Spring, 7 Years Later in Kensington...
"Aku bisa menembaknya tepat sasaran. Lebih darimu."
Suara bola karet yang diletuskan dari dalam senapan plastik dan menyentak papan karet terdengar saling bersahut-sahutan di dalam salah satu tenda festival. Teresa membidik dengan sebelah mata tertutup. Satu tembakan dilesatkan olehnya, langsung tepat sasaran pada titik pusat papan berbentuk lingkaran itu.
"See?!" dia berteriak kegirangan, menyingkirkan senjata plastik yang digenggamnya ke atas meja dan bertolak pinggang berhadapan dengan Jeff di sebelahnya. "Watch your words, Sir."
"Baiklah... mungkin kau unggul di tempat ini." Jeff melipat tangan di depan dada. Kepalanya ditelengkan ke satu sisi, membuat Teresa mencibir mencemooh. "Bagaimana kalau kita coba yang itu." Jari telunjuknya teracung pada salah satu tenda tak jauh dari tempat mereka.
Menoleh ke belakang, Teresa menyatukan kedua alisnya. Dia menyimpan senyum lebar misterius yang lantas berganti menjadi cengiran lebar. "Baiklah." Gadis itu lantas berjalan mendahului menuju tenda yang ditunjuk Jeff tadi. Dihelanya napas panjang begitu sampai di depan meja panjang. Dia tahu dia tidak ahli di bidang olahraga lempar darts. Dan Jeff pun tahu gadis itu tak setangkas biasanya dalam permainan yang membutuhkan konsentrasi itu.
"Well... bersedia menjadi yang pertama?" di samping Teresa yang menggerakkan matanya mengamati keadaan di dalam tenda tersebut, Jeff menyodorkan kotak berisi kumpulan darts dari pemilik tenda.
Menegakan dagunya angkuh, Teresa meraih kotak darts tersebut dan mengambil beberapa darts. Matanya terpicing satu sementara tangannya menimbang-nimbang untuk melesatkan benda tajam itu ke papan berbentuk lingkaran yang ditempelkan beberapa meter di depan. Dilesatkan tiga darts di tangannya, namun gagal kena sasaran yang membuat bibirnya mencebik ke bawah sementara di samping Jeff menahan tawanya.
"Jangan tertawa. Aku hanya kurang konsentrasi." Bola mata gadis itu diputar jengah.
"Kurang konsentrasi?" Sebelah alis Jeff terangkat mencemooh. Dia mengambil acak darts di dalam kotak dengan jumlah yang sama. Lalu tanpa menunggu jeda beberapa saat, dilesatkan dua anak darts sekaligus. Ketiga-tiganya menancap di titik tengah papan lingkaran. Sudut mata Teresa berkedut melihat ketiga darts tersebut berhasil kena sasaran.
"Oke, aku kalah." Teresa mengangkat kedua tangannya frustrasi.
Pemilik tenda langsung menyodorkan sebuah teddy bear berukuran besar kepada Jeff yang lantas menyerahkannya untuk Teresa. Masih dengan wajah merengut kesal, Teresa meraih boneka beruang berwarna merah muda itu.
"Please, sebenarnya aku benci hal-hal seperti ini," dengusnya seraya meniup poninya yang disisir rapi. "Tapi karena kau yang memberikannya untukku, sepertinya dengan terpaksa aku menyimpan benda ini di kamarku." Bibirnya terlipat menjadi satu membentuk garis simetris.
Jeff tertawa pelan. Dia meraih tangan Teresa dan mengajaknya pergi dari tenda tersebut untuk menjelajahi tempat lainnya. Festival malam di Kensington yang diadakan tiap awal musim semi memang ramai. Termasuk pada hari itu.
Mereka berkeliling, bercanda tawa, dan saling menggoda. Sesuatu yang jarang terjadi semenjak baik Ellen maupun Cleopatra meninggal. Setelah tujuh tahun pasca kematian Cheryl, Jeff kembali lagi menjadi dirinya yang dulu. Mungkin Teresa adalah satu-satunya gadis—untuk saat ini—yang bisa membawanya kembali seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Redemption (Sequel of Perfect Revenge) by Loveyta Chen
Fanfictionthis story is NOT mine