𝟐𝟖. 𝐔𝐧𝐞𝐱𝐩𝐞𝐜𝐭𝐞𝐝

580 27 8
                                    

Jangan lupa vote dan komennya guys biar aku rajin up, sedih banget banyak yang siders😾

_

Setelah tiba di mansion Dante yang jauh dari pemukiman dan di kelilingi ladang yang luas, kini Isabel dan Jorde bersembunyi di balik semak belukar yang tak jauh dari bangunan mansion itu.

Jorde mengamati sekitarnya lalu berdecak. "Penjagaannya di bagian mana pun sangat ketat."

"Lebih baik kita kembali saja."

"Isabel???" Jorde lantas menatapnya dengan marah.

Isabel menelan ludahnya. "Karena kupikir kita akan gagal."

"Kita bahkan belum menginjakkan kaki kita di sana, kau sudah menyimpulkan kalau kita akan gagal??"

Jorde menghela napas secara kasar. "Isabel, dengarkan aku. Kau diam-diam akan masuk ke dalam setelah aku mengecoh para penjaga, aku akan menyusul setelah berhasil membunuh mereka."

Isabel perlahan menganggukkan kepalanya, lalu ia mengikuti Jorde dari belakang sesuai isyaratnya sampai akhirnya mereka berhenti di samping bangunan mansion itu.

"Isabel, cobalah masuk melalui jendela di sana, aku akan mengecoh kedua penjaga di sisi kiri itu."

Isabel mengangguk dengan jantung yang berdebar kencang dan keringat di dahinya terus bercucuran, ini misi pertama yang dilakukannya sebagai pembunuh bayaran, ia justru malah berharap gagal karena ia tidak membenarkan pembunuhan!

Sementara itu, Jorde diam-diam berlari ke arah kedua penjaga, kedua penjaga itu lantas menghampiri ke arah semak-semak saat mendengar suara yang sengaja ditimbulkan olehnya.

Di kesempatan itu, Isabel segera berlari ke arah jendela lalu dia mencoba membukanya dengan alat yang dibawanya, selain pistol, mereka pun dibekali alat-alat lainnya.

Isabel kesulitan membuka jendela, hingga tangannya terluka, tetapi dia terus berusaha sambil sesekali menatap ke arah yang dituju para penjaga tadi.

"Berhasil!" Isabel merasa puas dengan usahanya lalu ia memanjat dan masuk ke dalam sana setelah memastikan di dalam sana tidak ada orang.

Isabel berjalan dengan mengendap-ngendap, ia memakai trench coat yang sepanjang di bawah lutut dengan terdapat tudung di kepalanya. Selain itu, ia memakai sapu tangan hitam dan sepatu bot hitam tinggi berhak rendah, dan wajahnya pun ditutupi oleh kain, sehingga hanya mata berwarna hazelnya saja yang terlihat.

Ke arah mana Isabel harus pergi sekarang? Ia mengumpat karena merasa seperti seorang pencuri.

Kemudian Isabel bersembunyi di balik tangga saat mendengar suara langkah kaki, beberapa pria berjas hitam melewatinya, lalu ia berputar ke belakang ruang di bawah tangga yang kosong saat mereka melangkah ke arahnya.

Jantung Isabel berdebar kencang dan ia menghela napas lega karena mereka tidak menemukannya, ia menggigit bawah bibirnya, di mana Dante sekarang? Ah ya, dia pasti sudah tidur! Tetapi di mana kamarnya??

Isabel memutuskan menaiki tangga, kamar pemilik rumah megah tidak mungkin berada di lantai bawah, bukan? Pasti biasanya di lantai atas.

Isabel menaiki tangga dengan waspada dan pistol di tangannya ia genggam dengan erat ke arah ke depan.

Isabel segera bersembunyi saat melihat dua penjaga yang berdiri di depan pintu sebuah ruangan, apa itu kamar Dante??

"DORRR!!!!"

"DORRR!!!!"

Suara tembakan tiba-tiba terdengar dari luar, Isabel segera turun dari tangga untuk bersembunyi di bawah tangga karena tangga itu pasti akan dilalui oleh kedua penjaga yang berjaga di depan pintu sebuah ruangan tadi.

𝐅 𝐄 𝐀 𝐑 𝐋 𝐄 𝐒 𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang