1

3.7K 199 11
                                    

typo.

______________

Awan mendung dengan suara tangis yang pilu sambil melihat dan mengusap batu nisan! Semua orang tahu bahwa orang tersebut baru kehilangan. Mereka tengah berkabung atas kepergian seseorang yang mereka tak pernah duga.

"Kau harus mengikhlaskannya" Ucap sang wanita tua yang kini mengusap punggung sang anak lelakinya yang terus menangis.

Jake menggelengkan kepalanya! Dia tidak bisa! Bagaimana bisa dia mengikhlaskan orang yang sangat dirinya cintai! Orang yang selalu memperlakukannya bak seorang raja! Orang yang berjanji akan menikahinya 3 hari lagi namun tiba - tiba kecelakaan datang yang membuat dirinya harus kehilangannya.

Sang Ibu pun membawa Jake untuk pergi dari pemakaman sang terkasih! Dirinya bisa merasakan sakit menjadi Jake yang kehilangan orang yang sangat di cintainya namun kita tak bisa mengubah takdir kematian seseorang.

Jake terdiam bahkan mereka sudah menyiapkan 98% untuk pernikahannya. dirinya pergi ke kamarnya dan mengurung dirinya sambil melihat foto - foto kenangannya bersama sang terkasih.

"Sunghoon...." rilihnya dengen meneluk foto sang pujaan hati.

'Tok 'tok'

Suara ketukan pintu membuat Jake terbangun dari tidurnya! Dia mengira bahwa semua ini mimpi namun melihat dirinya memeluk foto sang terkasih dan juga mata yang sembab membuat dirinya kembali pada kenyataan bahwa kekasihnya sudah meninggalkannya.

Jake membuka matanya dan melihat sang Ayah yang menatapnya "Turun" perintahnya.

Jake tidak bisa membantah sang Ayah walaupun dirinya masih berkabung.

Dirinya bisa melihat seluruh keluarga Park berada diruang keluarga bersama keluarga besarnya. Jake mengernyitkan alisnya ketika menatap semua orang yang tampak seperti sudah melupakan kepergian Sang terkasih.

Nyonya Sim memanggil anaknya untuk duduk di sebelahnya.

"Kita tetap akan melanjutkan pernikahannya" Ucap Tuan sim yang membuat Jake melebarkan matanya.

"apa maksud ayah?" Tanya Jake tidak mengerti

Tuan Sim melihat anaknya "Kau akan menikah dengan sepupu Sunghoon! Jay"

Jake langsung berdiri dan menatap ayahnya dengan tajam "Apa Ayah gila! Sunghoon baru saja meninggal dan kalian de-"

"JAKE!!!" Bentak sang ayah yang membuat Jake terdiam

"Apa kau ingin membuat kedua keluarga kami malu? Tidak ada bantahan! Kita tetap akan melanjutkan pernikahannya" Ucap Tuan Sim.

Jake terduduk kembali dengan perasaan campur aduk.

Jay hanya duduk dengan menatap Jake! Dirinya mengepalkan tangannya! Sungguh dirinya tidak ingin pernikahan paksa seperti ini. Dirinya juga tidak ingin merebut kekasih sang sepupu karena dirinya juga sudah memiliki sang kekasih.

"Baiklah Sim tanggal sudah di tetapkan! Jay dan Jake akan menikah tiga hari lagi!" Ucap Tuan Park ayahnya Jay! Memang benar sunghoon hanyalah anak pungut yang kedua orang tuanya sudah meninggal dan di asuh oleh paman dan bibinya yaitu kedua orang tua Jay.

Jake mengepalkan tangannya! Keluarga Park pun pergi meninggalkan kediaman Sim! Bagaimanapun keduanya pembisnis besar dan pernikahan ini juga bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Memang apa yang sepesial dari sunghoon!  Lebih baik Jay dari pada Sunghoon dari segimanapun" Ucap Tuan Sim yang membuat Jake mengepalkan tangannya.

"kenapa ayah mengatakan hal menyakitkan seperti itu?" geram Jake

"bukankah ayah sudah melihat bagaimaba perjuangan Sunghoon hingga ayah luluh dan memberikan restu pada kami! atau jangan ayah yang mem-"

"JANGAN BICARA SEMBARANGAN JAKE! Ayah memang sudah merestui kalian tapi kepergian sunghoon itu kesalahannya!" geram Tuan sim.

"cinta akan hilang karena terbiasa! Ayah yakin kau bisa melupakan Sunghoon dan menerima Jay" Ucap sang Ayah yang akan mengelus kepala sang putra bungsunya namun segera di tepis oleh sang empu.

"Ayah berfikir begitu! Tapi aku tidak akan pernah melupakan cintaku pada Sunghoon" Ucap Jake yang langsung pergi ke kamarnya.

Tuan sim menghela nafasnya dengan melihat punggung Jake yang perlahan hilang dari pandangannya.

Nyonya sim mengusap punggung sang suami "Dia akan mengerti!" tenangnya.

"Aku hanya ingin yang terbaik untuknya! dan memberitahunya bahwa yang pergi tidak akan pernah bisa kembali" Ucap Tuan sim dengan memeluk sang istri.

_______________

unplanned weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang