𝟐𝟓. 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐫𝐨𝐠𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧

574 18 4
                                    

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

Selama di ruangan interogasi, Dante terlihat sangat tenang, seolah benar ia tidak melakukan semua tuduhan yang dilayangkan.

Sampai akhirnya interogasi selesai dilakukan, Dante keluar dari ruangan itu bersama seorang polisi dengan keadaan kedua tangan diborgol, di koridor dari kejauhan ia melihat Isabel dan kedua pengurus panti bersama seorang polisi.

Dante memutar lehernya ke kanan dan kiri dengan sorot mata tajam yang menatap ke arah Asti dan Camilla, sedangkan sosok Isabel adalah yang paling ia ingin lihat karena sudah lama ia tidak bertemu dengannya.

Isabel, Camilla, dan Asti lantas saling mendekat saat melihat Dante berjalan ke arah mereka, saat dia melewati mereka, dia terus menatap ke arah Isabel dengan sorot mata yang sulit diartikan.

Camilla menggenggam tangan Isabel, ia sangat mengkhawatirkannya yang menjadi ikut terseret sampai sejauh ini karena selalu berusaha membantunya dan anak-anak panti.

Seorang polisi yang ada di sekitar mereka pun memperbolehkan mereka pulang karena sebelumnya Isabel sudah dimintai keterangan.

Di tengah perjalanan pulang, Camilla menghentikan langkahnya, begitu pun dengan Isabel dan Asti.

"Ada apa Camilla?"

"Isabel, setelah Dante dinyatakan terbukti bersalah dan kita kembali ke panti asuhan lama, tolong jauhi kami." Camilla berucap dengan air mata membendung.

"A-apa maksudmu, Camilla??"

"Isabel, kami sudah banyak merepotkanmu, kau masih muda, kau seharusnya melakukan apa pun yang kau sukai, jangan terpaku pada kami."

Isabel menggeleng keras dan air mata yang mulai membendung. "Camilla, aku sama sekali tidak merasa direpotkan, salah satu hal yang aku sukai juga bisa berkumpul bersama kedua orang baik seperti kalian dan bersama anak-anak."

"Isabel, terima kasih banyak dan maafkan kami." Asti berucap sambil menepuk pundaknya.

"Isabel, kenapa kau tidak segera menikah? Dan tinggal di Venesia bersama Luca agar kau aman dari Dante." tanya Camilla tiba-tiba mengenai pernikahan.

Isabel tertawa kecil. "Aku dan Luca bukan sepasang kekasih, dan aku tidak ingin menikah sampai kapan pun."

"Isabel jangan berbicara sembarangan."

Isabel menghela napas. "Iya, mungkin nanti, tidak sekarang." ucapnya lalu tersenyum sambil menatap Camilla dan Asti.

Kemudian mereka semua kembali melangkah. "Tipe pria seperti apa yang kau sukai?" tanya Camilla.

Isabel tampak berpikir, tetapi anehnya jawaban dari pertanyaan Camilla itu lantas terbayang wajah Luca dan Dante di saat yang bersamaan, apa maksudnya itu?!

Namun, seperti ada bisikan di telinga Isabel seolah mengatakan kalau ia menginginkan pria setampan Dante dan sebaik Luca, tetapi bukankah Luca juga tidak kalah tampan!

"Kau dan Luca padahal sangat cocok."

"Luca sangat cerewet dan masih kekanak-kanakkan."

Camilla dan Asti menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau berpikir Luca seperti itu karena kau masih melihat dirinya di masa kecil kalian, dia sudah sangat dewasa dan bertanggung jawab sekarang, masa kau tidak menyadarinya?" tanya Asti heran.

Isabel mengendikkan bahunya. "Aku tidak tahu." ucapnya juga bingung.

"Atau jangan-jangan kau masih belum bisa melupakan—"

"Oh ya, Camilla, Asti. Aku akan pergi ke agen real estate, batas waktu untuk mengembalikan uang kedua orang itu sudah terlewat." Isabel menyela karena ia tidak ingin membicarakan apa pun tentang masa lalunya yang akan dikatakan oleh Camilla.

"Jangan pergi, biarkan saja mereka." Asti menghentikannya.

"Aku harus tetap bertanggung jawab."

"Isabel, uang dari mana untuk mengembalikan penuh uang mereka?" Camilla menyeka air matanya. "Benar kata Asti, biarkan saja mereka, kebakaran itu terjadi bukan karenamu."

"Tetapi aku sudah membuat perjanjian, aku harus menepatinya, setidaknya muncul di depan mereka dan bernegosiasi lagi secara baik-baik."

Setelah tiba di sana, Isabel dipersilahkan duduk oleh seorang agen real estate. "Ada perlu apa kemari, Isabel?"

Isabel membulatkan kedua matanya, ia kebingungan melihat orang itu seperti lupa bahwa ia masih memiliki urusan yang berkaitan dengannya, dia adalah seorang perantara antara ia dan pembeli rumahnya.

"Apa tidak ada Mrs. Nallie dan Mr. Ferio kemari untuk menanyakanku mengenai pengembalian uang?"

Pria itu mengerutkan dahinya, dia pun kebingungan. "Saat itu ada seorang pria kemari, secara kebetulan Mrs. Nallie dan Mr. Ferio juga kemari untuk menanyakanmu."

"Pria itu mengajak mereka berbincang di luar, di hari yang sama kedua pembeli rumahmu kembali lagi kemari dan berkata membatalkan perjanjian itu, sehingga kau terbebas dari pengembalian uang dan pembayaran apa pun."

Isabel berusaha mencerna baik-baik penjelasannya. "Siapa pria itu?"

"Aku tidak tahu, dia kemari bersikap seperti ingin membeli rumah, dia tidak menjawab saat aku bertanya namanya."

Dalam kebingungan Isabel pulang ke rumahnya, ia terus bertanya-tanya siapa pria itu? Kenapa kedua pembeli rumahnya tiba-tiba membatalkan perjanjiannya, padahal saat itu mereka sangat ingin ia segera mengembalikan uangnya.

TBC

KIRA KIRA SIAPA YA??🤔🤔

𝐅 𝐄 𝐀 𝐑 𝐋 𝐄 𝐒 𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang