19

342 7 0
                                    

halo semuanya, selamat datang.
happy reading guys

Yara terus berkendara tanpa henti, entah ia ingin kemana malam ini yang penting ia tidak pulang kerumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yara terus berkendara tanpa henti, entah ia ingin kemana malam ini yang penting ia tidak pulang kerumah. ia tidak mungkin menunjukkan penampilan yang sangat acak acakan ini ke orang tuanya dan El pasti akan mendatangi dirinya. Hal hasil ia memilih untuk pulang ke Apartemen yang dia dapat dari bundanya sebagai hadiah ulang tahun pada tahun kemarin. letak apartemen yang tidak jauh dari sekolahnya kalau jalan mungkin ada sekitar 6 menit. Yara membuka hp dan melihat puluhan telfon dari El, Lea dan Ina. ia harus menghubungi kedua orang tuanya malam ini ia ingin menginap di apartemen sekaligus berberes apartemen.

Yara yang benar benar tidak bisa menghentikan tanggisan menyudutkan dirinya di pojokan kamar. rasa takut,kecewa dan rasa trauma itu kembali menghantui dirinya. kilasan kilasan kejadian yang telah berlalu seolah seperti kaset rusak yang terus berputar di kepalanya.

El yang menayakan ke keadaan Yara pada kedua orang tua Yara yang menjawab bahwa Yara tidak pulang kerumah. El yang menanyakaan ke lokasi Apartemen yara pun di beri tahu oleh Bunda Mesyah " nak selesaikan semua dengan baik baik ya" itu pesan yang di terima olehnya.

jelas, sesuatu hal yang sudah di dapat tidak mungkin dirinya lepaskan begitu saja. apalagi Yara. tidak akan pernah ia lepaskan. El yang mendekati kawasan ini mengamati satu persatu bangunan dan menemukan apart yang di maksud bunda Mesyah. El tidak langsung mendatangi kekasihnya walaupun ingin sekali memeluk dan menjelaskan semuanya. dirinya siap di caci maki,dipukili ia tidak peduli.

Yara pagi ini bangun dengan keadaan mata yang bengkak dan sudut bibir yang robek akibat tamparan yang di layangkan oleh El padanya. seragam sekolahnya sudah di antar oleh supir ke apartemen dan di tinggalkan di depan pintu. Yara membuka pintu melihat banyak sekali orang yang angkat barang menuju kamar yang letaknya ada di depan pintu kamarnya. oh ada yang baru pindah Yara langsung bergegas mengganti baju dan berangkat sekolah. kali ini ia tidak membawa mobil hitam yang semalam dia pakai. ia meminta untuk tukar mobil menjadi mobil kecil untuk dibawa untuk ke sekolah.

sebenarnya dirinya tidak ingin masuk untuk hari ini. tapi, ia malas untuk kemotrapi hal hasil ia akan pergi kesekolah. Yara menyuruh Lea dan Ina menemui dirinya di parkiran mobil. tak lama ia melihat kedua temannya mencari keberadaan mobil Yara, setelah mendapat notifikasi ina dan Lea langsung datang menujunya.

Yara yang sudah menahan semua langsung tumpah begitu saja saat Lea dan Ina memasuki mobilnya. Lea yang duduk di sebelah Yara langsung memeluk gadis itu. badan Yara terus begetar hebat ia tidak ingin kedua temannya membenci El karena perilaku El padanya.

"you okay?" tanya Ina pada Yara.

Yara tak menjawab pertanyaan Ina, dirinya benar benar menumpahkan seluruh rasa takutnya lewat tangisan. Lea dan Ina terus mencoba menenangkan Yara hingga Yara benar benar bisa menghentikan tangisannya.

"yuk udah, kamu mau masuk atau mau bolos? ayo kalau mau bolos kita berdua temenin" ucap Ina yang di bales anggukan oleh Lea. "gak, yuk kita masuk" ucap Yara dengan senyum yang kembali cerah walaupun matanya tidak menandakan dirinya baik baik saja.

"Yar, apapun masalah lo. gua yakin lo bisa.. mungkin kita emng belum harusnya tau dan mungkin nanti lu sendiri yang akan kasih tau kita berdua secara langsung di waktu yang pas" Lea memberi semangat pada Yara. "jangan pernah nampung hal yang bikin lu sakit sendiri, ada kita. kita sama sama tanggung bareng okay?" setelah perkataan Ina. Yara sungguh bersyuur di pertemukan oleh kedua teman yang sangat menyangi dia selayaknya saudara sendiri.

El yang samanya kacau bahkan lebih kacau dari hari sebelumnya. tangan yang memar karena melampiaskan amarahnya pada samsak. "lo mau mati?" tanya Lion yang melihat kondisi kacau El. yang di tanya hanya diam dengan tatapan kosong seperti tidak minat untuk hidup. 2 bungkus rokok dan batang batangnya yang berceceran ada di mana mana. sejak semalam dirinya sudah ada di gudang yang letaknnya di rooftof sekolah. tempat yang di ubahnya menjadi markas dirinya.

"jelasin sebelum semuanya terlambat. pakai otak dingin, dia bukan kita" jelas Lion pada El. "thanks" "makan nih, sebelum mati lu" ucap Lion yang melemparkan roti dan air pada El. namun tak juga di gubris.

seluruh murid mempertanyaakan kenapa El dan Yara tidak bersama hari ini, kabar simpang siur tentang mereka berdua pun ada dimana mana. Aurora yang mendengarkan merasa misinya sepertinya akan berjalan mulus. dengan segera ia mendatangi El di kelas. namun, ia tidak melihat batang hidung lelaki itu. duh patah hati kayanya jadi gak masuk batin Aurora.

selama di sekolah Yara benar benar tidak keluar dari kelas. Ares dan Nicolas yang tau permasalahn bu boss dan pakboss. cuma bisa saling melirik dan memantau Yara dari kejauhan. simpang siur yang sampai di telinga El. sepulang dari sekolah Yara langsung ke toko untuk membantu karyawannya sembari menenangkan dirinya. "yar, gak pulang? udah mau jam 9 loh" ucap karina yang sedang membereskan bunga bunga untuk di masuki etalsi pendingin. karena jam oprasional toko bunga dan caffe tutup berbeda.

"oh udah jam segini, aku pulang ya rin. kamu hati hati loh" ucap Yara yang baru saja selesai menghias toko nya. "siap. hati hati yar". namun di lain tempat El terus saja memencet tombol apartemen milik Yara, namun tak ada jawaban. dirinya sudah di beri tahu oleh Bunda hari ini Yara sedang ada di toko miliknya. dan mungkin sebentar lagi akan datang.

Yara yang baru saja keluar dari lift melihat El yang sepertinya tertidur di depan pintu miliknya, tubuh Yara bergetar hebat ter ingat bagaimana kasarnya lelaki itu pada dirinya. dengan langkah pelan tanpa menimbulkan suara Yara mencoba mendekati pintu dan mencoba menekan pin apartemennya. namun nihil El mendengarkan langkah Yara sejak berdiri di depan lift. ia, tidak tertidur. ia hanya merasakan pusing yang hebat di kepalanya. "babe" tubuh Yara membeku.

★★
𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧,𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚. 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙖𝙠𝙪 @𝙠𝙖𝙙𝙚𝙠.𝙨𝙝𝙖𝙠𝙮𝙧𝙖
𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 MORRIGAN , 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣

MORRIGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang