17 🔞

125 10 0
                                    


Lagi dan lagi, ini terasa seperti di ambang kematian. Benda besar itu terasa seperti sebuah tombak masuk dan panas di dalam tubuh Azi, tubuh itu meleleh habis.

Kondisi Azi hancur di bawah kukungan kenikmatan yang Akram beri, ia sudah tidak menggunakan condom lagi. Namun Azi sudah tidak memiliki kekuatan apa pun lagi hanya untuk sekedar mengangkat satu jaripun dan bahkan mengeluarkan suara apa pun untuk memarahi selain desahan yang naluriah keluar sebab gaya luar biasa yang di beri Akram. Malam sudah semakin larut dan larut.

(Mbol=emang ni orang🐺 udah nahan dari lama, makanya segila itu woy Zizi🐱mohon maklum pls😭😭😭)

Azi dapat melihat cahaya muncul dari ufuk barat di balik jendela mantion, "baji h ghngan...ber hen ti".

Akram masi melakukan kegiatannya dengan cepat dan.

" Ughhh!!!"

Tubuh lemah itu kembali menengang sebab kembali orgasme. Azi gemetaran hebat di sekujur tubuh merasakan perut bawahnya yang sangat hangat di penuhi milik pria itu, yang masi saja selalu di dalam.

"Hah, kau meremasku sangat kuat. Itu luar biasa", Akram mengecup leher Azi yang sudah sangat banyak memiliki bekas kiss mark.

Pagi tiba, namun Azi menutup mata.

***
***

Azi kembali membuka mata dan menyadari bajingan ini masi berada di atasnya, mengobok obok miliknya dengan penis sialannya yang seolah tak ada puasnya.

"Bangsat, sudah berapa banyak waktu berlalu...khh"

Akram menyerai gelap, "kau sendiri yang bilang"

Azi memikirkan sesuatu, yah,
'sepuasku...'

Tangan Akram kembali mengencang tangan Azi yang hendak rambutnya sendiri lantaran frustasi akan kenikmatan yang tiada ujung, nikmat yang teramat nikmat hingga terasa salah.

Azi melebarian matanya, merasasan milik pria itu kembali bermain main di satu titik.
"Khhh!!. Hah...sudah cukup...a aku merasa aneh"

Ia meringis berusaha menghentikan apa yang terjadi padanya dengan segala cara. Ia sudah sampai di kondisi mati jiwa yang tersisa hanya naluri untuk hidup. Ia melakukan segala cara untuk hidup.

"Hh, di situ enak kah?"

Akram mengencangkan pinggulnya sangat kencang, hah...itu terasa seperi akan mencabut seluruh organ dalam Azi yang sudah mendongak dengan netra putih, " Ughh... Akh...emmphh Aghh!!!!..."

Akram tersenyum rekah, "kau bahkan sudah tidak mendengar ku karna hilang akal"

Mulut yang terbuka itu mengeluarkan saliva kental bersama air mata keluar di matanya yang sembab, tubuhnya seperti berubah menjadi lelehan air mani yang kental...seluruhnya hanya di dominasi pada kenikmatan...

"Aahk ah...EMh! AHHH!!"

Akram kembali melepaskan sperma yang banyak di dalam organ kewanitaan Azi yang terasa sudah sangat penuh dan sangat lain terasa, Azi yang mengenjang hebat dan bergetar lagi lagi kembali jatuh lemas tak berdaya.

Raut wajahnya lelah di penuhi saliva, air mata, dan bekas ciuman dari Akram membuat bibir Azi sedikit bengkak merah merona. "Hah... Hah... Hah... "

Hanya nafas lelah yang keluar. Akram beranjak, "lain kali belajarlah untuk bijak dalam mengambil keputusan, dasar kucing nakal".

Kecupan yang terasa di telinga dan lehernya mengeluarkan suara bisikan itu. Sebelum lagi lagi netra Azi tertutup, ia sangat lelah dan tak mampu bergerak sama sekali, ia hanya ingin tidur...

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐏𝐚𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang