Daikin -(bab 3)

64 11 9
                                    

••••••••••

Akhir pekan sudah berakhir. Waktunya Mikayla bersekolah lagi.

Mikayla bangun pagi sekali, karena dia tidak bisa tidur semalaman. Dia terus memikirkan tentang Daikin.

Aku tidak bisa tidur sama sekali! Aku hanya tertidur 3 jam dan sekarang baru jam 1. Jika aku tidur lagi mungkin aku akan kesiangan. Lebih baik aku belajar saja dulu.

"Haah... Semua materi sudah aku pelajari aku juga sudah mengerjakan PR, apa yang harus ku lakukan sekarang?" Ucap Mikayla yang duduk di meja belajar nya dengan lesu.
"Aku memang butuh tidur, tapi aku tidak bisa tidur!", ucap Mikayla dengan sedikit sebal.
"Ah... Aku main hp saja lah", ucap Mikayla yang hendak mengambil handphone nya yang berada bawah bantal.
"Tidak ada apa-apa disini, aku juga tidak punya game", ucap Mikayla dengan mencari -cari apa yang bagus di handphone nya.

"BRUKK...", suara seperti ada yang terjatuh.

"Eh?, apa itu?", Mikayla yang bangun dari meja belajar nya menghampiri sumber suara.

Ternyata sumber suara itu ada di dapur. Mikayla yang menyadari kalau ada sesuatu di dapur, ia pun mengintip dari balik pintu sambil membawa sapu.

Ada apa? Coba ku intip- eh, i-itu kan makhluk aneh yang kutemui kemarin! Eh maksudku itu kan Daikin.

Atap yang bolong ulah Daikin, yang sepertinya terjatuh dari atas. Seluruh isi dapur berantakan. Mikayla yang melihat itu menjadi tidak takut lagi. Dia tidak takut tapi sekarang dia marah.

"HEY, APA YANG KAU LAKUKAN DASAR BAJINGAN", ucap Mikayla dengan marah. Aura marahnya kuat sekali sampai penulis tidak tahu dia semarah apa.

Daikin yang merasakan aura kuat yang menghampiri nya terciut mengecil.

"KUKATAKAN SEKALI LAGI, APA YANG KAU LAKUKAN DI RUMAH KU, SAMPAI ATAP KU BOLONG BEGINI!", ucap Mikayla dengan marah.
"Ah, e-e-e a-anu ma-maaf kan a-aku, a-aku ti-tidak se-sengaja", ucap Daikin dengan gugup dan takut.
"KAU BILANG TIDAK SENGAJA?, KALAU KAU TIDAK SENGAJA PERBAIKI ATAP KU! ATAU KAU AKAN KU BUNUH", ucap Mikayla dengan geram.

Gila, aura ini seperti ratu iblis yang mengetahui jika anak buahnya gagal dalam misi. (Pikir Daikin)

"Ba-baiklah akan ku perbaiki aku janji, berhenti menatap ku seperti itu kau mengerikan", ucap Daikin ketakutan.
"Baiklah jika begitu, maaf tadi aku marah. Tapi bagaimana bisa kau jatuh dari atas dan membuat atap ku bolong?", ucap Mikayla yang ingin tahu mengapa itu bisa terjadi.
"Ce-cerita nya panjang", ucap Daikin berkeringat.
"Ceritakan dengan singkat saja", ucap Mikayla.
"A-ada yang mengejar ku seperti Monster yang ingin memakan ku", ucap Daikin.
"Wah, sepertinya kau mengalami petualangan yang hebat", ucap Mikayla yang menahan tawa.
"Hey, aku serius tau", ucap Daikin sedikit kesal.
"Baiklah baik, aku percaya. Tapi sepertinya aku tidak harus ikut campur dalam urusan mu", ucap Mikayla.

Tanpa di sadari hari mulai fajar.

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?", ucap Mikayla bertanya.
"Bolehkah aku bersembunyi disini dahulu?", ucap Daikin.
"Kan sudah kukatakan aku tidak ingin mencampuri urusanmu", ucap Mikayla.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu", ucap Daikin dengan wajah murung.
"Bagaimana dengan atapnya?", ucap Mikayla dengan sedikit kesal.
"A-aku akan memperbaiki nya besok", ucap Daikin.
"Tapi bagaimana kau memperbaiki nya? Bentuk tubuh mu seperti kucing", ucap Mikayla.
"Tak apa, aku akan menggunakan kekuatan kebalikan ku", ucap Daikin.
"Kekuatan kebalikan? Apa itu?", ucap Mikayla bingung.
"Artinya aku bisa menjadi manusia, tapi anggota tubuhku yang mutlak akan tetap ada." Ucap Daikin menjelaskan.
"Oh aku mengerti, jadi tanduk dan ekor panjang mu akan tetap ada?", ucap Mikayla.
"Iya begitu, tapi menggunakan kekuatan kebalikan itu tidak akan berlangsung lama, paling lama mungkin 30 menit", ucap Daikin menjelaskan.
"Yah, memperbaiki atap ku tidak akan memakan watu 1 jam juga, kan lubang nya juga tidak terlalu besar." Ucap mikayla.
"Iya, tapi aku perlu bahan bahannya", ucap Daikin.
"Kamu cari aja kayu triplek, gapapa biar ketutup aja kalo hujan", ucap Mikayla.
"Soalnya aku mau minta tolong tetangga ku saja untuk memperbaiki dengan benar, karena aku yakin kamu tidak akan bisa melakukannya", ucap Mikayla menambahkan.
"Aku bisa melakukannya kok! Karena aku banyak bisanya", ucap Daikin dengan bangga.
"Maksudmu kamu sama seperti ular? Karena kamu bilang kalo kamu banyak bisanya", ucap Mikayla dengan polos.

Daikin menatap Mikayla dengan kesal karena bukan itu maksudnya.

"Iya iya aku mengerti, jangan menatapku seperti itu", ucap Mikayla.
"Kau menyebalkan sekali", ucap Daikin dengan wajah cemberut.

"Dan kau aneh", ucap Mikayla membalas perkataan Daikin.
"Aku bukan aneh tapi aku memang seperti ini", ucap Daikin.
"Oh, saat aku melihatmu cemberut kau terlihat lucu sekali, seperti kucing yang marah kepada babu nya karena tidak diberi makan", ucap Mikayla menahan tawa.
"Terserah kau saja", ucap Daikin dengan wajah cemberut.
"Tuh kamu cemberut lagi, lucu sekali", ucap Mikayla tersenyum.

"Wah, dia tersenyum. Cantik sekali", gumam Daikin.
"Hah? Apa kau tadi kau bilang sesuatu?", ucap Mikayla.
"Bu-bukan apa-apa", ucap Daikin yang memalingkan wajahnya dari Mikayla.

Suasana hening dan canggung. Angin semilir menukas wajahku yang belum tidur. Entahlah sekarang aku sudah tidak gelisah tentang Daikin. Karena dia ada di samping ku. Ah aku hampir lupa sekarang kan hari Senin.

"Hey Daikin, apa kau akan tetap disini?", ucap Mikayla yang memecahkan keheningan.
"Kalau kau mengizinkan, aku akan disini dahulu", ucap Daikin.
"Baiklah aku akan mengizinkan mu, tapi kau tak boleh keluar kecuali kau sudah memperbaiki atap ku", ucap Mikayla.
"Iya iya, aku akan memperbaiki nya",ucap Daikin.

"Baiklah aku akan mandi dulu karena hari ini aku bersekolah", ucap Mikayla yang menuju kamar mandi.

Daikin hanya diam saja dan duduk di kursi.

••••••••••

Aku bersiap siap memakai seragam dan menyiapkan buku pelajaran.

Mikayla yang sudah siap, berpamitan dengan Daikin.

••••••••••

Sesampainya sekolah Mikayla langsung duduk di bangku nya dan membaca buku. Tak berselang lama, bel masuk pun berbunyi, semua murid masuk ke kelasnya masing-masing.

Miss Felda pun memasuki ruang kelas.
"Baik anak-anak, sekarang kalian kedatangan teman baru", ucap Miss Felda.
"Silakan masuk", ucap Miss Felda mempersilahkan seseorang masuk ke ruang kelas.

Seorang laki laki tinggi memasuki ruang kelas itu.

Tunggu sepertinya aku mengenalnya, siapa ya... Hmm, e-eh bukankah itu Raka?!

Bersambung ke episode selanjutnya...

Bantu vote!

Kesendirian berfantasi (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang