𝟏𝟎. 𝐇𝐢𝐝𝐢𝐧𝐠

1.6K 53 3
                                        

_

■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■

"Aku akan pergi." Isabel akan keluar dari tempat persembunyian setelah suara tembakan tidak lagi terdengar, tetapi dengan cepat Dante mencegahnya, dia menggeleng sambil menunjuk ke arah luar dengan pistol di tangannya.

"Di luar sana masih berbahaya." Dante berucap dengan nada rendah, suaranya terdengar berat dan diakhiri dengan helaan napas.

Isabel pun menghela napas sambil memalingkan wajahnya ke samping, ia merasa sangat tak nyaman karena tubuh mereka menempel, celah gedung itu sangat sempit.

Isabel memekik saat mendengar suara tembakan kembali terdengar dan karena ketakutan ia refleks memeluk Dante sambil mencengkram erat jasnya.

"M-maaf!" Isabel segera menjauh, tetapi Dante menariknya, memeluk tubuhnya agar ia tetap dalam posisinya dan dia beberapa kali menepuk pundaknya, seolah mencoba membuatnya tenang.

Isabel akan kembali menjauh dari Dante, tetapi tanpa mengatakan apa pun dia memeluknya lebih erat, seolah tidak memperbolehkannya menjauh.

Dalam pelukan Dante, Isabel pun dapat mendengar jantung pria itu berdegup kencang, apa dia juga ketakutan? Tetapi rumornya dia pemimpin mafia, bukan? Tidak mungkin jika dia ketakutan.

Merasa tak nyaman atas sikap Dante, utamanya karena Isabel tidak ingin dekat dengannya, ia mendorongnya lebih kencang sampai dia tidak lagi memeluknya.

Dante dan Isabel saling menatap satu sama lain, tatapan mereka masing-masing pun berbeda.

Isabel menatap dengan begitu tajam, sedangkan Dante menatap dengan tatapan yang sulit diartikan, tidak tajam ataupun dalam artian tatapan lainnya.

"Dante—"

Dante membekap mulut Isabel saat melihat para pria yang membawa pistol itu berada tak jauh dari tempat persembunyian, mereka berhenti melangkah dan terlihat membicarakan sesuatu.

Isabel memejamkan matanya rapat-rapat karena sangat takut mereka mengetahui tempat persembunyiannya.

"Mereka sudah pergi."

Isabel membuka kedua matanya dan segera menarik diri, lalu menghela napas secara kasar sambil menyandarkan kepalanya pada bangunan di belakangnya, ia lega para pria yang terlihat mengerikan itu tidak ada yang melihat mereka.

Namun, berbeda dengan Dante, ia sangat penasaran dan ingin menghadapi mereka, tetapi akan berbahaya jika ia keluar sekarang karena ia sendirian, anak buahnya tidak sedang bersamanya, apalagi jumlah mereka sangat banyak.

"Dante, kita harus keluar." Isabel mulai bergerak.

Dante lantas menggeram dengan mata terpejam. "Hati-hati." pintanya, ia sedari tadi sangat sensitif, ia harap Isabel mengerti.

𝐅 𝐄 𝐀 𝐑 𝐋 𝐄 𝐒 𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang