Hampir sekitar empat setengah jam lebih tanpa henti Jeff Bieber dihadapkan oleh rangkaian data-data di dalam layar laptopnya sambil sesekali mengecek ponselnya yang sedari tadi diam tanpa bunyi dering maupun pesan singkat masuk. Untuk yang entah ke berapa kali, Jeff menengok display ponselnya. Hanya ada gambar dirinya dengan Cleopatra Cavren yang tertawa bersama di sana. Tidak ada pesan maupun satu panggilan masuk. Wajahnya menampakkan kebosanan menunggu seharian penuh menyelesaikan pekerjaan yang makin lama makin menumpuk di meja kerjanya.
Baru beberapa detik menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, sudut matanya beralih dari layar laptop menuju pintu ruangannya di mana sekretaris pribadinya memberikan senyuman ramah dan sopan.
"Maaf, Mr. Bieber. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda"
Jeff mengernyit heran. Sudut bibirnya ditarik ke bawah sebagai reaksinya menanggapi pernyataan sekretaris pribadinya yang lantas pergi begitu Jeff memberikan kode menggunakan tangannya. Tak berselang lama, muncullah sesosok gadis berambut coklat gelap dengan potongan dress vintage floral di atas lutut ke dalam ruangan tersebut. Senyuman manis madu terkembang dari bibirnya.
"Geez," menyadari kedatangan Cleopatra, Jeff mendesah pelan seraya membenamkan wajahnya pada kedua telapak tangan.
"Miss me?" Cleopatra melangkah anggun menghampiri meja kerja Jeff tanpa menghilangkan jejak lengkungan manis di bibirnya. Dia tertawa pelan melihat reaksi Jeff atas kedatangannya yang mendadak.
Ekspresi terkejut Jeff segera menghilang detik setelah ia membalas tatapan Cleopatra yang sudah berdiri di depan mejanya, digantikan dengan raut wajah sumringah dan segera ia beranjak dari kursinya mendekati gadis itu.
"Apakah memang ini hobimu sengaja membiarkan aku menunggu setengah hari tanpa kabar darimu dan kau mendadak muncul di sini dengan wajah polos tanpa dosamu, Ms. Cavren?" tanya Jeff dengan sebelah alis terangkat. Jari-jemarinya mengunci dagu Cleopatra, memaksa gadis itu membalas tatapan mengintimidasi sekaligus intens yang diberikan oleh sepasang mata berlensa hazelnya.
"Sorry, Mr. Bieber," balas Cleopatra menghilangkan senyum di bibirnya yang kini berubah menjadi cebikan muram. "Kukira kau suka kejutan?"
"Aku tidak suka kejutan, tapi lebih suka memberikan kejutan. Bukankah aku sudah memberitahumu, hm?"
"Alright, pardon me then." Bola mata Cleopatra terputar jengah.
"Give me one kiss, so I will forgive you." Nada Jeff yang semula-mula terdengar lebih tinggi setengah oktaf kini berubah menjadi bisikan.
"Okay."
Jeff tersenyum penuh kemenangan. Tangannya yang merengkuh dagu Cleopatra beralih menyentuh sebelah pipi gadis itu, lantas mendekatkan wajahnya hendak menciumnya. Tinggal beberapa senti jarak yang memisahkan mereka, mendadak Cleopatra tersenyum dan memutar tubuhnya menjauhi Jeff, membuat pria itu mendesah putus asa sekaligus kesal.
"No rules, Jeff. Remember that." Giliran Cleopatra yang tersenyum penuh kemenangan. Dia melangkah menghampiri meja lain di mana Jeff meletakkan sebotol wine Burgundy beserta beberapa gelas kristal. Tanpa mengalihkan perhatiannya pada Jeff yang merengut frustrasi, Cleopatra membuka gabus botol wine di tangannya sebelum menuangkan isinya ke dalam salah satu gelas dan meraihnya. "Aku sengaja pulang dari Connecticut untuk menjenguk Elsie di rumah sakit."
"Menjenguk Elsie di rumah sakit?" Kedua alis Jeff disatukan penuh selidik mendengar kalimat terakhir Cleopatra.
"Astaga, kemana saja kau? Narnia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Redemption (Sequel of Perfect Revenge) by Loveyta Chen
Fanfictionthis story is NOT mine