28

255 7 0
                                    

"gue gak mau tau, rencana kita hari ini harus berhasil! dan lo bakal tau akibatnya kalau misi kita gagal"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gue gak mau tau, rencana kita hari ini harus berhasil! dan lo bakal tau akibatnya kalau misi kita gagal"

"cih, lo yang harus cium kaki gue sampai misi ini berhasill"

namun seseorang yang mendengar itu hanya pura pura tidak dengar dan merekam semua secara diam diam. "kali ini semua bukti pasti bikin lo berdua masuk penjara"

Lea,dan Ina sudah ada di Apartemen milik Yara sejak pagi, padahal mereka janjian untuk pergi jam 12 siang. hari ini adalah girls time yang dimana tidak ada boleh ada satupun lelaki yang ikut.

"yar, apapun yang terjadi lo harus tetap percaya sama diri lo ya" perkataan Lea membuat Ina dan Yara melihat ke arah Lea yang sedang menatap Yara dengan tulus. seolah Yara akan hilang seperti kedua orang tuanya yang pergi.

"haha, kenapa gitu Le?"

"yaa, kan kita gak ada yang tahu. pokoknya lo harus percaya bahwa kalian itu memang takdir yang Tuhan kirimkan untuk satu sama lain" ucap Lea yang tersenyum kepada Yara

"iyaa Lea, yuk kita berangkat" Yara memastikan hp dan dompetnya tidak tertinggal, tepat sekali dirinya keluar El juga baru keluar dari Apartemen membawa kantong sampah untuk dibuang

"sayang"

"Ellll"

"berangkat sekarang?" tanya El

"iyaaah,aku jalan yaaa. aku dah masak jadi jangan beli makan oke? masuk aja ke dalam"

Yara mencium pipi kekasihnya dan bergegas untuk jalan. El juga memberikan kecupan pada dahinya.

"titip Yara ya Le,Na" ucap El pada Lea dan Ina dan dibalas dengan acungan jempol. "dadahh" sebelum pintu lift tertutup El menyuruh Yara untuk membuka hp yang dimana El mentransfer uang sebanyak 100 Juta dan menyuruhnya membeli gaun terbaik dan mentraktir Lea dan Ina.

"dasar" Yara menggelengkan kepala melihat hobi pacarnya adalah mentransfer uang, apalagi kalau lagi gabut tiba tiba ia akan mentransfer uang dan membelikan Novel yang ada di list milik Yara, kalau kata El "yaa duit aku kan juga duit kamu, duit kamu ya duit kamu." itulah yang sering El ucapkan pada Yara.

"hari ini di traktir El" ucap Yara pada Lea dan Ina yang sudah duduk di mobil milik Yara yang dibawa oleh Ina.

"asikk"

mereka bertiga sampai di Mall Westfield London yang dimana itu adalah mall terbesar dan jaraknya tidak begitu jauh dari Apartemen Yara.

"jadiii, kemana dulu kitaa?" tanya Lea

"cari gaun" belum sempat Yara membalas, mereka berdua sudah ditarik oleh Ina untuk mencari gaun yang bagus untuk pesta besok malam.

Yara sibuk mencoba berbagai macam gaun namun di mata Lea dan Ina belum ada satu gaun yang menggambarkan sosok Yara.

"yang mana lagi?aku capeee tauuu" ucap Lea yang duduk di sebelah Lea.

Mata Ina menangkap satu gaun yang sangat pas, Ia mencolek Lea untuk melihat apa yang ia pandang. gaun merah dengan tali spageti yang membuat leher jenjang gadis itu akan semakin menonjol, dan sarung tangan merah yang menutupi lengan Yara. Lea menarik Yara dan memberikan gaun merah itu agar dicoba.

prok prok prok

"wowww"

"Yar, gue yakin lo bakal jadi pusat perhatian besok malam"

"tapi ini musim dingin pliss" ucap Yara yang terlihat sedikit dingin, sebab di luar sana salju masih terus berjatuhkan.

"tenang aja, ballroom kita ada banyak penghangat ruangan, pliss Yar bakal okeee banget ini" ucap Ina meyakinkan Yara

"tapi El bakal marah kalau gaun aku kaya gini"

"e-ee tenang aja, gue yakin El gak akan marah atau gak lo beliin aja kemeja merah biar kalian senada" ucap Lea yang memberi saran pada Yara.

alhasil dengan banyak perdebatan kecil mereka berdua berhasil membujuk Yara untuk memakai gaun itu. setelah menemukan apa yang mereka cari, mereka lanjut menuju salon untuk mempercantik diri, mulai dari ujung kaki hingga kepala.

"kali ini gue yang bayar, inget!" ucap Yara pada Ina dan Lea yang sejak tadi tidak mau di traktir padahal ini uang dari El dan El pun yang menyuruhnya. mereka sampai di salon tempat biasa Ina dan bundanya kesana untuk girls time, jadi tanpa booking, mereka bisa mendapatkan ruang VIP berkat Ina.

Yara memberi tahu kepada El bahwa pesanan makanan untuk anak Morrigan akan segera sampai dan memberi tahu pada El besok ada kejutan besar. "duh Le, aku ke kamar mandi dulu ya" ucap Yara pada Lea, jangan tanya dimana Ina, ia sedang asik berbincang dengan teman bundanya yang kebetulan bertemu di dalam salon tadi.

saat menutup tas, Yara tidak sengaja menjatuhkan sebuah kertas dan membuat Lea terkejut dengan isi kertas itu. sahabatnya benar benar menutupi ini, pantas ia merasakan bahwa Yara terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

"dorr" Ina mengejutkan Lea dari belakang dan langsung meremas kertas itu dan memasukkannya kedalam tas miliknya.

"udah gibahnya??" tanya Yara saat kembali dari toilet.

"hahaha"

"kak Ina ayo waktunya di bilas" ucap salah satu karyawan salon tersebut.

"duh, warnain apa yaaa, Le kata kamu bagusan warna apa buat kuku sama rambut?"

Yara terus mengoceh melirik Lea yang terus aja memandang dengan tatapan kosong "Le?" Yara menyenggol lengan Lea yang membuat dirinya kembali focus. "ha, iya tadi bilang apa?" tanya Lea pada Yara.

Yara menatap Lea dengan tatapan bertanya tanya. "kamu kenapa??" tanya Yara pada Lea

'haa, ke inget aku harus cari part time dimana lagi"

"ihh, kamu di tempat aku aja mau ga?" ucap yara dengan semangat

Lea menganggukan kepala, namun isi kepalanya sungguh berisik, benar benar berisik.

Lea menatap Yara yang sedang berbincang dengan pegawai salon untuk menanyakan warna rambut yang membuat dirinya terlihat cerah. 

Yar, kenapa harus gue yang lihat sendiri bukan dari omongan lo? gue harus gimana Yar? 


𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧,𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚. 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙖𝙠𝙪 @𝙠𝙖𝙙𝙚𝙠.𝙨𝙝𝙖𝙠𝙮𝙧𝙖

𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 MORRIGAN, 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 

MORRIGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang