Happy reading📖
°°°°°°
Sore ini, awan hitam menutupi langit. Suara gemuruh beberapa kali terdengar, membuat orang-orang enggan untuk keluar rumah
Dirumah nomor sembilan, Bagas sibuk mengelilingi rumah, sembari memegang kamera nya
"Nah, jadi kamar aku tuh di lantai satu, sedangkan lima teman ku yang lain di lantai dua. Nah ini, ni salah satu penghuni lantai dua," ucapnya, mengalihkan kamera ke Davie yang sedang menuruni tangga
"Lambaikan tanganmu, Davie" ucapnya terdengar seperti perintah. Davie hanya menurut, ia tersenyum seraya tangan nya melambai-lambai ke arah kamera
Tak berselang lama, ia pergi menuju dapur, "Disini kita punya koki loh, namanya Gibran."
Bagas merekam Gibran yang sedang memotong beberapa sayuran
"Hai" Gibran tersenyum ke arah kamera.
"Mau masak apa?" tanya Bagas
"Pengen masak capcai, kebetulan cuma ada bahan-bahan itu di kulkas" ucap Gibran, menunjuk beberapa sayuran dimeja
"Oh oke. Gue kedepan dulu ya" ucap Bagas sembari berjalan meninggalkan dapur
"Masakannya Gibran enak lo, guys. Anak kost aja pada suka, lumayan kalau dia masak menghemat pengeluaran buat makan" cengirnya
"Oh, ni gue mau ngenalin dua bokem di kosan gue" ucap nya, sembari mengarahkan kamera ke arah Shaquille dan Leon yang sedang anteng menonton tv ditemani beberapa makanan yang Alex bawa dari kaffe nya. Akhir-akhir ini, Alex suka membawa makanan, katanya itung-itung berbagi sama teman.
"Heleh, bokem katanya" ucap Leon
Shaquille berdiri, lalu mendekat ke arah Bagas.
"Hallo, gue Shaquille si paling tampan disini" ucapnya sembari menyugar rambutnya yang berwarna coklat muda ke belakang. Ia baru mengganti warna rambutnya tadi siang
"Si paling pede" sahut Leon
"Guys, ini Shaquille, dan itu Leon. Mereka tu paling rusuh disini" ucap Bagas sembari tertawa pelan
"Heh, enak aja lo bilang kita perusuh" Ucap Shaquille sinis
"Ye, emang" ledek Bagas
"Wah, bener-bener." Leon mengambil bantal sofa, bersiap melempar ke arah Bagas
Bagas yang tahu itu, langsung lari keluar sembari tertawa
"Hadeuh, untung ga kena" ucapnya
Ia melihat ke sekiling,"Gelap banget, kayanya mau hujan deh." Sekarang ia mengarahkan kamera nya ke langit
"Ngapain Gas?"
Bagas terperanjat kaget, ia menoleh ke samping mendapati Alex yang sedang mencuci motornya.
"Wahh, pantes mendung, ternyata lo mandiin motor" ucap Bagas, berjalan ke arah Alex
"Ye, emang udah dari sana nya" jawab Alex
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
Teen FictionBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...