Semua jam pelajaran telah selesai. Semua murid pulang termasuk Mikayla.
Mikayla pulang jalan kaki, dan tentu saja ia menjadi pusat perhatian. Dan itu tidak mengenakkan.
Mikayla berencana akan bekerja hari ini di toko buku pamannya.
Hmm.. aku pulang dulu, lalu ganti baju dan bekerja! Semoga paman bisa paham kenapa aku bolos bekerja kemarin.
••••••••••
Mikayla sudah sampai ke rumah.
"Aku pulang," ucap Mikayla membuka pintu rumahnya.
"Selamat datang kembali," ucap Daikin yang muncul di sofa yang sedang berbaring membaca novel Mikayla.
"Kau sedang apa?," ucap Mikayla dengan meletakkan tas nya.
"Membaca novel," ucap Daikin.
"Oh.. judulnya apa?," tanya Mikayla.
""Kematian sang pembaca pikiran," jawab Daikin yang fokus ke buku novelnya.
"Oh yang itu, kamu belum selesai membaca nya?," tanya Mikayla yang menghampiri Daikin.
"Belum, emang ada orang selesai membaca novel tebal ini dalam sehari?," tanya Daikin.Mikayla menunjuk dirinya sendiri.
"Orang gila," ucap Daikin dengan wajah tidak percaya.
"Yasudah aku ada perlu, aku pergi dulu," ucap Mikayla yang berjalan menuju pintu keluar.
"Kamu mau kemana?," tanya Daikin yang beranjak dari sofa.
"Kerja," jawab Mikayla.
"Hah? Kamu bekerja? Dimana?," tanya Daikin lagi.
"Aku bekerja sampingan di toko buku milik paman," jawab Mikayla.
"Oh, kukira kamu orang kaya dan uang nya di transfer oleh orang tuamu," ucap Daikin yang meletakkan novelnya.
"Aku punya uang karena bekerja, dan aku tidak punya orang tua," ucap Mikayla dengan wajah datar.
"Begitu ya. Maaf," ucap Daikin."Tidak apa-apa, santai saja," ucap Mikayla.
"Aku boleh ikut?," ucap Daikin yang menghampiri Mikayla.
"Tidak, untuk apa kau ke toko buku?," tanya Mikayla.
"Aku mau lihat-lihat buku, aku mencari novel yang sesuai dengan ku," jawab Daikin.
"Oh baiklah, tapi hilangkan dulu tanduk dan ekor panjang mu itu," ucap Mikayla.
"Ah aku hampir lupa," ucap Daikin."Ayo pergi," ucap Mikayla.
"Ayo!,"Mereka berdua berjalan menuju toko buku paman Mikayla.
••••••••••
Mikayla dan Daikin telah sampai di toko buku paman dra.
Mikayla membuka pintu, terlihat didalam banyak tumpukan buku, pegawai yang sedang merapikan, meletakkan buku. Didalam dingin karena AC. Paman dra sedang membantu pegawai.
"Halo paman," sapa Mikayla dengan senyum.
"Halo Kay! Eh?-," balas paman dra dengan terkejut.
"Kenapa kau memakai penutup mata?," tanya paman dra.
"Aku memakai ini karena mata ku sakit," jawab Mikayla.
"Oh.. lalu apa kau bisa melihat?," tanya paman dra.
"Ya, berkat penutup mata ini," jawab Mikayla."Aneh, mata mu ditutup tapi kau bisa melihat, bagaimana itu bisa terjadi," ucap paman dra dengan kebingungan.
"Tidak ada yang tidak mungkin paman," ucap Mikayla.
"Hmm, jadi kau sekarang bekerja? Dengan kondisi seperti itu?," ucap paman dra.
"Ya, aku baik-baik saja," ucap Mikayla."Lalu siapa laki-laki di samping mu? Apakah itu pacar-"
"Bukan paman," Mikayla memotong paman berbicara.
"Oh apakah itu teman mu?," tanya paman dra.
"Iya," jawab Mikayla."Yasudah kau bisa ikut bekerja," ucap paman dra melirik ke arah Daikin.
"Tapi, paman, dia datang sebagai pelanggan," bantah Mikayla.
"Aku tidak keberatan, aku juga ingin bantu bantu," ucap Daikin dengan senyum.
"Anak yang baik," ucap paman dra.
"Huh.. terserah kalian deh," ucap Mikayla dengan sedikit cemberut."Ganti dahulu baju kalian dengan baju pegawai," ucap paman dra.
"Kamar ganti pegawai laki-laki ada di sebelah kanan, dan kamar ganti pegawai perempuan di sebelah kiri," ucap paman dra.
"Baik paman," ucap Mikayla dan Daikin bersamaan.Mereka berdua pergi ke kamar ganti masing-masing.
Tak berselang lama mereka berdua keluar di ruangan yang berbeda secara bersamaan.
Mikayla memulai merapikan tumpukan buku yang berantakan, dan Daikin meletakkan buku yang hendak dijual di rak.
Mereka berdua sibuk bekerja.
Pelanggan pun berdatangan, dan melihat-lihat buku yang dipamerkan.
Salah satu pelanggan memakai baju seragam sekolah yang familiar menanyakan harga kepada Mikayla.
"Halo, permisi ini harganya berapa?," Ucap Raka yang menunjukkan buku edukasi anak-anak kepada Mikayla.
"Ya? Anda bisa melihatnya di belakang samping kanan bawah buku-," ucap Mikayla yang berbalik lalu terkejut melihat Raka.
"Eh? Mikayla? Kamu bekerja disini?," tanya Raka.
"Ya, aku bekerja disini sejak masuk SMA," jawab Mikayla yang sembari meletakkan buku.
"Wah hebat," ucap Raka dengan mata berbinar-binar.
"Hebat apanya? Aku hanya bekerja," ucap Mikayla."Yah menurut ku hebat, kamu bisa bersekolah dan bekerja di hari yang sama. Bukankah pulang sekolah pasti lelah?,"
"Ya, lelah, tapi aku perlu uang untuk makan," ucap Mikayla yang menghadap kepada Raka.
"Oh.. begitu rupanya,"
"Kau akan membeli itu?," ucap Mikayla menunjuk ke arah buku yang dipegang oleh Raka.
"Ya! Ini untuk adik ku," ucap Raka dengan sedikit malu.
"Oh, kau bisa membayar nya di kasir,"
"Oke, terimakasih!,"
"Ya, sama-sama,"Daikin yang dari tadi melihat mereka berdua mengepalkan tangannya.
Lalu ia menghampiri Mikayla."Kau sedang apa kay?," ucap Daikin yang datang dari belakang.
"Tadi ada yang menanyakan harga buku,"
"Oh, kurasa aku kenal dengan orang tadi," ucap Daikin yang melirik ke arah Raka yang sedang di kasir.
"Kau pernah bertemu dengannya?," tanya Mikayla.
"Kurasa aku hanya salah lihat," ucap Daikin.
"Oh? Baiklah,"Raka melihat ke arah Mikayla dan Daikin yang sedang berdampingan.
Lalu menghampiri nya."Oh, halo kak, kita bertemu lagi," sapa Raka kepada Daikin.
"Mikayla, kamu bekerja dengan kakak mu?," tanya Raka.
"Ha? Apa maksud-," kata Mikayla yang terpotong karena mulutnya ditutup oleh tangan Daikin.
"Ah, halo, kita bertemu lagi. Iya, kita bekerja bersama di toko buku milik paman ini," ucap Daikin dengan senyum dan masih menutup mulut Mikayla."Apa yang terjadi? Apa yang kau lakukan!," Ucap Mikayla melalui telepati kepada Daikin.
"Diam dulu, nanti ku jelaskan di rumah," ucap Daikin melalui telepati kepada Mikayla.
"Lepaskan!," perintah Mikayla melalui telepati, dan itu berpengaruh kepada Daikin dan langsung melepaskan tangannya.
Daikin mematung, dan Mikayla terlihat kesal.
"Ada apa? Ada apa dengan kalian?," ucap Raka dengan kebingungan yang melihat tingkah Mikayla dan Daikin.
"Ah, tidak apa-apa, sebaiknya kau pulang sebentar lagi malam," ucap Mikayla dengan senyum paksa.
"Ah! Kau benar, aku harus ke supermarket dahulu, kalau begitu sampai jumpa di sekolah!," ucap Raka dengan tergesa-gesa.
"Ya, sampai jumpa," ucap Mikayla dengan melambaikan tangannya."Apa yang kau lakukan tadi? Dan ternyata kalian pernah bertemu, dimana?," tanya Mikayla dengan tatapan tajam.
"Di-dirumah," ucap Daikin dengan gemetar.
"Haah.. sudahlah saat pulang ke rumah kau harus menjelaskan nya padaku," ucap Mikayla yang kembali membereskan buku buku nya.Bersambung ke episode selanjutnya...
Bantu vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian berfantasi (Tahap Revisi)
FantasiaMikayla kalalian adalah seorang siswi SMA biasa. Dan ia adalah siswi terpintar di sekolahnya, walaupun ia tak mempunyai teman tapi ia tak memusingkan hal itu karena ia menyukai kesendirian, ia bahkan tinggal sendiri di rumah, tidak ditemani oleh sia...