11

469 12 0
                                    

hai semua apa kabar?
Selamat datang di MORRIGAN
dunia gelap yang akan berubah menjadi berwarna.

Sesuai dengan permintaan Yara, malam ini tepat di depan rumah besar dan luas El sedang mencoba memberi kabar pada sang kekasih bahwa dirinya sudah berada di depan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan permintaan Yara, malam ini tepat di depan rumah besar dan luas El sedang mencoba memberi kabar pada sang kekasih bahwa dirinya sudah berada di depan rumah. tak lama ia melihat gerbang besar itu terbuka dan Yara yang terlihat senang berlari kecil menuju El yang menyandarkan badannya di mobil. "Ellll" sapa Yara tepat di hadapannya sambil tersenyum manis menunjukkan lesung pipinya. El yang ikutan tersenyum "lama gak nunggu aku turun?" tanya Yara sambil memainkan jemari EL. "enggak sayang" satu kecupan berhasil mendarat di kening milik Yara. "ih, kamu ganti parfum?" El mencium kembali badannya, apa parfum yang baru ini tidak wangi? atau Yara tidak suka dengan parfum baru miliknya ini. "kenapa, gak wangi ya??" El menatap Yara dengan penuh raut wajah khawatir. Yara menggelengkan kepala menandakan bahwa dirinya tidak bau. "gak suka sama aromanya? aku ganti baju deh, aku bawa kemeja satu di mobil" Yara yang melihat El membuka pintu belakang mencoba menahan.

"kamu gak bau, kamu wangi banget El.. aku lebih suka parfum kamu yang sekarang wangi soft and calm bikin aku betah meluk" ucap yara sambil memeluk tubuh kekar El. "aku kira kamu gak suka,kalau gak suka aku mau marah sama Ayah" ucap El. "kamu tunggu sini sebentar" El membuka pintu belakang dan memberikan 100 bunga mawar merah untuk Yara. Yara yang melihat bawaan El syok berat dan terharu. " beautiful flowers and also fragrant.. for someone more beautiful than this flower" perkatanyaan El mampu membuat wajah Yara memerah. "thank you...' El kembali mendapatkan kecupan bukan di pipi melainkan di bibirnya. perbuatan Yara mampu membuat El mematung. Yara menyeret dan menyuruh satpam untuk memasukan mobil El kedalam.

"Bundaaa, Daddyy.. ini ada El" teriak Yara dari pintu masuk. El yang sudah kembali sadar membisikan sesuatu pada Yara yang membuat Yara memerah menahan malu. "ehh,ada El masuk dulu tante udah buatin makanan khas Indonesia kamu harus coba" ucap sang Bunda yang datang dari belakang "kamu anaknya Brian? Brian Easton?" tanya Daddy langsung to the point. yang membuat El menegaskan wajahnya "iya om" ucap El. sang Daddy yang mendengar langsung menepuk pundak El dan berkata " salam untuk ayah kamu, dari Nereo"

"yaampunn pantes waktu Yara kasih unjuk foto kamu gak asing, kamu anaknya Abila??" sang Bunda yang terkejut mendekat pada El dan memperhatikan detail wajah El. "iya, kok tante kenal bunda?" tanya El. "tante sahabat bunda kamu". "Bun,Yara laper lanjut di ruang makan dong" ucap Yara yang sudah menahan rasa lapar sejak sore tadi. "astaga, ayo nak El, makan dulu"

El yang di gandeng oleh Yara menuju ruang makan, terkejut melihat begitu banyak makanan yang tidak ia kenal berjejer rapih di meja makan. "wah" ucap El yang sepertinya akan mencoba semua masakan calon mertuanya. Bunda Yara yang melihat El terpaku merenung bingung ingin memulai dari mana, hal hasil menyuruh Yara untuk memberikan El rendang makanan favorite Yara. El yang baru mencoba dan mencicipi terkejut betapa lezatnya makanan ini. sampai ia mengacungkan kedua jempol untuk bundanya Yara. Bundanya Yara sangat senang jika ada orang luar yang menyukai salah satu hidangan yang berasal dari daerah Sumatera Barat.

El mencoba berbagai jenis menu makanan yang ia coba, dan sungguh ia sangat suka dengan rendang menurutnya sangat enak jika ia makan dengan nasi hangat seperti tadi, pantas kekasihnya sangat menyukai masakan itu. selesai makan El diajak oleh Daddy Yara untuk berbicara 4 mata. "sudah berapa lama kamu pacaran dengan anak saya?" tanya Nereo. Nereo Alexander adalah Daddy Yara, yang ternyata mengenal baik Ayahnya. "3 minggu yang lalu om" ucap El "saya titip Yara di kamu, jaga dia sebaik mungkin,sayangi dia selagi ia masih di hadapan kamu, lindungi dia selayaknya permata yang susah payah kamu dapatkan" ucap Nereo yang melihat putrinya tersenyum membawa buket bunga itu ke hadapan sang istri. "bunga itu dari kamu?" tanya Nereo pada El, yang sejak tadi mencoba mencerna omongan Nereo.

"iya om" ucap El yang melihat Yara membawa sebungkus eskrim dan duduk di sebelah El. El yang melihat Yara sangat lahap makan eskrim tersenyum dan membantu membersihkan noda yang tertinggal di pipi bulat gadisnya. "daddy sama El ngomongin apa?" tanya Yara. "rahasia sayang" ucap sang daddy yang senang sekali melihat anaknya menatap ke arahnya kesal.

"El, titip ini ke bunda sama daddy kamu ya" ucap bunda Yara padanya. satu totebag yang lumayan besar yang entah apa isi di dalamnya. "iya tan, makasih udah undang El makan disini" ucap El. "kok tante? kan tadi udah dibilang panggil bunda aja sama seperti Yara" El lantas tersenyum kecil dan sedikit berbincang bincang satu hal baru lagi yang ia tahu tentang Yara. gadisnya jika sudah sangat kenyang pasti akan tertidur pulas dimanapun ia berada. buktinya Yara meminjam hpnya untuk main masak masakan, dan saat ia melihat ke samping sudah memasuki alam mimpi dengan hp yang masih di tangannya.

"om-dad, El pulang dulu ya, sudah dicari bunda sama ayah dirumah" ucap El sembari memasukan hp kedalam kantong celananya. "astaga,anak kamu lihat" ucap sang bunda yang baru menyadari putrinya tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka. "bun,biar El angkat aja ke kamar" ucap El. "berat loh dia" ucap sang daddy, yang setiap malam suka memindahkan sang putri dari ruang Tv di lantai 2 ke kamar sang putri yang letaknya di ujung lantai 2. "haha" El menggendong ala bridal style menuju lantai 2. pintu putih dengan banyak gambar,stiker kupu kupu menyambutnya, tertulis jelas di depan pintu fairy please come in, voldemort is forbidden to enter El yang melihat kata kata itu tertawa pelan. saat memasuki kamar ini pertama baginya melihat kamar pacarnya. Kamar bernuansa baby blue, dengan aroma floral fruity gourmand. El menaruh Yara dengan pelan agar tidak membangunkannya, El memberikan kecupan pada jidat dan pamit walaupun mustahil dijawab oleh Yara.

"nak,hati hati dijalan, bilang ke bunda, kalau gak dimakan sekarang taruh di kulkas besok pagi di angetin" ucap Bunda pada El yang sudah memasuki mobil. "iya bun, dad, El pulang ya" "titip salam ke ayah kamu"

★★

𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧,𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚. 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙖𝙠𝙪 @𝙠𝙖𝙙𝙚𝙠.𝙨𝙝𝙖𝙠𝙮𝙧𝙖
𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 MORRIGAN , 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣

MORRIGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang