34

270 5 0
                                    

Nicolas terus mencari keberadaan Aurora dan menjelaskan semua yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nicolas terus mencari keberadaan Aurora dan menjelaskan semua yang terjadi. sebab Aurora menghilang sejak malam itu. dan ia menjelaskan kejadian yang terjadi kepada Aurora. ia berharap Email darinya dibaca walaupun ia tidak yakin seratus persen.

Mickhael dengan otak liciknya menculik Yara saat gadis itu sedang lengah dan membawanya ke tempat yang bahkan tidak bisa ditemukan oleh siapapun. ia, harus bisa membuat Azreal menyerahkan tahta ketua Morrigan padanya atau Yara akan habis di tangannya. Yara terbangun dua kedua kakinya di rantai, begitu juga dengan kedua tangannya. ia dikurung di kandang jeruji bekas anjing. "TOLONGGGGG TOLONGGGGG" Yara berteriak sekencang yang ia bisa agar seseorang bisa mendengar suara nya.

suara sepatu yang mengisi kegelapan ruangan membuat Yara terdiam dan semakin meminta untuk dilepaskan. betapa terkejutnya saat melihat Mickhael yang berjalan dengan santai menuju tempat nya. "mic...miccc tolonggg"

Mickhael mensejajarkan dirinya dengan Yara yang berada di dalam kandang dengan tangan dan kaki yang di rantai. "apa?tolong?" Mickhael menarik rahang Yara dengan kasar melalui cela cela. "Mi-mic kamu" tanya Yaa dengan air mata yang terus mengalir deras membasahi pipinya.

"gue gak sebaik yang lo kira Yara, bahkan gue bisa lebih brengsek dari mantan lo, Aftan."

dengan cahaya yang redup dan hanya menyinari tempatnya. "Mic, El se-"

brak

Mickhael memukul kandang dengan tongkat bisbol hingga membuat Yara memundurkan dirinya dengan gemeteran. "sekali lagi lo ngomong, gue pastiin tongkat ini akan bikin muka lo hancur"

Mickhael meninggalkan Yara sendiri di tengah kegelapan dengan cahaya yang hanya menerangi dirinya.

Azreal yang belum mendapatkan kabar kekasihnya sejak sore ia terus mencoba menghubungi Yara, namun nomor nya tidak aktif. Azreal tidak berfikir bagaimana karena ini bukan sekali dua kali nomor kekasihnya tidak aktif. dan ada dua tempat yang bisa ditemui jika kekasihnya tidak mengabari dirinya. yaitu di cafe dan rumah sang kekasih.

"El,Yara di culik" perkataan spontan dari mulut Lion berhasil membuat Azreal terdiam tanpa berkata apapun. "maksud lo apa" Lion memberikan beberapa pesan dari Lea yang menanyakan keberadaan Yara karena sejak sore Yara tidak ada di cafe,rumah maupun apartemen. dan Lion melacak keberadaan Yara namun titik itu berhenti tepat sebelum Yara sampai di tempat kerja. "Res, cek semua cctv di kota" Azreal menelpon Nicolas apakah ia tahu dalang dari penculikan ini. namun, Nicolas juga tidak bisa di hubungi. "BANGSAT" Azreal ingat ia pernah memberikan kekasihnya kalung yang dimana ada alat pelacak yang ia pasang. dan langsung terhubung dengan hp miliknya. kalung itu berhenti tak jauh dari markas morrigan. Azreal berlari diikuti Lion yang berada di belakang mengikuti titik itu berada. dan sampai di pertigaan jalanan. "Li" Azreal menangis frustasi seolah semua akal yang dia miliki tidak berfungsi. Lion yang di belakangnya juga bingung dan frustasi. dia terus menelpon seluruh anggota morrigan lama dan menyuruhnya untuk ke markas malam ini.

"El, gue pastiin kita akan bisa nemuin Yara" ucap Lion yang mencoba memberi semangat pada sahabatnya. malam ini kondisi markas sangat ramai dari biasanya, beberapa anggota Morrigan yang sudah lama dan mantan ketua Morrigan semua berkumpul. "jadi, gimana ceritanya" tanya Aiden yang duduk di hadapan Azreal. Aiden adalah salah satu mantan ketua Morrigan yang paling lama memegang tahta Ketua. dan paling menyeramkan dan lebh seram dari Azreal.

Lion menunjukkan beberapa bukti kepada mereka semua untuk melihat, lalu Azreal menjelaskan awal semua permasalahan ini muncul. Aiden pun samanya terkejut saat tau bahwa Mickhael sejak dulu benar benar dalang dari semua kejadian antara Morrigan dan geng Aftan.

"sialan"

Aiden memberikan satu flashdisk yang berisikan rekaman jejak kejadian kematian Ibunda Aftan."jangan gue pikir, gue akan lepas tangan setelah gue pensiun jadi ketua" Aiden memiliki lebih banyak relasi bahkan sudah lebih dari 3 bulan ia terus menahan diri untuk tidak langsung menindak Mickhael. namun, sepertinya dirinya juga tidak bisa untuk terus membiarkan Morrigan di acak acak oleh anggota mereka sendiri.

"hallo, masuk" Aiden menelpon Aftan menyuruh orang itu masuk. "bang,apa sih"

"tenang,El"

Aiden menyuruh Aftan mendekat dan duduk di sebelahnya. "El,gue minta maaf. tapi, gue yakin maaf aja gak cukup buat semua yang sudah terjadi. masalah Sheila gue bener bener nyesel mengirim pesan kayak gitu ke dia"

Azreal tidak sudi menatap Aftan walaupun nyatanya memang ia tidak sepenuhnya bersalah, namun sebab perkataan Aftan pada Sheila itu lah yang membuat Sheila membunuh dirinya sendiri. Azreal pergi keluar dari ruangan, ia tidak ingin malam ini ada keributan. "biarin,biarin dia tenangin diri. lebih baik kita susun strategi" ucap Aiden.

semua orang disana bahkan beberapa anggota Black juga ikut hadir, untuk membantu mencari keberadaan Yara, beberapa anggota dikerahkan untuk terus memantau cctv di setiap sudut kota. saat sedang menyusun strategi Ares berhasil menghubungi Nicolas dan mendapatkan titik terakhir mobil yang menculik Yara. "bang bang" Ares memanggil semua orang untuk melihat apa yang ia dapatkan, terakhir mobil itu mengarahkan mobilnya menuju lokasi ini. dan Ares berhasil mendapatkan jenis dan plat mobil itu.

"terakhir keliatan cuma sampai pertigaan setelah itu mobil itu gak lewat sekitar markas. gue rasa dia tau titik buta setiap sudut cctv markas" ucap Ares menjelaskan secara detail.

"Nicolas dia kabur karena ada beberapa orang yang belakangan ini mantau daerah bekas markas lama"

Azreal langsung menarik kerah baju Aftan "lo kan? yang nyuruh orang buat mantau Nicolas"

"bukan gue sialan!"

"kalau sampai anggota gue kenapa kenapa lo harus bayar ini semua Aftan."

"Azreal lo yang punya denah daerah sini. pasti lo tau tempat tempat terpencil di daera ini" ucap Aiden yang baru ingat bahwa daerah ini sudah dibeli oleh keluarga Easton sejak 5 Tahun yang lalu.

Azreal langsung menelpon seseorang untuk segera kesini dan bawa peta daerah ini. "YARA YARA" suara teriakan gadis dari depan markas membuat beberapa anggota keluar untuk melihat siapa itu.

"El Yara El" itu Lea ia datang ke daerah itu malam malam karena mendapatkan surat tembusan dari seseorang melalui nomor hp Lea. Azreal mengambil hp itu dan menyuruh Ares melacak titik nomor itu aktif.

"hey,santai oke. Yara gak akan kenapa kenapa" ucap Lion agar Lea tidak begitu panik tak lama Ina pun mendatangi markas dengan baju tidurnya, ia melupakan bahwa sekarang masih musim salju dan ia membawa mobil menuju markas dengan baju tidur bahkan tidak memakai jaket penghangat.

"Li,Yara gimana" Ina menuju sini setelah mendapatkan informasi dari Lea bahwa Yara telah diculik. ia bahkan meminta anggota keluarganya untuk membantu. Lion membawa kedua perempuan itu ke kamar untuk istirahat, ia tidak mungkin menyuruh mereka untuk pulang disaat kondisi sedang kacau.

tak lama ia mendapatkan telpon dari keluarganya yang di Jepang dan bertanya kronologi yang terjadi. dan Lion hanya meminta untuk mencarikan Yara pendonor dan rumah sakit terbaik di dunia.

"gudang lama" Ares berhasil mencari keberadaan nomor itu. titik yang sangat tidak asing.

setelah mendapatkan apa yang mereka tuju. beberapa anggota diminta untuk bersiap dan menelpon polisi untuk berjaga di sekitar lokasi.

"kita mulai penyerangan malam ini" ucap Azreal kepada semua orang yang ada disini.

𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧,𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙝𝙖𝙧𝙚. 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙞𝙣𝙨𝙩𝙖𝙜𝙧𝙖𝙢 𝙖𝙠𝙪 @𝙠𝙖𝙙𝙚𝙠.𝙨𝙝𝙖𝙠𝙮𝙧𝙖

𝙨𝙞𝙡𝙖𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 MORRIGAN, 𝙖𝙠𝙪 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙠𝙖𝙣 

MORRIGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang