16| kebakaran.

15 3 0
                                    

HALO SEMUAAAAA HEHEEEE, SPRTI BIASAAAAA JANGAN LUPA VOTEEE DLUUUWWW SEBELUM BACAA, OKEE UDAH? YUK L'EST GOO!!!!

Ini bukan yang di inginkan oleh Andrea, padahal niat awal memang ia hanya ingin bertanya dengan gadis itu, tapi kenapa Kristal tersulut emosi? berakhir sekarang banyak yang membicarakan tentang nya, dan juga Kristal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bukan yang di inginkan oleh Andrea, padahal niat awal memang ia hanya ingin bertanya dengan gadis itu, tapi kenapa Kristal tersulut emosi? berakhir sekarang banyak yang membicarakan tentang nya, dan juga Kristal.

Hingga menghitung hari saja melakukan sidang, dan Andrea sudah siap menantikan momen itu, belakangan ini Andrea sama sekali tidak keluar rumah, ia fokus belajar dikamar, karna gadis itu muak dengan ucapan demi ucapan dari orang orang, yang jika di dengar hanya membuat hati sakit?

Sekarang pukul 17.16, gadis itu memutuskan untuk keluar rumah, mencari angin dan merilekskan pikiran nya, tak perlu rapih rapih, pakaian Andrea saat ini hanya hoddie, celana training, dan juga topi, ia langsung turun dari lantai dua, tak lupa mengambil kunci mobil.

"mau kemana? Tiba tiba banget keluar?" Tanya Endar, wanita itu tengah menyiapkan makanan sore hari ini.

Andrea menghampiri Endar, mengecup singkat dahi mama nya. "aku mau jenguk bunda nya Avrian."

"udah lama juga ga ketemu, sekalian mau ngerileks pikiran." Lanjut Andrea.

Endar mengangguk memberi izin, lantas Andrea langsung bergegas pergi keluar rumah menuju garasi mobil, cuaca hari ini mendung, tapi belum juga turun hujan, mobil putih itu pun keluar dari garasi, melaju dengan kecepatan rata rata menjelajahi kota jakarta disore hari.

Ia memasang lagu berjudul Resah jadi luka, menikmati setiap lirik yang keluar dari lagu itu, seraya tetap fokus menyetir, menit berlalu, Andrea memarkir kan mobil nya, kemudian turun dari mobil.

Sebelum nya Andrea sudah menghubungi Aurel, bahwa ia akan datang hari ini, dan perawat itu sekarang tengah menunggu didepan pintu utama, Andrea tersenyum manis, kemudian memberikan buah buahan untuk Diandra.

Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah sakit, melangkah menuju kamar milik Diandra, suasana langsung berbeda, sepi sunyi, itu yang dirasakan oleh Andrea, ia menatap Diandra yang tengah duduk dengan tatapan kosong.

"bun?" Sapa nya, saat menoleh, Diandra langsung tersenyum senang, ia memeluk sekilas tabuh Andrea, yang dibalas baik oleh gadis itu.

"bunda kangen banget sama kamu!" Girang nya, Andrea mengangguk saat itu, kemudian mengajak Diandra untuk duduk di tepi kasur.

"selain kangen kamu, bunda juga kangen sama Avrian, kamu tau dia dimana? udah lama ga kesini.." Seketika raut wajah wanita itu langsung berubah lesu.

Andrea tersenyum tipis. "Avrian lagi sibuk buat kelulusan nanti bun, aku juga begitu, mungkin nanti setelah dia udah selesain skripsi."

"begitu ya?" Andrea mengangguk.

Diruangan ini hanya ada Andrea dan juga Diandra, mereka bercerita soal Avrian, tentang bagaimana laki-laki itu tumbuh tanpa sesosok ayah, tak lupa bagaimana momen pahit Diandra saat ditinggalkan oleh suami nya.

Andrea. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang