Happy reading📖
°°°°°°
"Kalau cinta sudah membara, aha-aha. Rindu jadi menggebu-gebu uhu-uhu"
Zayn bersenandung mengikuti lirik lagu yang diputar Alex lewat ponsel nya. Pinggulnya bergoyang-goyang mengikuti irama lagu, sembari terus menyiram tanaman yang ada di halaman kost nya.
Di hari minggu yang cerah ini, mereka mendapatkan tugas untuk kerja bakti membersihkan area kostan. Bukan tanpa sebab, ketika bu Dahlia menjenguk Husain, ia berkata bahwa kostan sangat kotor dan meminta mereka untuk membersihkan halaman. Oleh karna itu, mereka sepakat untuk kerja bakti hari ini, mumpung semua nya libur.
Shaquille memegang plastik sampah, matanya terus menatap ke arah pohon jambu yang berada didepannya.
"Bang, ini boleh ga si jambu nya kita petik?" tanya nya, membuat Alex yang sedang membersihkan selokan bersama Wayn menoleh ke arah nya
"Ambil aja kalo udah mateng" jawab Alex, membuat Shaquille tersenyum lebar
"Bang Husein, ini plastiknya gue taruh sini ya, gue mau ambil jambu" ucap nya menaruh plastik sampah didekat pohon, sedangkan ia naik keatas pohon yang penuh dengan jambu berwarna merah
Husein yang sedang menyapu halaman, hanya menggelengkan kepalanya melihat Shaquille yang sekarang sudah bertengger di dahan pohon sambil memetik beberapa buah jambu
"Le, ambil tempat didalem. Banyak ni jambu nya, lumayan buat ngerujak" seru Shaquille dari atas, membuat Leon yang sedang mencabuti rumput pendek di dekat teras berdiri.
Kaki nya kotor, sebab ia tak memakai sandal. Dan, dengan santai nya ia masuk ke dalam meninggalkan jejak kaki diatas lantai yang masih setengah basah karna baru selesai di pel.
Ia pergi ke dapur untuk mengambil baskom kecil. "Wih, enak tu kayanya," celetuk Leon, mendekati Gibran yang sedang menggoreng ikan
Gibran mendapat tugas berbeda, jika yang lain membersihkan rumah, ia malah diminta untuk memasak, sebab hanya masakannya saja yang sudah cocok dengan lidah mereka,
'udah lo masak aja. Habis bersih-bersih pasti laper.' itu kata Husein tadi pagi, saat dirinya akan membantu menyapu, ia malah di suruh masak.
Untung bahan-bahan nya banyak di kulkas. Untuk keperluan masak, mereka membeli sendiri. Dan, karna Gibran akan memasak untuk mereka semua, jadi ia bebas menggunakan bahan masakan milik temannya yang lain.
"Udah selesai?" tanya Gibran, saat melihat Leon mengambil baskom kecil berwarna ungu
Leon menggeleng. "Belum, si Shaquille lagi ngambil jambu, makanya gue ambil tempat" ucap nya, lalu berjalan keluar dapur
Disisi lain, Davie melotot melihat lantai yang tadinya bersih setelah ia pel, kembali kotor. Ia baru saja turun setelah mengepel di lantai dua, dan mendapati lantai nya sudah kotor oleh tanah. Ia jadi badmood, seharusnya tugasnya sudah selesai.
Ia menyandarkan pel nya ditembok, lalu duduk di sofa. Ia akan mengawasi sekitar, untuk mencari tahu siapa orang yang masuk dengan kaki kotor.
"Leon! Bener-bener ye lo. Gue cape-cape ngepel, lo seenak nya masuk dengan kaki kotor itu!" Teriak nya, membuat Leon berjingkrak kaget
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nomor9
أدب المراهقينBercerita tentang sembilan anak rantau, yang mencoba bertahan hidup dikota yang keras. Berada di satu kost yang sama, membuat mereka harus saling menerima perbedan sifat dan kebiasaan. Cerita ini murni pemikiran ku sendiri, yang terinspirasi dari Xo...