Happy reading📖
°°°°°
Pagi ini rumah nomor sembilan lebih ramai dari biasanya. Mungkin, karna sekarang rumah itu sudah berpenghuni. Alex merasa senang, sekarang ia tak sendiri lagi tinggal disini
Gibran menuruni tangga diikuti Wayn dibelakangnya, mereka tak dekat hanya sekedar bertemu saja ketika akan turun
Hari ini hari minggu, kerja dan kuliah libur membuat mereka menghabiskan waktunya di kostan
Gibran pergi ke dapur, perutnya terasa lapar jadi ia ingin membuat sarapan, sedangkan Wayn pergi ke teras dengan membawa oli untuk motornya
Di lantai dua, Shaquille sedang bersantai diatas kasur nya. Ia sudah bangun sedari tadi, tapi merasa malas untuk beranjak sekedar kekamar mandi.
Ia malah scroll sosmed.
Matanya menyipit, ketika melihat notifikasi baru. Sebuah grup yang tak lama langsung banyak pesan masuk ke handponenya
Tak lama setelah ia membaca pesan itu, pintu kamarnya diketuk. Ia tahu siapa orang itu
Ketika ia membuka pintu, tebakannya benar orang yang mengetuk adalah Leon sahabatnya
"Baca grup?" tanya Leon, yang terlihat tampan dengan baju hitam dan celana pendek
Shaquille mengangguk, "Mandi dulu deh" ucapnya
"Ya ampun, itu udah pada nunggu, gausah mandi-mandi," ucap Leon lalu menarik baju Shaquille
Ketika mereka menuruni tangga, terlihat beberapa anak kost sudah berada disana
"Udah kumpul semua ni?" tanya Alex
"Si youtuber itu ga ada" ucap Zayn yang tak melihat keberadaan Bagas
"Dia lagi beli sarapan, paling bentar lagi pulang" jawab Husein yang kebetulan ada didepan ketika Bagas pergi
Tak lama, seseorang masuk dengan menenteng sebuah plastik berisi makanan
"Eh, kenapa?" tanya nya, saat mereka semua melihat ke arahnya
"Sini Gas gabung, ada yang mau Alex bicara in" ucap Husein, membuat Bagas berjalan mendekat
Alex yang merasa sudah berkumpul semua, berdehem lalu menatap mereka yang duduk membuat lingkaran
Posisinya, disamping Alex ada Gibran, lalu Husein, Bagas, Zayn, Wain, Davie yang terakhir Leon dan Shaquille
Alex mengeluarkan sebuah kertas, "Jadi sebenarnya gue cuma mau kasih tau peraturan-peraturan yang ada di kostan ini" ucapnya
"Lah, ada peraturannya?" tanya Zayn
Alex mengangguk, "Bukan gue yang buat, tapi pemilik rumah ini" sambungnya, membuat mereka mengangguk
"Oke, langsung aja, yang pertama jangan berantakin rumah. Setiap anak kost wajib menjaga kebersihan rumah, terutama kamar. Untuk dapur kalian bebas menggunakan semua peralatan yang penting kalau abis dipakai langsung di cuci. Jangan buang sampah sembarangan, jangan sampe di ruang tv ada sampah. Kalau bisa bersihin juga halaman depan, kebersihan rumah kost adalah tanggung jawab kita semua," ucap Alex, lalu menatap mereka. Tak lama ia kembali membaca kertas itu
"Yang kedua, jangan buat kerusuhan. Banyak tetangga disini yang punya anak kecil dan lansia, jadi jangan ribut apalagi sampe membuat mereka terganggu,"
"Yang ketiga, jaga keamanan kostan. Jangan lupa wajib mengunci rumah dan gerbang ketika malam hari"
"Keempat–"
"Banyak amat" celetuk Shaquille
"Ini terakhir" ucap Alex.
"Yang keempat, kost ini khusus laki-laki. Dilarang membawa perempuan kedalam kostan. Mau itu pacar atau teman, kecuali orang tua kalian."
Setelah itu, Alex menutup kertasnya
"Paham? Jadi gue harap kalian bisa ikutin peraturan disini, ini juga buat kebaikan kita semua"
Husein mengangguk, "ga masalah gue mah"
"Kalo sekedar buat vlog gitu gapapa kan?" tanya Bagas ketika mengingat peraturan nomor dua
"Ga masalah selama lo ga rusuh dan ga ganggu anak-anak lain" jawab Alex
"Udah kan bang itu doang? Gue mau balik ke kamar"
Mereka menoleh ke arah Zayn
"Satu lagi, jangan lupa bayar kost tepat waktu" ucap Alex sambil menunjukan sebuah tulisan dengan tinta berwarna hitam
"Hadeuh, iye-iye. Baru dua hari disini, udah diperingatin bayar kostan aja" gerutu Gibran, membuat mereka tertawa pelan
"Oh ya, nanti sore bu Dahila pemilik rumah ini bakalan kesini, gue harap rumah ini tetap rapih. Karna orangnya sedikit cerewet"
Mereka mengangguk, tak lama mereka pun berpencar. Wayn kembali keluar, Alex menyetel televisi menampilkan bus kecil berwarna biru bersama Leon, Shaquille kembali kekamar untuk mandi, Gibran kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya, sebelum itu ia menawarkan nasi goreng yang akan ia buat, membuat beberapa dari mereka mau.
°°°°°
Hallo,
gatau dh ada yang baca
atau belum hahaKalo kalian baca cerita ini, tolong bantu vote yaa, terimakasih♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
Teen FictionBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...