18. Pria bertato

971 62 0
                                    

Cerita ini kebanyakan alur diluar nalar. Banyak hal-hal aneh yang muncul, yang kemungkinan tidak seperti kehidupan biasanya.

Tidak ada paksaan dalam membaca cerita ini, jika kurang nyambung atau ada keluh kesah soal cerita ini komentari saja.

Makasih atas semuanya dan soal tokoh utama yang jadi pelakor aku baru menyadarinya.

Aku mencintai kalian, selamat membaca

***


Aurel membuka mata perlahan, sebelum mengedarkan pandangan ia memijit pelipis yang berdenyut.

"Duh, di mana aku?" gumamnya sambil mengedarkan pandangan. Sampai, tatapan itu berhenti pada William yang duduk di sampingnya. "Liam, kamu ...." Perempuan ini menghentikan ucapan saat wajah pria itu tidak enak dipandang. Dia juga baru sadar kalau mereka ada di mobil dan William membawa kendaraan beroda empat ini dengan kecepatan tinggi.

Mata Aurel membulat, "Liam apa yang kamu lakukan? Kendarai mobil ini dengan pelan. Liam, kendarai dengan pelan! Aku mohon Liam, aku takut," kata perempuan ini panik. Dia memegang lengan William berniat menghentikan tingkah gila suaminya. Tapi, tangannya malah ditepis.

"LIAM, JANGAN GINI! LIAM, PELANKAN MOBILNYA! LIAM, AKU TAKUT!" Wajah Aurel berubah pucat, ia kembali memegang lengan William yang mengemudi sedang matanya menatap ke depan. Berharap tidak ada kendaraan lain di depan yang akan membuat mereka celaka.

"Liam, aku mohon pelankan mobilnya. Nanti kita kecelakaan, Liam aku mohon," ujar Aurel dengan sedikit rengekan.

Suara lembut dari Aurel membuat William sadar, dia menatap wajah istrinya yang menatap lurus ke depan. Hatinya berdenyut, saat mata cantik itu mengeluarkan kristal bening. Ditambah wajah tersebut pucat karena ketakutan.

"LIAM, ADA MOBIL LAIN! FOKUS!"

Teriakan dari sang istri membuat William kembali fokus pada kemudi. Berusaha menghindari dari mobil yang datang berlawanan.

Pria ini membelokkan setir ke kiri, berniat membenturkan mobilnya pada trotoar. Cuma ini jalannya agar tidak menabrak mobil yang berlawanan tadi. Namun, sebelum itu terjadi dia melepas seatbelt, menjatuhkan diri pada Aurel agar tubuh sang istri tidak membentur dasbor mobil. Dipeluknya erat dan ... bagian depan mobil itu membentur trotoar diikuti punggungnya yang membentur dasbor.

"Shit," desis William merasakan sakit di punggung. Setelah merasa aman, dia mengurangi pelukannya, menatap wajah cantik Aurel yang masih ketakukan. "Maaf," ucap pria ini menyesal. Dirapikannya rambut Aurel agar lebih leluasa melihat wajah cantik istrinya.

Aurel yang masih takut, hanya diam. Dia memeluk leher William dan menyembunyikan wajah pada leher pria itu. "Pria gila," umpatnya pelan.

William tertawa pelan, dia mengusap rambut sang istri dengan penuh cinta. "Jangan pergi, jangan meminta cerai. Aku mohon."

Aurel mengangkat kepalanya, mendorong pelan tubuh William agar sedikit memberinya ruang. Ia tersenyum miring, lantas berkata, "kita tidak akan bercerai, tapi aku akan kembali pada dunia asalku."

"Au---"

"Di mana buku kosong-kosong tiga itu? Aku akan mempelajarinya dan kalau perlu aku akan datangi kakek yang tadi," potong Aurel cepat.

William memutar mata malas, "buku itu sudah kuberikan padanya. Itu tidak perlu lagi. Kamu tidak akan pernah kembali pada dunia asalmu. Dan satu lagi ...." Dia mengelus lembut pipi Aurel, "jangan pernah temui pria tua itu."

Suamiku antagonis tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang