Mikayla yang sudah mandi, memakai baju seragam nya yang rapi. Mikayla pun siap berangkat ke sekolah. Dan berpamitan dengan Daikin.
Mikayla memakai sepeda yang dimilikinya saat SMP, tapi sekarang sepeda itu sudah diperbaiki oleh Daikin.
Mikayla pun berangkat.••••••••••
Di sekolahSekolah yang besar, banyak murid siswa siswi yang berjalan menuju ruang kelasnya. Berisik. Ada yang datang bersama temannya dan ada juga yang datang sendiri. Seperti Mikayla. Dari awal MPLS Mikayla tidak dapat berkomunikasi dengan teman teman barunya, bukan karena ia pemalu, tapi memang ia menolak berteman. Sampai ada yang menyebutnya sombong, dingin, dan tidak berempati terhadap siapapun. Tapi, Mikayla sangat pintar. Ia selalu dapat nilai sempurna dari mata pelajaran apapun dan saat ia disuruh mengerjakan soal yang di papan tulis, ia menjawabnya dengan sangat tepat.
Ada yang mengaguminya, dan ada juga yang membencinya. Manusia itu bermacam-macam, tidak harus semuanya menyukai satu manusia. Dunia tidak hanya berputar untukmu. Mikayla tidak peduli tentang ada yang mengaguminya ataupun membencinya. Tapi, tidak ada seorangpun yang berani mengejek nya. Karena mereka tahu, bahwa orang yang sangat pendiam dan dingin seperti Mikayla, ketika marah mempunyai aura yang sangat kuat. Walaupun ia jarang menunjukkan emosi tapi, Mikayla selalu menatap murid-murid di kelasnya. Bukan karena ia penguntit tapi ia sedang menganalisis sifat seseorang, dilihat dari tingkah lakunya, bagaimana ia berkomunikasi, dan bagaimana ia ketika sendiri.
Mikayla tidak menemukan satu orang pun yang cocok dengannya. Karena semua siswi di kelas itu selalu bersemangat, ceria, dan berisik. Mikayla paling benci orang yang seperti itu, karena itu akan membuat nya terganggu. Dan ada satu siswi di kelasnya, yang sangat populer dia bernama Leora sylvie. Nama yang cantik bukan? Orang nya pun sangat cantik. Dia biasa di panggil Sylvie atau Leo. Tapi sayangnya, dia sedikit ceroboh.
Mikayla berjalan menuju ruang kelasnya. Tapi, ada yang menabrak nya di belakang saat berjalan ke depan.
"BRUKK...", suara orang terjatuh.
Mikayla pun menoleh ke belakang. Siswi cantik yang menabrak Mikayla, yang sedang membawa lembar kerja, yaitu Loera.
"A-anu, maafkan aku", ucap Loera dengan mengambil lembar kerja yang berhamburan.
"Iya, tidak apa-apa. Anda tidak apa-apa? Biar saya bantu", ucap Mikayla prihatin.
"A-ah terimakasih Mikayla! Kukira kau akan meninggalkan ku selepas aku meminta maaf", ucap Loera.Maunya sih gitu. Tapi disini banyak orang, nanti malah keluar gosip gosip baru tentangku.
"Iya, sama-sama. Tapi nama anda siapa ya?", ucap Mikayla yang membantu membawakan lembar kerja.
"A-anda tidak tahu? Nama ku Loera teman sekelas mu!", ucap Loera dengan kecewa.
"Oh, maaf saya tidak ingat", ucap Mikayla yang kembali mengingat nama teman sekelasnya, ternyata Mikayla tidak tahu semua nama teman sekelasnya.
"Te-ternyata, saya tidak tahu semua nama teman sekelas ku", ucap Mikayla dengan tidak enak.
"Siapa sangka, kau sudah bersekolah disini hampir 1 tahun loh, kamu masih tidak ingat semua teman sekelas mu? Kau kemana saja selama ini!", ucap Loera dengan kaget.
"Ah maaf, yang ku ingat selama di kelas hanya nama guru, dan materi pelajaran saja", ucap Mikayla.
"Iya iya, itu sebab karena kamu pintar. Kau hanya mengingat itu! Kurang ajar, kenapa kau pintar sekali", ucap Loera dengan kesal.
"Aku belajar dengan keras, agar aku mendapat beasiswa saat kuliah nanti, karena aku tidak punya banyak uang.", ucap Mikayla.Eh? Kenapa aku membicarakan tujuan ku dimasa depan?? Bagaimana kalau dia mengacaukan ku!
"Wah, kau hebat sekali! Aku kagum padamu", ucap Loera dengan tatapan penuh harapan.
Eh? Respon yang berbeda. Aku merasakan akan ada masalah.
"Hm, begitu ya? Bukankah kau juga bisa melakukan nya?", ucap Mikayla.
"Aku terlalu malas belajar, mending aku bermain sama teman teman", ucap Loera.
"Ya sudah terserah mu saja. Lembar kerja ini mau diantar kemana?", ucap Mikayla yang membawa sebagian lembar kerja.
"Ke kelas kita! Karena hari ini katanya ujian bahasa Indonesia- eh? Ujian? A-APAAA!!! hari ini ujian? Aku semalam belum belajar apapun!!", ucap Loera yang frustrasi.
"Haha kau lucu sekali", ucap Mikayla tertawa kecil.
"Wahh apa ini! Aku melihat mu tersenyum! Ini sebuah keajaiban! Kau tersenyum! Akan ku katakan kepada teman temanku bahwa kau tersenyum sangat cantik!", ucap Loera dengan bersemangat.
"Lebih baik jangan, memangnya kau tidak pernah melihat ku tersenyum?", ucap Mikayla.
"Tidak, tidak pernah satu kali pun. Kali ini aku melihatmu tersenyum. Sebenarnya, teman temanku menyukai mu! Mereka ingin melihat mu tersenyum! Mereka sangat-sangat menyukai mu! Dan saat kau memandang ku dengan wajah dingin mu pun, sebenarnya hatiku berdebar-debar. Apa kau sebenarnya suka memandang orang dengan seperti itu? Mungkin yang dipandang akan berperasaan seperti ku.", ucap Loera dengan bersemangat."Eh? Apa? Apa maksudmu?", ucap Mikayla yang merinding.
"Eh maksudku bukan suka yang itu! Ka-kami hanya mengagumi mu!" , ucap Loera.Tidak ku sangka, aku kan tidak pernah mencari perhatian dengan apapun. Aku memandang teman teman sekelas ku juga hanya menganalisis sifat mereka. Sebaiknya aku tidak melakukan itu lagi. Aku dalam masalah besar, bagaimana jika Loera memberi tahu teman temannya yang sama sama mengagumi ku, bahwa aku tersenyum. I-INI SANGAT BERBAHAYA!!!.
"Ehm, lo-loera. Bolehkah aku meminta tolong padamu?", ucap Mikayla dengan pucat.
"E-eh? Mikayla! Kau kenapa? Apa yang bisa ku bantu?", ucap Loera dengan khawatir.
"Bisakah kau tidak memberi tahu teman teman mu, apa yang baru saja terjadi?", ucap Mikayla.
"Tadi? Yang tadi kau tersenyum?", ucap Loera.
"Iya, itu", ucap Mikayla.
"Maaf sudah terlambat, Vera sudah mengambil foto mu tersenyum", ucap Loera dengan tersenyum.Ga-gawat, apakah mereka sudah merencanakan ini semua? Sial, aku lengah.
"Ke-kenapa wajahmu pucat sekali?", ucap Loera dengan khawatir.
Mikayla tidak menjawab apapun, dia mempercepat jalannya menuju kelasnya. Dan menyimpan lembar kerja itu di meja guru dan ia pun duduk di bangku nya.
Loera yang tertinggal, berlari menuju kelasnya dan menyimpan lembar kerja itu ke meja guru.
Mikayla yang mengkhawatirkan sesuatu akan terjadi. Dia hanya diam di bangku nya.
"Hey kau kenapa?", ucap Raka yang sudah datang dari tadi.
Mikayla tidak menjawab.
"Hey! Kau kenapa? Apa yang terjadi!", ucap Raka yang menggoyangkan bahu Mikayla.
Mikayla pun sadar.
"Diam, lepaskan tanganmu dari bahu ku", ucap Mikayla yang menatap tajam Raka.
"A-ah maaf reflek. Tapi ada apa dengan mu? Kau pucat sekali?", ucap Raka dengan khawatir.Loera yang dari tadi melihat mereka berdua mengobrol sudah tidak bisa menahan kecemburuan nya itu.
"Mi-mikayla? Apa kau sakit gara gara aku? Maafkan aku!", ucap Loera yang menghampiri Mikayla.
A-aku tidak tahu, biarkan aku pergi dari sini !! Aku sudah tidak tahan lagi! Kenapa semuanya menjadi seperti ini!.
Bersambung ke episode selanjutnya...
Bantu vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian berfantasi (Tahap Revisi)
FantasyMikayla kalalian adalah seorang siswi SMA biasa. Dan ia adalah siswi terpintar di sekolahnya, walaupun ia tak mempunyai teman tapi ia tak memusingkan hal itu karena ia menyukai kesendirian, ia bahkan tinggal sendiri di rumah, tidak ditemani oleh sia...