12. TAK BERTEMU DENGANNYA.

1 1 0
                                    

Berada di dalam mobil Franda yang saat ini fokus sedang menyetir mobilnya, disamping ada adik tirinya Syifa. Tadi pagi Frans setelah sarapan pagi tiba-tiba dia di telfon oleh karyawan yah untuk segera datang akhirnya dia tak dapat mengantar Franda untuk ke rumah sakit. Jadi Franda mengajak syifa untuk ikut dengannya, itulah kenapa saat ini Syifa duduk di sampingnya.

"Mba kita mau kemana sih, kok buru-buru banget, mba mau ngajak Syifa ini tujuannya mau kemana?" tanya Syifa yang sangat penasaran.

"Udah kamu diam aja, kamu asal ngikut aku. Kamu libur ngampuskan?" Jawab Franda yang tidak mau adiknya itu bertanya saat ini, karena dia sedang fokus dengan tujuannya.

"Iya, libur." Jawab singkat Syifa yang saat ini kembali ke menatap ke depan karena mbanya itu terlihat enggan untuk berkomunikasi lebih banyak.

"Yaudah, udah kamu diem dulu jangan banyak tanya atau ingin tahu dulu, aku sedang fokus untuk menyetir dulu, kamu hanya temenin mba jalan-jalan." Penjelasan Franda itu membuat Asyifa langsung manggut-manggut saja.

"Ouh oke!" Jawab Syifa tak banyak bertanya kembali.

Setelah sampai di rumah sakit dimana Franda mengantarkan Ammar waktu kemarin saat masuk ruang IGD. Franda yang tanpa basa-basi lagi ia berjalan masuk ke ruang IGD untuk menanyakan dimana ruangan Ammar yang sedang di rawat. Ia ke bagian resepsionisnya langsung untuk menanyakan kamar yang di gunakan Ammar untuk di rawat, Syifa disuruh duduk di kursi oleh Franda.

"Permisi sus," Franda yang mendekati meja resepsionis.

"Iya ada yang bisa saya bantu?" Seraya bangkit dari duduk, dengan senyum tipis sangat ramah.

"Bengini sus, saya mau tanya soal nama pasien yang datang kemarin sore. Atas nama Ammar Antony Al Juras, dirawat di kamar mana yah?" tanya Franda.

"Tunggu sebentar yah mba, nanti saya cek lebih dulu datanya," ucapnya seraya duduk kembali dan membuka data pencarian nama pasien.

"Baik." Jawab Franda sangat cepat.

Franda yang menunggu dengan tak sabar karena sangat ingin tahu keadaan dari Ammar, tapi entah kenapa saat dicari data tentang Ammar suster itu terlihat agak bingung, dan sangat lama sekali suster itu mencari data. Lalu terlihat oleh seseorang yang kemarin juga hadir saat Ammar masuk RS, dari jauh pria tersebut kaget saat melihat Franda yang sudah ada di bagian resepsionisnya.

"Gawat! Wanita itu yang dikatakan oleh Damar, sepertinya aku harus segera menghentikan si Melly," ucapnya, lalu menahan suster lain yang sedang lewat.

"Tunggu sebentar," ucapnya seraya menahannya.

"Iya Pak ada apa yah?" tanyanya kebingungan.

"Begini saya bisa minta tolong ke kamu?" tanyanya pada sang suster.

"Iya boleh silakan pak apa yang bisa saya bantu pak?" tanya kembali sang suster.

"Begini, tolong kamu datang kesana kasih tahu pada Melly, untuk tidak mencari data soal Ammar," pintanya pada suster tersebut.

Si suster itu agak bingung karena diminta tolong agar dia mendatangi Melly yang jaraknya 3 meter darinya saat ini berdiri.

"Kenapa bukan anda saja yang katakan hal itu, lagian suster Melly tidak jauh tuh."

Si Vano langsung tepok jidatnya, karena agak kesal sama suster satu itu. "Dasar kamu ini jika aku lakukan itu sendiri, mana mungkin aku minta tolong padamu, justru karena aku tak bisa kasih tahu dia saat ini. Aku minta tolong agar kamu bisikan ini ke telinganya, jangan sampai wanita yang di depan meja Melly itu dengar. Ini perintah dari dokter kepala. Dokter Damar meminta kita untuk merahasiakan soal keberadaan pak Ammar, ayo cepat laksanakan printah," ucap Vano.

[ TERBIT ] NAMA HUBUNGAN TERAKHIR KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang