Gunakan data/wi-fi untuk melihat gambar.
Happy reading📖
°°°°°°°
Shaquille, pemuda berambut coklat itu menatap kedalam kosan nya dengan tatapan mengintimidasi.
Ia melipir ke samping, lalu kepalanya mengintip sedikit dibalik pintu
"Siapa dia?" gumamnya, saat melihat Alex sedang mengobrol dengan seorang perempuan.
Itu bukan bu Dahlia, Shaquille yakin. Perempuan yang sedang duduk di samping Alex itu terlihat masih muda, mungkin hampir seumuran dengan Alex, atau bahkan lebih muda darinya?
"Katanya ga boleh bawa cewe ke kosan, tapi dia sendiri bawa" gerutunya.
'kos ini khusus laki-laki. Dilarang membawa perempuan kedalam kosan. Mau itu pacar atau teman, kecuali orang tua kalian.'
Ia masih ingat ketika Alex menjelaskan peraturan-peraturan kosan ini.
Tapi, lihatlah, Alex melanggarnya. Mereka tertawa tanpa menyadari kehadiran Shaquille yang sedang mengintip
"Katanya ga enak badan, tapi kok ada perempuan" julidnya
Ia berjalan kesamping, lebih tepatnya ke garasi. Lalu berjongkok dan mengetikan sesuatu di ponselnya.
Setelah beberapa saat, ia kembali berjalan ke arah pintu.
Alex dan perempuan itu masih asyik mengobrol, bahkan ia melihat perempuan itu memukul pundak Alex ketika tertawa, seperti seseorang yang memiliki hubungan dekat. Apa jangan-jangan perempuan itu kekasih Alex?
Tak berapa lama, ia melihat Bagas yang memasuki gerbang dengan terburu-buru.
Shaquille menempelkan jari telunjuknya didepan bibir, "Sst, jangan berisik" bisiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
Teen FictionBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...