VOMENT VOMENT NYA!!
Motor bermerk Yamaha XSR 55 itu berhenti tepat di depan rumah Andrea, lantas gadis itu langsung turun seraya melepaskan helm nya kemudian memberikan nya pada Avrian, Avrian menatap balik gadis itu.
"Besok mobil lu balik."
"jaminan?" Tanya Andrea membuat Avrian tertawa kecil, sepertinya ini memang mobil kesayangan milik Andrea.
"jaminan nya hati gua, kalo mobil lu ga balik, hati gua boleh lu ambil, biar gua jatuh cinta." Jawab Avrian.
Dari belakang sana tentu Deo, Jee dan juga Dewa mengejek Avrian, mereka bertiga sedari tadi seru membicarakan laki laki itu, memperagakan ucapan Avrian yang menurut nya sangat berlebihan.
"silit silit." Sahut Deo, ucapan itu berhasil membuat Dewa tertawa.
Sementara Andrea yang mendengar itu hanya memasang wajah datar. "kalo sakit berobat."
"pffftt."
Saat itu juga Avrian langsung menoleh ke arah teman teman nya, seketika Deo, Jee dan juga Dewa terdiam. "lu berani ngetawain gua?" Tanya Avrian.
"lah, jangan kan ngetawain lu, buang lu ke lampu merah juga sanggup." Balas Jee.
"Bangsat."
"dari pada kalian ribut disini mending ribut ditempat lain aja." Ujar Andrea dengan wajah kesal nya.
"udah malem, jangan bikin mam-"
"sayang?"
Semua mata langsung tertuju ke arah wanita yang sekarang berjalan menghampiri Andrea, Avrian yang melihat itupun langsung turun kemudian mencium punggung tangan milik Endar, di ikuti oleh Deo, Jee dan juga Dewa.
Endar tersenyum manis. "ganteng ganteng ini siapa?" Tanya nya.
"Nama saya Avrian tante." Sahut laki-laki itu.
"ini temen temen saya, nama nya Jee, Deo sama Dewa."
"oala..temen nya Andrea?" Tanya Endar.
"iya temen ma temenn." Balas Andrea cepat.
"sekarang temen, besok bisa jadi pacaran tante." Jawab Avrian yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Andrea.
"gausah dengerin ma, dia ngaco."
"cepet pulang udah malem." Lanjut Andrea.
Avrian mengangguk paham, kemudian ia mendekati Andrea, gadis itu pun bingung sendiri. "bilang apa?" Tanya nya sembari beradu tatap.
"thanks udah nganter gue." Jawab Andrea, Avrian tersenyum tipis saat itu, kemudian ia pamit kepada Endar, begitu juga dengan teman teman nya.
"saya pamit tan, kapan kapan saya mampir." Ucap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andrea.
Teen Fiction•| jika kita sudah berani mencintai seseorang, berarti kita juga sudah harus berani merelakan seseorang. Bukan hal yang mudah untuk keluar dari kehidupan masa lalu, kisah, waktu, momen, mungkin terlihat sangat indah untuk seseorang yang mempunyai m...