10. Zayn dan trauma nya

221 42 14
                                    

Happy reading📖

°°°°°°

Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun berdiri di pinggir jalan dengan eskrim di tangannya. Dengan mengenakan seragam sekolah dasar, anak itu menatap ke kanan dan kiri berharap salah satu orang tua nya datang menjemput.

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepannya. Zayn, anak itu menyipitkan matanya, tak lama ia tersenyum senang ketika seorang lelaki parubaya keluar dari sana.

"Pak Tio!" Serunya dengan wajah berbinar

"Mas Zayn, ayo pulang. Ibu udah menunggu dirumah" ujar lelaki bernama Tio itu

"Mama ga ikut jemput?" tanya nya, disela-sela memakan eskrim

"Ngga, mas. Ayo pulang sekarang. Nanti ibu khawatir karna mas Zayn belum pulang juga" ujar Pak Tio membuka pintu mobil disebelahnya.

Zayn mengangguk, ia membuang stik eskrim ketempat sampah lalu masuk kedalam mobil itu.

Tak lama, mobil bergerak membuat Zayn tersenyum tipis. Ia menatap pak Tio, sopir keluarganya sejak satu tahun belakangan ini.

"Pak Tio kenapa beberapa hari ini ga dateng?" tanya Zayn, pasalnya sudah hampir satu minggu ini Pak Tio tak berangkat kerja.

"Bapak sakit" jawabnya, membuat anak itu mengangguk

Awalnya perjalanan berjalan dengan baik, sampai akhirnya Zayn mengerutkan keningnya ketika melihat mobil ini pergi ke arah berbeda dengan rumahnya

"Kok kita belok kiri? Rumah aku kan harusnya ke kanan?" tanya nya heran

Pak Tio tak menjawab, ia malah membawa mobil dengan kecepatan tinggi.

"Bapak jangan ngebut dong. Nanti aku bilangin mama!" Tegur Zayn, membuat Pak Tio tersenyum miring

"Adu? Emang kamu yakin bakalan ketemu sama mama mu lagi?" ucapnya dengan santai, tapi membuat Zayn melototkan matanya

"Maksud bapak apa?" tanya nya, anak kelas lima sd itu tak mengerti apa yang diucapkan sang sopir pribadinya

Pak Tio tak menjawab, ia hanya fokus mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi.

"Pak jangan ngebut" ucap Zayn, ia menutup matanya ketika mobil itu hampir menyerempet sepeda motor yang ada didepannya

"Pak kita mau kemana? Aku mau pulang,"

"Bapak ayo pulang, aku mau ketemu mama," ucapnya, ia tak mengenali jalan ini, sangat asing baginya.

"Bapak," lirihnya

"Pak Tio ak-"

"Diam!" Sentak Pak Tio membuat Zayn langsung bungkam. Baru kali ini ada orang yang berbicara padanya dengan nada tinggi, apalagi orang itu adalah sopir yang selalu menunjukan wajah ramah pada keluarganya

"Kamu berisik! Jangan harap bisa ketemu lagi sama orang tua mu kalau kamu masih banyak tanya!" ucapnya dengan nada sedikit membentak

Rumah Nomor9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang