Happy reading📖
°°°°°°
Pagi ini, anak-anak kost kembali menjalani aktifitasnya. Begitu pun dengan Alex, ia bersiap untuk pergi ke kaffe nya.
"Mau kerja bang?" Tanya Gibran
Alex yang sedang mengikat tali sepatunya itu menoleh dan mengangguk.
"Mau ke kaffe jawabnya
"Lo kerja di kaffe?" tanya Gibran, membuat Alex menggeleng
"Kebetulan gue yang punya Kaffe" jawab nya membuat Gibran mengangguk
"Wih serius? Bisa lah baliknya bawa makanan" ucap Gibran
"Bisa" ucap Alex , membuat Gibran tersenyum lebar. "Tapi bayar" sambung
Gibran memutar bola matanya malas, "Yaelah, gausah bang gausah" jawab nya
"Ga kuliah?" tanya nya
"Ntar siang" jawab Gibran. Ia celingak celinguk seperti mencari sesuatu
"Bang, lo tau ga tukang sayur yang suka lewat sini. Kemarin gue liat ada lewat deh" ucap Gibran, membuat Alex menoleh kearahnya
"Ada kok, setiap hari lewat. Cuma biasanya sekitar jam tujuh atau jam delapan" ucap Alex. "Emang kenapa? Lo mau belanja?" tanya nya
Gibran tersenyum sembari mengangguk
"Lo yakin?" tanya Alex mengangkat sebelah alisnya
"Kenapa emang?"
Alex berdehem, "yang belanja tu ibu-ibu mulu. Gue aja males belanja disitu. Soalnya, pasti ditanya eh nak Alex ganteng banget si, udah punya pacar belum, kalau belum sama anak ibu aja" ucap Alex menirukan ibu-ibu itu, membuat Gibran tertawa pelan
"Gapapa lah bang, emang target gue kan ibu-ibu" jawabnya
"Lah lo demen sama ibu-ibu, Gib?" sahut Bagas yang baru saja keluar sembari menenteng sepatu nya
"Gib, lo masih muda. Gadis masih banyak. Jangan lah godain ibu-ibu yang udah punya suami" ucap Bagas, yang diangguki Alex
"Lah, apaan dah? Maksud gue bukan gitu"
"Terus apaan, kan lo sendiri yang bilang target lo ibu-ibu," ucap Bagas, lalu duduk di bangku sebelah Alex
"Jadi, gue mau buka jasa les anak-anak. Nah, jadi gue sengaja mau beli sayur biar ketemu ibu-ibu, supaya gue bisa mempromosikan jasa les gue. Kali aja, banyak ibu-ibu yang mau daftarin anaknya les" jelas Gibran, agar kedua temannya tak salah paham
Bagas dan Alex mengangguk
"Oh lo mau ngajar les? Ngajarnya dimana?" tanya Bagas
"Nah, itu. Gue juga masih bingung, ga mungkin di kostan kan? Yang ada gue di protes sama yang lain" ucap Gibran
Sebenarnya, mengajar les baru ia rencanakan semalam. Jika banyak yang ingin les dengannya, baru ia akan mencari tempat untuk mengajari anak-anak itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
Teen FictionBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...