembali, seraya dengan lembut.
"Ada ibun dibawa, aku gak berani turun," jawab Franda.
"Dia memarahi mu?" Tebak Ammar, tapi Franda malah menggeleng kepala pelan.
"Tidak. Ibun gak pernah marah sama aku, cuman aku lagi mogok makan," jawab Franda lagi, lalu Ammar seperti menarik dan menghempaskan nafas dengan frustasi.
"Kenapa?" tanya Ammar yang agak khawatir, karena Franda jika lagi patah hati suka mengurung diri.
"Nggak lapar aja. Pulang sana, ngapain coba kesini malam-malam," ucap Franda yang mengusir Ammar agar pulang.
"Apa aku yang kesitu, minta izin agar Bu Franda bisa keluar rumah sebentar." Ammar yang langsung membuat keputusan, membuat Franda kaget.
"Hah? Kamu mau ngajak aku kemana?" Franda semakin bingung.
"Ada deh!" Dengan senyuman yang khas, dia lalu menatap Franda yang saat ini masih memakai mukenah lengkap.
"Aammar, jangan ngaco kamu. Emang kamu berani minta izin sama orang tuaku?" Franda malah menantang Ammar.
"Berani. Kata siapa aku nggak berani, melamar bu Franda saja aku berani kok," jawaban penuh dengan ketegasan.
"Jangan bercanda Ammar, pulang saja. Ini udah malam, besok kamu masih kerja." Franda yang mengingatkan Ammar.
"Aku dah jauh-jauh loh bela-belain datang ke sini, masa sih di usir," ucap Ammar yang saat ini merasa tak dihargai.
"Bukan gitu maksudnya, aku malah kasihan sama kamu. Ngapain coba kamu datang kesini, ya terserah kamu deh! Udah sana pulang, istirahat!" Pinta Franda.
Franda malah menutup jendela kembali, dia lalu melepaskan mukenahnya, dan membereskan semua alat sholat yang dia pakai, ada tasbih, Al-Qur'an dan buku doa-doa. Setelah selesai, dia merapikan semuanya ia bersiap akan tidur tiba-tiba suara ketukan pintu membuat dia tak jadi, dan berjalan menuju pintu.
Tok tok tok
"Siapa?" Suara teriakan Franda.
"Ini ibun sayang, bisa kamu buka pintunya dulu?" tanya Dita sang ibu tiri.
"Nggak di kunci Bun, masuk aja." Suara jawaban dari Franda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ TERBIT ] NAMA HUBUNGAN TERAKHIR KITA
RomansaYang mau polow-polow bisa lihat akun sosmedku... Ig : Nagirah46 Tik tok : Nagirah46 Selamat reading temen-temen pembaca, ditunggu kedatangannya selanjutnya. Cinta adalah sesuatu yang dikirim Tuhan untuk menyatukan sepasang yang telah di anugerah...