04

850 25 0
                                    

hai semua apa kabar?
Selamat datang di MORRIGAN
dunia gelap yang akan berubah menjadi berwarna.

Mendengar apa yang diucapkan Yara saat di parkiran membuat dirinya bertanya tanya, ada apa dengan nya, kenapa dirinya seperti tidak terima bahwa ia adalah manusia berdarah dingin yang tidak segan membunuh siapapun yang menghalangi dirinya,Peri Ibl...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar apa yang diucapkan Yara saat di parkiran membuat dirinya bertanya tanya, ada apa dengan nya, kenapa dirinya seperti tidak terima bahwa ia adalah manusia berdarah dingin yang tidak segan membunuh siapapun yang menghalangi dirinya,Peri Iblis itu lah dia. Mickhael yang melihat sahabatnya ini diam saja, bahkan saat Lion yang berusaha membuat basecamp mereka berisik El tetap diam tak berkutik. "kenapa?" tanya Mickhael yang duduk di depan El

El yang terkejut menyandarkan badannya ke sofa yang ia duduki. "gua seseram itukah?" pertanyaan El barusan membuat Lion yang sedang merokok terkejut "pertanyaan macam apa itu? jelas ia lah anjing" ucap Lion yang menjawab pertanyaan El pada Mickhael.

"bangsat" El melemparkan sepatu pada Lion yang tentu saja dirinya menghindar. "kenapa tiba tiba nanya gitu dah? lu kan dah biasa di bilang serem" balas Mickhael sambil geleng geleng kepala. "tau gua paham...tapi," perkataan El tertahan, saat ini jujur dia bingung apakah sahabat dan anak Morrigan harus tau ia sedang berusaha mendekati anak baru itu atau hanya dirinya saja yang boleh tahu hal itu.

"tapi apa" Lion yang dari jauh mendengar dengan sesama dan langsung mendekat ke El. "suka kan lu sama anak baru itu?" tanya Mickhael yang berhasil membuat wajah El terkejut. El yang sepertinya sudah terpojok dan tidak bisa lagi bohong ia lantas hanya menghela nafas..El menceritakan semua dari awal, dari ia meminta seseorang mencari informasi, meminta Lion untuk mendapatkan sosial medianya, dan dibantu oleh Mickhael yang dapat nomer wanitanya dan kejadian semalam yang membuat gadisnya semakin jauh dari jangkauan dirinya.

"dia bilang kalau dia tuh gak percaya sama gosip gosip tentang kita bahkan gue, tapi, setelah semalam ia bener bener yakin itu bukan sekedar gosip dan dia melihat kita jelas ngabisin orang itu" ucap El dengan raut wajah pusing. Mickhael dan Lion juga ikut terdiam mereka juga harus bagaimana? mereka tidak ada pengalaman berpacaran.

"deketin pelan pelan, buat dia nyaman, buat dia ngerasa bahwa lu ke dia berbeda dengan lu ke musuh El" perkataan Lion membuat sedikit saja lega pada dirinya. "bener kata Lion, pelan jangan langsung, kalau lu butuh bantuan bisa minta tolong sepupu Lion? ucap Mickhael yang sedikit memberi semangat pada ketuanya.

"bos,juga bisa pelan pelan ngenalin siapa itu Morrigan" celetuk salah satu dari anggota Morrigan yang memang sedang bermain kartu di ruangan itu. yang dibalas oleh anggukan anggota lain. "apa perlu, kita kita menjadi anak bener dulu nih bos? biar dia ngerasa kita gak seseram itu?" celetuk Ares yang memang teman sekelas Yara. "t-tapi mau kita rapih emang dasarnya serem gak sih?" ucap Lion.

" gimana gimana, sih itu masih suka gangguin?" tanya Lea pada Yara yang sejak pagi sangat lemas seperti tidak bersemangat bersekolah. Yara yang ditanya spontan menghelas nafas panjang dan menceritakan kejadian semalam pada kedua temannya ini, Ina yang tahu bahwa semalam sepupunya baru saja membunuh seseorang lagi, sebab ia datang kerumah dengan aroma amis dan percikan darah yang masih tertinggal di baju dan celana sepupunya itu.

"terus gimana, El bukan orang yang gampang lepasin mengsa" Perkataan Ina membuat mereka bertiga berpikir dengan keras. "udahlah, kantin aja ayo" Yara yang sudah bodo amat, yang penting selama di sekolah ia harus menghindari daerah yang kemungkinan besar ada El dan anggota lainnya berkumpul.

"lu jadi ikut volly Yar?" tanya Lea pada Yara yang sangat lahap memakan burger yang sudah ha habis 2 itu. Yara yang tidak bisa berkata karena mulutnya penuh membalas dengan jempol yang menunjukkan bahwa ia beneran ikut. "balik nanti ada kumpul perkenalan anggota baru sama latihan kecil kecilan" ucap Yara yang berhasil menelan potongan terakhir itu.

"yaudah, gue sama ina balik duluan, kita janjian di cafe atap ya kan gak jauh juga tuh dari mall" ucap Lea sambil menunjukkan lokasi cafe Atap itu pada Yara. "siap" balas Yara.

jam pelajaran berakhir Yara yang memang sudah memutuskan untuk ikut volly,karena dia juga bingung ikut ekskul apa di sekolah ini, karena ekskulnya juga termasuk wajib di sekolah ini. sesampai di ruang ekskul volly, Yara sudah melihat banyak sekali anak anak yang sedang bermain volly dan ada juga yang sedang berlari sebelum memulai kegiatan. pritt pritt Yara yang mendengar suara peluit lantas ikut berbaris bersama. betapa terkejutnya di atas podium terdapat orang yang sungguh ingin dia jauhi malah bertemu disini.. "karena kita kedatangan murid baru, dan juga dia ikut bergabung disini. sebelumnya selamat datang di Volley High School Easton" ucap salah satu anggota yang berdiri di sebelah kanan El.

"Azreal Easton ketua volly" ucap El sambil maju sedikit kedepan namun matanya tak lepas dari gadis yang terus saja menunduk. " Clarissa Yara Alexander maju" ucap El yang posisinya sudah berada di bawah podium dan. Yara yang merasa namanya dipanggil langsung mengangkat kepalanya dan melihat ke arah suara itu. El mengayunkan kedua jarinya meminta Yara , sungguh jantung Yara detik ini sangat sangat ingin copot dirinya perlahan mendekat ke arah El yang sudah menunggu nya dengan mata yang sangat tajam dengan ekspresi senyuman yang mematikan.

"a-adaa apa ya kak" tanya Yara saat sudah berada 5 langkah dari hadapan El. "maju dua langkah" ucap El yang menyuruh Yara lebih mendekat,dengan pelan Yara melangkah lebih dekat ke arah El. sialnya El malah ikutan mendekat dan detik ini ujung sepatu mereka sama sama bertemu. Yara yang rasanya ingin kabur namun tidak bisa,tubuhnya sangat kaku.

El merendahkan tubuhnya,menyamakan bibirnya dengan telinga Yara lalu berbisik "jangan takut,gue gak seseram malam itu" Yara semakin takut,tapi benar sosok yang berdiri di depannya memang tidak begitu seram jika dilihat,namun kejadian malam itu terus berputar di kepalanya,bagaikan kaset film.

El yang melihat gadisnya cuma terdiam lantas menyamakan wajahnya dan mendekatkan hidung mancungnya dan hidung Yara,dan tersenyum.suara histeris perempuan yang ada di ruangan itu,atau bahkan yang melihat mereka dari jauh ikutan berteriak. El yang merasa senang membatalkan latihan pada hari ini,dan hanya sesi perkenalan untuk yang baru saja bergabung. "balik,latihan di undur. jadi hari ini sampai sini"

ucapan El membuat semua orang yang di ruangan itu terkejut, El bukan lah orang yang suka menunda jam latihan dia akan terus menyiksa seluruh anggota volly saat latihan. namun,kali ini benar benar keajaiban seorang El menyuruh mereka pulang."dia kenapa? salah makan?" ucap Lion yang memang ada di dalam ruangan itu dan tentu saja ia melihat kelakuan sahabatnya itu.

"pesen semua yang lu mau" ucap El yang baru saja masuk ke dalam markas Morrigan langsung menyodorkan hp kepada salah satu anak anggotanya yang sedang bermain game di hp. "wih, serius nih?asikk" Mickhael yang bingung lantas bertanya "tumben?kenapa sih?" tanya Mickhael sambil ikutan meminta pesanan kepada anggotanya itu yang memegang hp El "lagi seneng dia" bukan El yang membalas tapi Lion yang baru banget memasuki ruangan itu. "seneng kenapa dah?" Lion mendekat ke arah Mickhael lalu berbisik sesuatu reaksi Mickhael sungguh sangat biasa saja "oh" balas mickhael.

"kok lu ohh doang?gak asik bat anjing" ucap Lion sambil melempar jaket ke Mickhael. El yang dari tadi memegang hp langsung terkejut bahwa Blokiran seluruh sosial medianya dibuka dan dirinya di follow kembali oleh Yara.

YES El tanpa sadar loncat dari sofa dan berteriak dengan kencang. "lu semua mau apa? motor?mobil? gue pesen sekarang!!" El langsung menelpon seseorang dan meminta dikirimkan anggotanya motor dan dikirim ke rumah mereka langsung.

"anjing serem" seluruh anggota yang ada di ruangan itu bukan bahagia, namun mereka merasa takut ketuanya menjadi sungguh baik. "bawa rsj gak sih bang?" ucap salah satu anggota kepada Mikchael.

𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧,𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚. 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙖𝙠𝙪 @𝙠𝙖𝙙𝙚𝙠.𝙨𝙝𝙖𝙠𝙮𝙧𝙖
𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 MORRIGAN, 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 

MORRIGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang