26.

7.2K 329 167
                                    

Happy reading

***

Malam telah berganti siang. Namun seorang gadis masih tampak terlihat nyenyak dalam tidurnya. Hingga suara alarm membuat gadis itu terusik. Ia mulai membuka kedua matanya dan sinar matahari langsung menembus retina matanya.

Hera merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Ia menatap ke sekeliling kamar seraya mengumpulkan nyawanya yang belum terkumpul penuh. Hera melirik keluar begitu menyadari sinar matahari sudah terlihat terik.

Gadis itu langsung bangkit dari posisinya. Melakukan rutinitas paginya sebelum berangkat ke sekolah.

Tunggu sekolah?

"Sial." umpatnya begitu menyadari sesuatu. "Gue gak akan sekolah sampai besok."

Tidak mau merusak moodnya, Hera langsung saja membersihkan diri. Ia akan memikirkan nantinya. Namun saat melihat bayangan di cermin, Hera di buat menyerngit. Sejak kapan lehernya merah-merah seperti ini.

"Apa gue salah makan makannya alergi? Tapi, perasaan gue ga punya alergi apapun."

"Tapi ini keliatan bukan alergi....ini mirip kissmark." monolog gadis itu lagi.

Tubuh gadis itu tampak kaku begitu menyadari merah-merah itu memang kissmark. Tetapi, siapa yang melakukannya. Saat di mobil Nangala tidak membuat tanda satupun, tapi kok bisa ada kissmark di lehernya.

"Apa hantu?" Hera langsung saja bergidik ngeri. "Oh, astaga gue bisa lama-lama gila."

Tidak cukup Nangala sekarang ada hantu di kamarnya, mana sama mesumnya lagi.

Tanpa Hera tahu aktivitasnya di tonton oleh laki-laki yang membuat tanda tersebut. Di sebuah Apartemennya, Nangala terus tersenyum begitu melihat wajah frustasi sang gadis. Cantik sekali apa lagi pagi-pagi matanya di suguhkan pemandangan yang sangat memanjakan matanya.

Nangala ingat betul, semalam ia mencium gadis itu dengan rakus. Bahkan ia sampai kelepasan membuat tanda di leher Hera. Salahkan Hera yang tidur seperti orang mati sehingga membuatnya lepas kendali. Tidak sampai di situ ia bahkan memasang beberapa cctv di kamar mandi. Ketidak warasanya membuat Nangala nekat. Jika Hera tahu apa gadis itu akan kabur meninggalkannya?

Masa bodoh. Ia tidak peduli. Karena  tidak sampai dua puluh empat jam lagi, Nangala akan benar-benar memilikinya.

"Selamanya kamu akan tetap jadi milik aku, sayang."

***

Jam empat sore, sesuai janji Hera dan Kiva pergi ke sebuah tempat para penghuni binatang. Maksudnya, namanya rumah Jordan. Kedua gadis itu saling memperhatikan anak-anak kucing yang tampak berlarian dan ada juga yang sedang makan di dalam kandangnya.

Semua jenis kucing di area ini sangat lucu-lucu tapi Hera tidak suka semuanya. Terlalu lucu dan penurut. Ia mau adopsi kucing yang liar serta agak galak, supaya nanti ia bisa melawan Nangala sewaktu waktu cowok itu berbuat macam-macam padanya.

"Ihh, warnanya unik banget deh, Her. Coba liat wajahnya imut imut gimana gitu." Pekik Kiva membuat suaranya terdengar sampai ke luar.

Akibat suara pekikan gadis itu ruangan sebelah jadi ricuh akibat gonggongan Anjing saling bersahutan. Mungkin mereka kaget mendengar suara temannya.

"Eh, kok....,"

Hera tertawa kecil melihat wajah polos Kiva. "Mereka kenal sama temannya. Ajak kenalan sana."

"Hei, sembarang." sahut Kiva kesal.

"Lo mau adopsi kucing yang gimana, Her gue bisa bantu keburu ke malaman kalo lo liat liat mulu." tanya Kiva membuat Hera berpikir sejenak.

NANGALA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang