Hyunjin memejamkan matanya, merasakan helaan napas pendek yang menandakan ketidakberdayaannya. Lagi-lagi, di pagi buta yang seharusnya tenang, suara cekcok kedua orang tuanya bergaung di seluruh rumah."Kamu nikah sama aku cuma mengharapkan anak?" suara Jisoo, ibunya, penuh dengan kemarahan dan kekecewaan.
"Aku cuma ingin anak perempuan! Apa itu salah? Lagipula, sekarang kamu udah nggak bisa mengandung lagi!" balas Jinyoung, ayahnya, dengan nada yang penuh emosi, seolah tak peduli dengan perasaan istrinya.
Changbin, saudara kembar Hyunjin, berdiri dengan niat melerai, tetapi suasana semakin memanas. Hyunjin menarik lengan Changbin, berharap bisa menghentikan pertengkaran yang semakin mencengkeram hatinya. Namun, Changbin menatap Hyunjin dengan kesal dan menghempaskan tangan Hyunjin yang menahannya.
"Padahal setelah ada Jeongin, mereka nggak terlalu mempermasalahkan itu. Lo inget, kan? Betapa bahagianya mereka?" Changbin berusaha menyentuh ingatan indah yang semakin pudar.
Hyunjin menundukkan kepalanya, menggigit bibirnya mendengar penuturan Changbin. "Jeongin... pastinya nggak suka ngelihat kita kayak gini," ucapnya lembut, air mata mulai menggenang di matanya, menandakan betapa sakitnya situasi ini.
Tiba-tiba, suara Jinyoung menggema, "Ayo, kita pisah." Kalimat itu membuat Changbin dan Hyunjin membulatkan mata terkejut. Mereka sontak menoleh ke arah Jisoo dan Jinyoung, yang kini saling beradu tatap dalam ketegangan yang membara.
Jisoo terdiam, matanya membelalak, seolah kata-kata Jinyoung adalah pisau yang mengiris hatinya. "K-Kenapa? Kamu selingkuh?" suaranya bergetar, penuh kepedihan.
"Iya, aku selingkuh! Puas?!" jawab Jinyoung, nada suaranya mencerminkan penyesalan yang tak terucapkan, tetapi juga kemarahan.
"Jadi selama ini dugaan aku benar?" Jisoo merasa dikhianati, kepedihan mendalam menggerogoti jiwanya.
Seperdetik kemudian, suara dentuman tubuh Jisoo yang jatuh di atas lantai mengisi ruang dengan keheningan yang menyakitkan. Seisi rumah seolah memekik histeris, terperangkap dalam momen yang menghancurkan.
Hyunjin berdiri terpaku, wajahnya membiru saat melihat sosok ibunya terjatuh. Dalam benaknya, hanya satu pikiran yang berputar: Apa yang terjadi pada keluarga yang dulunya begitu bahagia? Rasa sakitnya tak tertahankan, seolah jantungnya dicabik-cabik oleh kenyataan yang baru saja terjadi.
mari berkenalan dengan para tokoh
Hwang Hyunjin
Hwang Changbin
Hwang Jinyoung
Kim Jisoo
dedek gemesh yg udah g ada di cerita ini, maapkn ak ayen🥺🥺
hallo-hallo, ini aku berriepie_ ༎ຶ‿༎ຶ
maaf aku ngga bisa lanjutin story di akun itu karena aku lupa password akun, udah coba selama semingguan ini tapi tetep ga bisaaaaaa 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me, Love Me || Hwang Hyunjin
Fanfiction⚠️ Brothership || Not BxB Dalam dunia yang berputar antara hidup dan mati, orang yang ditinggalkan adalah mereka yang paling menderita. Waktu terus melaju, seolah tak peduli dengan luka yang menganga di hati mereka yang tersisa, sementara mereka har...