Happy reading📖
°°°°°°°
Alex menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh teman-temannya. Ada apa dengan mereka hari ini?
Sedangkan perempuan di sampingnya hanya diam menunduk dengan perasaan tak nyaman, karna sedari tadi beberapa dari mereka menatapnya dengan tatapan mengintimidasi dan tatapan tajam
"Udahlah, sekarang lo jelasin ke kita, bang. Kenapa ada perempuan di sini? Mana berduaan lagi!"
"Lo salah paham" sangkal Alex
Ia terdiam sebentar, lalu melirik ke arah perempuan yang di sampingnya, ia berdeham pelan
"Dia bukan pacar gue" ucap Alex
"Eh serius?" Shaquille tersenyum
"Ck, diem dulu napa" tegur Gibran
"Iya, dia bukan pacar gue" jawab Alex lagi
Mereka mengernyit kan dahinya, "Terus dia siapa? Kenapa bisa disini?"
"Ini Clarisa, anaknya tante Dahlia" ucap Alex, membuat mereka terdiam
"Yang sering disebut-sebut itu?" tanya Leon, memang ia pernah beberapa kali mendengar bu Dahlia menyebutkan nama 'Clarisa', ketika sedang bersama Alex
Alex mengangguk, " Iya."
Mereka menganggukkan kepalanya, lalu menatap Clarisa
"Hai, Clarisa. Sorry ya kita udah salah paham" ucap Shaquille
Clarisa menaikan pandangannya, lalu tersenyum tipis
"Ga apa-apa. Itu artinya kalian benar-benar patuhin peraturan disini" jawab gadis itu
"Salam kenal gue Shaquille" ucap Shaquille lagi sembari tersenyum manis
"Hallo, salam kenal" sahut perempuan itu
Mereka memutar bola matanya malas melihat tingkah Shaquille, tadi ia yang menuduh sekarang malah mengajak berkenalan.
"Oh, ya. Ini Husein, Gibran, Wayn, Leon, Davie, Bag–"
"Bagas! Aku tau" jawab Clarisa dengan cepat, memotong ucapan Alex
Bagas tersenyum tipis, ketika Clarisa menatap nya
"Heleh, Bagas lagi Bagas lagi" gerutu Shaquille pelan, yang masih bisa d dengar Husein, membuat pemuda itu tertawa pelan
"Sorry ya, tadi kita salah paham" ucap Husein, ia jadi merasa tak enak hati karna sudah salah sangka
"Ga apa-apa" jawab Clarisa
"Makanya, kalo apa-apa tu tanya dulu, jangan langsung menyimpulkan sendiri" sahut Alex
"Hehe, maaf bang. Lagian tiba-tiba banget lo berduaan dikosan" jawab Shaquille
Alex mengernyit. "Kita ga berduaan, ada Zayn kok di kamar nya" ucap Alex
"Lah, bang Zayn udah balik?" tanya Leon, lalu berlari menuju kamar Zayn
Ia mengetuk kamar pemuda itu beberapa kali, hingga akhirnya pintu terbuka dengan menampilkan Zayn dengan wajah bantal nya
"Lo ngapa dah berisik banget" ucap Zayn, ia mengusap-usap matanya yang masih mengantuk.
"Akhirnya, lo balik juga" Leon menepuk pundak Zayn
"Lo kapan sampe?" tanya Husein
"Tadi jam satu an" sahut Zayn, lalu berjalan ke arah mereka
"Berarti, lo tau" Gibran melirik Clarisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
Teen FictionBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...