4. KUNJUNGAN CALTRI.

7 6 1
                                    

* KANTOR OTOMOTIF GENERATION

Terlihat Nois yang masih sibuk di mejanya, dikejutkan kedatangan Rissa dan Zahira yang datang ke kantornya. Zahira wanita yang sangat santun dia wanita yang menggunakan pakaian yang tertutup dan juga memakai cadar, Nois selalu menundukkan pandangan, Nois selalu memalingkan wajahnya jika Zahira ada di depannya.

Bukan hanya Zahira pada perempuan lainnya yang bukan mahramnya, Nois juga akan menundukkan pandangannya, dan akan mencari pandangan lain.

"Assalamualaikum kakak." Suara itu langsung bergema di seluruh ruangan kerja.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Rissa." Nois yang kaget, ia langsung melihat saudarinya yang langsung masuk kedalam ruangan.

"Kakak sedang sibuk yah?" tanya Rissa yang saat ini melihat setumpuk dokumen di atas meja kakaknya.

"Iya lumayan, ada apa kamu datang kesini?" ucap Nois yang tersenyum tipis pada adiknya itu.

"Aku cuman mau mengantar mba Zahira saja kesini," ujar Rissa yang mengandeng tangan Zahira.

"Assalamualaikum Zahira." Sapaan Nois pada Zahira.

"Walaikumsalam mas," jawab Zahira dengan suara yang sangat pelan.

"Kak, mba Zahira bawa makan siang buat kakak loh, mba Zahira gak percaya kalau kakak itu punya hobby puasa." Cetus Rissa seraya sangat manja sama kakaknya itu.

"Maaf yah, tapi kayaknya bukan gitu juga konsep ya Rissa," seraya mencubit pipi chubby adiknya itu.

"Aduh kakak, sakit!" Seraya memegangi pipinya yang di cubit kakaknya itu.

"Zahira, silakan duduk jangan berdiri saja. Kamu mau minum apa?" tanya si Nois pada Zahira yang hanya mematung ditempat.

"Syukron," jawab Zahira lalu duduk didekat Rissa.

Malah duduk berhadapan dengan Nois, karena Nois tidak terlalu nyaman duduk berhadapan langsung dengan Zahira, ia ingin pindah tempat duduk tapi tak mau menyinggung perasaan Zahira, ia malah berpura-pura mematikan komputer yang menyala. Setelah selesai ia duduk di tempat yang lainnya, karena tak mau menjadi canggung.

"Kak, besok ayo kita ke aquarium park water. Katanya ada hewan baru disana, aku ingin lihat kak. Ajak mba Zahira juga, yah kak!" Rengekan Rissa kepada kakaknya.

"Bukannya kamu sekolah, jangan bolos nanti papah marah loh."

"Iya pulang sekolah kak, gimana sih." jawab Risa yang tidak mau disalahkan.

"InsyaAllah yah dek, kalau kakak agak renggang." Seraya membelai kepala adiknya itu dengan sangat lembut.

" Yah kak Nois, yaudah deh! Lain kali aja kalau sesudah nikah, terus honeymoon nanti aja. Dipending dulu, nyenengin adeknya yang penting. Nggak apa-apa kan mba Zahira," tanya Rissa pada Zahira.

Dari balik cadar, Zahira hanya tersenyum tipis. "Mana boleh kayak gitu!" Bantah Nois pada adiknya.

Zahira malah sangat senang saat Nois malah membela, memberikan jawaban apa yang ada dipikirannya saat ini. "Kakak malah bilang gitu, jadi emang kakak setelah nikah mau cepat punya dedek yah?"

"Nggak juga. Rissa kalau kamu mau makan. Kamu makan saja duluan, kakak masih harus menyelesaikan tugas pekerjaan dulu. Nggak selesai-selesai kalau kamu ajak bicara terus," ujar Nois yang bangkit lagi ke kursinya. Karena nggak mau pembahasan terlalu dalam lagi atau terlalu jauh lagi sama adiknya memang sudah sangat dewasa sekali dalam pikiran itu.

Akhirnya Nois hanya bisa menyelesaikan tugas yang menumpuk di mejanya itu, sedangkan Rissa yang sedang asik nyemil kue yang dibawa oleh Zahira. Sesekali Zahira mencuri pandangan kepada Nois yang sedang sibuk itu, hingga panggilan alam Zahira membuat dia harus minta izin ke toilet.

[ TERBIT ] NAMA HUBUNGAN TERAKHIR KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang