Happy reading📖
°°°°°°
"Ini kita panggil dokter apa gimana?" tanya Alex menatap Husein yang terbaring di sofa ruang keluarga
"Gausah, gue gapapa" jawab Husein. Memang benar, sebenarnya sakit akibat luka nya karna terjatuh tidak terlalu sakit,hanya kakinya yang sepertinya terkilir, dan badannya yang terasa sangat lemas.
"Itu deh, minimal dahi lo kudu di obatin bang" sahut Bagas
"Gue coba bantu deh, kebetulan gue punya obat buat luka" ujar Zayn lalu berjalan menuju kamar nya
Tak lama ia kembali dengan membawa kotak p3k, ia membuka kotak itu dan menaruhnya dimeja. Tangannya mengambil obat merah, kapas dan plester
"Lengkap amat kotak obat lo" ujar Bagas
"Gue anak pmr waktu SMA, jadi selalu sedia ginian, biar kalo butuh udah ada" jawabnya, sambil membersihkan luka Husein
°°°°°°
Husein merasa suhu badannya panas, ia benar-benar enggan beranjak dari kasur nya. Tadi, ia menitip makanan kepada Alex yang kebetulan akan membeli sarapan, tapi sudah hampir setengah jam, anak itu belum juga kembali.
Ia menarik selimutnya sampai menutupi kepala, kepalanya terasa pusing,mungkin akibat karna hujan kemarin
Beberapa menit kemudian, pintu kamarnya diketuk, disertai suara Alex yang memanggil namanya
Husein berdehem, lalu berjalan pelan menuju pintu
"Ni sarapan dulu" ucap Alex, memberikan semangkuk bubur
Husein menerimanya, namun keningnya mengkerut
"Tumben pake mangkuk?" tanya nya, biasanya bubur ayam yang ia beli menggunakan Styrofoam
"Ah, ini dari tante Dahlia. Tadi, kebetulan pas dijalan gue ketemu, terus gue cerita lah tentang lo yang lagi sakit. Dia bilang gue gausah beli, dia yang mau bikin bubur itu. Alhasil, gue ikut kerumahnya nunggu dia bikin bubur itu" jelas Alex, panjang lebar
Husein menggaruk kepalanya, "Oh yaudah, makasih deh" ucapnya
"Oh iya, nanti katanya dia mau kesini" Husein hanya mengangguk, setelah mengucapkan terimakasih sekali lagi, ia masuk kembali ke kamarnya
°°°°°°
"Aaa, sakit kaki gue!" Husein berteriak ketika kakinya ditarik oleh mang Asep
Tadi, bu Dahlia datang membawa seorang tukang pijat. Katanya sebagai bentuk perhatian kepada anak kost nya.
Husein menggeliat ketika kaki nya dipijt. Pijatannya terasa sakit sekali. Ia berteriak sambil bergerak-gerak, membuat tangannya dipegangi oleh Zayn dan Leon.
"Diem napa bang, cuma di pijat doang" ucap Leon, sedari tadi ia kewalahan karna beberapa kali tangan Husein mengeplak tangannya
Husein tak menggubris ucapannya, ia tetap berteriak membuat Leon mendengus kesal
Beberapa saat kemudian, Mang Asep pamit pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
Roman pour AdolescentsBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...