⚠️TYPOO BERTEBARAN⚠️
(Taylor Swift - Dress)
__Happy Reading__
______________________________________
Pukul 8:00 di pagi hari, Gistara kembali masuk ke dalam kamar Angga dengan semangkuk bubur, susu, dan beberapa obat. Nampak pria itu masih terbaring di tempat tidurnya dengan wajah pucat. Hal yang membuat Gistara sedikit lega, karena demam Angga sudah menurun. Gadis itu duduk di samping Angga dan hendak membangunkan pria tersebut untuk makan sebelum meminum obatnya, namun Angga sudah terlebih dahulu membuka mata.
"Kenapa gak ke sekolah?"
Tanya Angga memandangi Gistara yang sudah siap menyuapi dirinya dengan bubur yang ia masak sendiri. Suara Angga terdengar begitu berat di telinga Gistara."Takut, pulang-pulang lo udah innalilahi!"
Jawab Gistara asal sembari mengaduk-aduk terlebih dahulu bubur ditangannya kemudian memberikan sesuap pada Angga."Makan!"
Pintanya ketika sendok berisikan bubur itu sudah sampai di depan bibir Angga.Angga menerima dan mengunyahnya dengan perlahan, sembari mata yang terus memandang lekat gadis itu.
"Lo khawatir sama gue?"Pertanyaan yang berhasil membuat Gistara menatap Angga, sampai akhirnya keadaan menjadi hening karena mereka saling memandang cukup lama. Suasana menjadi canggung tidak seperti biasanya, Gistara pun merasakan hal yang berbeda dimana pria yang selalu menyebalkan di matanya ini, seolah berubah menjadi pria yang sangat hangat dan penuh cinta. Detak jantung Gistara memompa lebih cepat, seakan ia merasa berbeda dengan tatapan Angga pagi ini. Akan tetapi dengan cepat Gistara menepis pikiran anehnya itu, ia menggeleng dan berfikir bahwa ia hanya terbawa suasana.
'Semua orang pasti merasa aneh kan, ketika di tatap kayak gini?'
Gistara menghela berkali-kali, menetralkan detak jantungnya kemudian kembali menyendokkan bubur dan menyuapi Angga.
"Nih makan lagi, abis itu minum obat lo, biar cepat sembuh! Gak nyusahin gue lagi!"
"Lo belum jawab pertanyaan gue!"
"Gue lebih khawatir ke bunda, kalau lo sampai kenapa-kenapa di kostnya yang kena kan bunda! Lagian kita sekelas dan lo juga udah ngajar gue matematika, mungkin itu bakalan jadi alasan kenapa gue bantuin lo!"
Jawab Gistara menjelaskan pertanyaan Angga yang berhasil membuat jantungnya jadi tidak karuan. Meskipun jawaban itu benar, hanya saja ada beberapa hal yang Gistara tutupi, dimana dirinya memang khawatir tanpa sebab dan takut cowok itu kenapa-kenapa, Gistarapun tidak tau kenapa ia mengkhawatirkan semua itu."Ngomong-ngomong buburnya gimana? Enak gak? Itu pertama kali sih gue buat bubur orang sakit!"
"Asin!"
Gistara melongo dengan jawaban Angga, ia rasa tadi garamnya sudah pas."Banget?"
Angga hanya mengangguk, dan seketika itu juga Gistara menutup mulutnya kaget. Bukannya sembuh, ini malah makin sakit anak orang. Gistara dengan cepat mengambil bubur tersebut, dan berniat untuk membuat kan yang baru.
"Mau kemana?"
Tanya Angga memegang pergelangan tangan Gistara ketika gadis itu hendak keluar dari kamarnya."Buatin lo yang baru!"
"Gak usah!"
Cowok itu bangun dari tidurnya, kemudian mengambil mangkuk berisikan bubur di tangan Gistara dan memakannya dengan lahab seolah itu adalah makanan yang sangat enak. Hal tersebut membuat Gistara mematung tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aritmetika Dan Kanvas (On Going)
Teen Fiction"Ngapain lo? Gak usah aneh-aneh deh!" ujar Gistara, menolak uluran tangan Angga yang tak kunjung surut. "Gue Angga, guru les privat lo mulai sekarang!" kata Angga dengan tegas. "WHAT!!?" Cerita ini bermula ketika lukisan Gistara yang tak sengaja dir...