14

417 11 0
                                    

hai semua apa kabar?
Selamat datang di MORRIGAN
dunia gelap yang akan berubah menjadi berwarna.

hai semua apa kabar? Selamat datang di MORRIGANdunia gelap yang akan berubah menjadi berwarna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

brakk

suara hantaman pada meja membuat keretakan pada sekitar meja, lelaki yang sudah menunggu hasil malah mendapatkan kabar buruk. "sialan" dengan amarah yang masih membara Aftan memukul setiap anggotanya untuk melampiaskan kekesalan-nya. "lu bener nantangin gue Azrael"

"halo,sesuai rencana. gue gak mau tau lu harus berhasil" Aftan mematikan telfon secara sepihak dan membanting hp hingga terbagi dua. "kali ini,kali ini aja lu harus mati Azrael"

"hallo,iya aku turun" malam ini seperti janji El akan membawa Yara untuk melihat bintang di pantai tempat pertama kali El meminta izin untuk masuk kedalam dunia Yara. cup El always memberikan kecupan singkat pada Yara. "hihi,aku bawa ini" menunjukkan beberapa cemilan yang belakangan ini sangat ia suka.

"padahal nanti dijalan bisa beli loh babe" ucap El. pada Yara. "gak semua supermarket ada ini El" El sedikit memundurkan sandaran kursi agar Yara bisa lebih nyaman di jalan. "El beneran udah izin sama daddy?" tanya Yara memastikan. Daddynya sedang pergi ke kota sebelah karena urusan pekerjaan bersama sang Bunda sejak pagi tadi mereka sudah berangkat. "udah kok" Yara menganggukan kepala tanda setuju.

selama di perjalanan Yara menonton kartun sambil memakan cemilan yang ia bawa dan tak lupa memberikan juga pada El. "babe,mampir sebentar beli kopi ya. sekalian isi bensin" tak ada sahutan dari kekasihnya yang ternyata sudah tertidur dengan merangkul cemilan di tangannya. sembari menunggu Bensin terisi, El berlari menuju minimarket yang letaknya di dalam Pom bensin tersebut. tanpa melepaskan pandangan pada mobilnya.

setelah membayar.El melanjutkan perjalanan,Yara yang tadi merasa sempat berhenti pun terbangun. "sudah sampai?" tanya Yara yang melihat sekelilingnya. "belum,tadi aku mampir beli ini sama isi bensin" Yara bangun dan langsung mendudukan dirinya di pangkuan El layaknya koala. "ngantuk" El yang terkejut sedikit tersentak namun tetap mengelus pinggang milik Yara agar kekasihnya melanjutkan tidurnya.

dengan posisi itu El melanjutkan perjalanan yang lumayan tidak jauh lagi akan sampai di pantai itu. El sangat sangat senang jika Yara sudah berada di mode manja seperti ini. sesampainya di tepi pantai El tidak membangunkan kekasihnya ia hanya menurunkan sedikit kaca mobil dan mematikan Ac mobil dan biarkan angin pantai memasuki lewat kaca yang terbuka.

El yang terus menepuk nepuk punggung kekasihnya sambil memainkan hpnya "elll" suara Yara yang terbangun namun enggan untuk lepas dari dirinya.

"bangun yuk,udah sampai loh" ucap El mencoba menegakkan badan Yara agar gadisnya bangun. "gak mau,mau gini aja" alhasil El memundurkan sendiri kursi dan sandaran kursinya agar badannya nyaman dengan posisi ini. "kamu wangi,jadi aku betah" Yara menegakkan badannya dan tersenyum. bintang disini kalau kita datang selalu banyak yang muncul ya bahkan mereka berlomba menunjukkan cahaya yang paling terang" ucap Yara menunjuk beberapa bintang yang sangat indah itu.

"kamu jauh lebih indah dari bintang" ucapan El membuat Yara menoleh kepadanya. Senyuman Yara adalah salah satu obat ketika dia merasa lelah. El memperhatikan bola mata coklat itu lalu turun ke bibir ranum milik Yara. cup satu kecupan mendarat di bibir ranum Yara. yang membuat dirinya terkejut, Yara memperhatikan wajah tegas kekasihnya ini. telinga yang di tindik,rahang yang tegas hidung yang mancungnya sangat pas untuk porsi wajah El,bulu mata yang tak kalah lentik,alis yang tebal namun diberikan sedikit goresan pada alis sebelah kirinya. tangan Yara meraba dan mengelus wajah El.

El yang menerima sentuhan itu memejamkan mata menikmati elusan pada wajahnya. Yara mengelus rahang tegas kekasihnya dan memegang telinga yang ditindik itu. ia baru sadar kekasihnya ini di tindik jika ia tidak meraba hingga kuping kekasihnya. "sejak kapan?" tanya Yara "dua tahun yang lalu" balas El. El langsung memberikan lumatan pada bibir ranum milik Yara,satu persatu dalam bibir itu ia absen. "vanilla" ucap El saat mencicipi bibir kekasihnya.

"lipbalm aku emng ada aroma vanilla sih,tapi gak tau kalau sampai ada rasanya" ucap Yara yang memegang bibirnya yang sedikit bengkak akibat ulah El. belum puas dengan hasilnya. El langsung menarik pinggang Yara agar lebih merapat dan menutup kaca mobil dan menyalakan Ac mobilnya. lumatan yang tidak menuntut berubah menjadi lumatan panas. dari bibir ranum El turun menuju leher Yara yang sedikit terekspos memberikan sedikit tanda pada leher jenjang kekasihnya ini. Yara hanya bisa menjambak rambut ikal milik kekasihnya.

"ugh-hh el stop" uca Yara pada El agar tidak bablas ke hal yang memang tidak seharusnya. "sorry" ucap El yang menyembunyikan wajahnya pada leher Yara. "gak papa sayang" Yara memaklumkan El,dan untungnya El saat disuruh stop bisa menahan dirinya.

"aku jadi pengen nikahin kamu" Ucap El pada Yara tiba tiba. Yara yang mendengar perkataan El pun bingung harus merespon bagaimana. jujur,ia bahkan takut waktunya sisa sedikit untuk melihat kebahagian ini.

"kalau bukan aku jodoh kamu gimana" tanya Yara sambil memainkan rambut El. sedangkan yang elus cuma bisa memejamkan mata "gak,aku bakal nyingkirin siapapun yang deketin kamu" El dengan tegas. sungguh ia bisa menghabiskan siapapun jika berani mengambil Yara darinya.

"kalau jodoh aku bukan kamu,tapi jodoh aku Tuhan gimana?" tanya Yara pada El. "maksud kamu?" tanya El memastikan apa yang ia dengar barusan. "iya,kalau jodoh aku bukan di dunia ini tapi di dunia akhirat gimana?kamu harus bisa cari kebahagian selain aku nanti" jelas Yara pada El.

"enggak,aku bakal ikut kemanapun kamu pergi,sekalipun kamu ke akhirat aku akan tetap ikut kamu. kamu dunia aku Yar" jelas El.

Yara yang mendengar perkataan El pun bingung harus bagaimana. jujur,ia sungguh takut tapi takdir dan usia tidak ada yang tahu bagaimana kedepannya. bisa saja besok atau entah kapan ia akan pergi dari El dan membuat kekasihnya kecewa akan kepergian dirinya.

"stop mikirin sesuatu yang seharusnya gak terjadi babe" tegas El pada Yara, yang kelihatannya memikirkan sesuatu.

"I'll always be here" ucap Yara pada El. ia hanya ingin sedikit egois pada dirinya.

untuk kebahagian diri sendiri,kita diperbolehkan untuk egois kan? bintang menjadi saksi dimana kedua remaja itu sedang bergelut dengan pikiran mereka.

★★

𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧,𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚. 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙖𝙠𝙪 @𝙠𝙖𝙙𝙚𝙠.𝙨𝙝𝙖𝙠𝙮𝙧𝙖
𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 MORRIGAN, 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣.

MORRIGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang