Libraryy

271 15 7
                                    

Beberapa hari belakangan ini, mereka berdua disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Jake yang lembur, Wina yang mondar-mandir untuk restock bahan dan alat dapur.
Wina tetap sibuk, tapi tak sesibuk Jake.

Selama seminggu terakhir, Jake pulang tengah malam, alias lembur. Dan harus pergi pagi lagi. Walaupun seorang pemimpin di perusahaannya, dia gak selalu memakai setelan jas rapi. Pakai setelan jas rapi hanya saat akam ada meeting saja, selebihnya? Tidak.

Tapi di ruangannya dia tetap menyimpan setelan jas. Jaga-jaga siapa tau ada pertemuan mendadak dengan perusahaan lain. Hari-hari biasa, dia hanya menggunakan pakaian santai, seperti street fashion, atau kadang cuman kaos polos, celana selutut dan topi.

Walaupun sibuk, dua-duanya tetapi saling mengabari satu sama lain. Baik melalu chat, maupun telepon biasa, kadang juga vc saat jam makan siang.
Yang ngajak siapa? Ya Jake. Bukannya Wina ga pernah mau vc, cuman terkadang saat Wina mau vc Jake, Jake-nya udah duluan ngajak vc, jadi yasudah.

Seperti sekarang, Wina sedang makan siang di ruangannya sambil Video Call dengan Jake. Wina mengirimkan makan siang ke kantor Jake. Dia mengirimkan dari cafe-nya sendiri.

"Duh, ini enak banget. Ini lo yang masak ya di dapur cafe?"

"Iyaa, menu baru sih. Gue mau lo nyobain dulu. Belum launch ini menu-nya"

"Really? OMG, jadi aku yang pertama kali nyobain dong? Enak ini enakkk, jadi best seller pasti. Cepetan launch dehh"

"Ya ntaran dulu, ini juga nemu bumbunya iseng doang. Eh ternyata enak, soon deh aku umum-in menu barunya"

"Harganya jangan mahal-mahal ya"

"Ga usah bilang gitu deh, ntar dikira pelit loh. Duit lo kan banyak. Gocap mah kecil sama lo"

"Oh dah sadar juga lo, kalau suami lo nih banyak duit"

"Ya, orang-orang juga pada tau kali kalau lo tajir. Udah dari dulu juga"

"Kalau sadar, kenapa ga minta tas Hermes? Gucci? Louis Vuitton? Atau apa gitu? Itu yang birkin lagi trend tuh"

"Engga dulu deh kalau tas begitu. Ga style gue. Gue lebih suka tas selempang dari kanvas doang udah enak banget itu. Muat banyak"-ucap Wina santai.

"Duh gue stres-nya liat lo tuh, lo gamau minta yang begituan. Padahal lo kalau mau minta tas merk begitu juga gue kasih banyak. Masih sanggup gue"

#pesonalelakigakinsecure

"Nanti ada masanya, udah ah duitnya simpen aja buat ntar kedepannya. Jujur gue lebih suka duit banyak dipake buat travelling, beli pengalaman daripad beli barang mahal"

"Oke, noted"

"Hah?"

"Gue catet, ntar kalau ada waktu kosong kita jalan-jalan lagi"

"Ih seriusan nih?"

"Ya iyalah, masa bercanda"

"Duh, gimana ya"

"Udah ah, eh anw ntar gue ga lembur, jadinya pulang cepet"

"Okoke, mau dimasakin apa?"

"Eh, duh jadi salting gue kalau lo nanyaim gini, jangan gitu dong. Jantung gue duar duar"

"Hahaha, apasih. Udah lo mau apaan?"

"Apa aja deh gue suka asal lo yang masak"

"Okeyy, gue matiin dulu ya. See ya"

Wina pun memutuskan sambungan dan mematikan handphone-nya.  Kemudian, melanjutkan pekerjaannya.

***********

Tendresee (Jake x Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang