Lingkungan kelas yang aman, damai sentosa. Seketika berubah hawanya, bagaikan sebuah bencana yang akan hadir di kelas ini.
Seperti dugaan, bencana itu langsung datang. Teman sekelas Adit, bahkan Adit pun merasakan hawa tersebut.
"Mulai hari ini, aku yang jadi bendaharanya bah." Anya berdiri di depan kelas, dengan suara lantangnya.
"Gak bisa gitu dong Anya, kita kan udah punya bendahara." protes Adit yang di iyakan sekelas.
"Lagi sakit dia bah, aku yang gantikan dia, 3 bulan ini." Jawab Anya.
"Kan bisa yang lain?" Tanya Adit dengan mengangkat bahunya.
"Ih, banyak kali cincong kau bah, udah kek muncung cewek aja " kesal Anya. Yang langsung melancarkan hawa menyeramkan, seolah jika tidak di turuti kemauannya saat itu juga, mereka semua akan mati.
Teman sekelas Adit langsung merinding sebadan badan, dengan hawa yang dipancarkan Anya. Tapi tidak dengan Adit, walau dia sebenarnya takut.
Tetapi cobaan, perlu di cobain."Gak bisa gitu dong." Adit maju ke depan kelas bagaikan seorang pahlawan yang siap memberantas kejahatan.
"Apa!! nggak senang kau." tegas Anya yang membuat mental Adit seketika menurun, semuanya hanya bisa pasrah dengan perlakuan Anya.
Walaupun mental Adit langsung menurun, tetapi sebelum berusaha walaupun hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Adit akan mencobanya. Dicoba dulu nggak sih.😏
Seperti dugaan, wajah mulus Adit berubah menjadi bonyok habis di baku hantam Anya.
...........
Dimas tidak terima dengan perlakuan Adit yang membuatnya harus mengerjakan Pr Nya.
Walau itu taruhan untuknya agar rahasia dirinya tidak terungkap, tapi tetap saja tidak terima. Bagaimana kalau di jadikan ancaman untuk ke depannya.
Oleh karena itu, saat ini Dimas mengikuti Adit, agar bisa mengetahui kelemahannya untuk di ancam.
Adit bersama temannya yaitu Aldo dan Ubay, mereka terlihat sedang berbincang sesuatu yang tidak dapat di dengar oleh Dimas.
Dimas saat ini berada tidak terlalu jauh dari mereka agar tidak ketahuan, tetapi tingkah mencurigakan Dimas tidak sengaja terlihat oleh Dewi sang sekretaris OSIS.
"Dimas kamu ngapain?" Tanya Dewi, yang sontak membuat Dimas menoleh ke belakang.
"Eh, itu." Dimas gugup, dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Lagi cari apa?... Bisa uwi bantu." Dewi tersenyum manis ke arah Dimas.
"Pena. Ya...aku cari pena." Jawabnya asal, dengan wajah yang berusaha mencoba senormal mungkin.
Dewi pun mencari pena yang di cari Dimas, mereka berdua mencari bersama.
Dimas begitu panik, penanya ada di kelas, bagaimana ini?
Saat asik dengan kegiatan mereka berdua. Adit dan ke dua temannya hendak pergi ke tempat berikutnya.
Adit menyadari ada yang janggal. Menoleh ke belakang, ada Dimas dan Dewi berduaan sedang mencari sesuatu.
Adit mengabaikannya, lantas pergi bersama kedua temannya.
Seolah takdir telah mendukung Dimas. Dewi menemukan pena entah punya siapa. Dimas pun mengiyakan bahwa itu punyanya agar dia bisa melanjutkan aktivitasnya barusan.
Saat akan melihat ke arah target, targetnya telah menghilang. Dimas mencari kemana-mana tetapi tidak menemukannya.
Rasa menyerah menghantuinya, saat akan mencari lagi, Dimas shock melihat Adit berduaan dengan seorang wanita bernama Rini. Sedang apa mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Love {Adit × Dimas} (B×B)
RastgeleSebuah kisah Cinta yang berawal dari "Menyimpan sebuah Rahasia" Adit yang awalnya mengira dirinya Normal, entah kenapa berbalik arah ketika melihat wajah manis Dimas. Dimas juga sama dari awal bertemu dia sangat menyukai karakter Adit, tetapi gengs...