typo.
_________
Jay menatap luar jendela di ruangannya! meratapi semua yang terjadi padanya, Mungkin jika orang - orang mengenalnya akan menganggap bahwa hidup Jay sangatlah mudah dan Enak.
Menjadi putra semata wayang yang memiliki perusahaan ternama, Sekolah di luar negeri, Memiliki istri dari seorang perusahaan yang tidak kalah ternama dari perusahaan keluarganya.
Jungwon menatap Jay yang tidak biasanya. biasanya Jay selalu tersenyum dengan ponsel yang di genggamnya namun sekarang dirinya terus merenung dengan menatap ke luar jendela dalam pandangan kosong.
"Apa kau baik - baik saja?" Tanya Jungwon yang membuat Jay tersadar dan menoleh ke arahnya.
Jay tersenyum "Aku baik - baik saja" Ucap Jay
Jungwon menepuk bahu Jay "Sikapmu berkata sebaliknya, Apa ini tentang istrimu?"
Jay hanya diam yang membuat Jungwon menghela nafasnya "Hyung! Jika kau butuh tempat cerita aku siap mendengarkanmu"
"Giliran aku yang mendengarkan ceritamu" Ucap Jungwon karena selama dirinya bersama Jay hanya dirinya yang selalu bercerita tentang hidupnya.
"Bisakah aku memelukmu?! Aku hanya butuh pelukan sekarang" Lirih Jay karena merasa bahwa masalah rumah tangga dirinya tidak harus ada yang tahu.
Jungwon pun mengangguk dan langsung memeluk kepala Jay yang di sandarkan di perutnya karena posisi Jay yang duduk di kursinya dan Jungwon yang berdiri di sampingnya.
Seseorang terdiam mematung menatap pemandangan di depannya, Tanpa kata dirinya pergi meninggalkan ruangan Jay dengan campur aduk.
Jungwon hanya diam jujur saja perasaanya untuk Jay masih ada dalam lubuk hatinya. Namun dirinya masih mencoba untuk menghapusnya karena dia tahu bahwa orang yang sekarang dalam dekapannya bukan untuknya ataupun miliknya.
Jay pun menjauhkan kepalanya "Maaf! Tidak seharusnya aku meminta hal seperti itu, Aku benar - benar sedang kacau sekarang! Bisakah kau kosongkan jadwalku untuk hari ini? Aku sedang ingin beristirahat"
Jungwon mengangguk lalu segera melaksanakan tugasnya dan membiarkan Jay sendirian di dalam kantornya.
Jay langsung mendongakan kepalanya dan meluruhkan tubuhnya, Rasanya beban di pundaknya sangat berat hingga dia tidak mampu untuk sekedar menegakkan tubuhnya.
Suara dering telepon membuat dirinya kembali membuka matanya dan melihat sang ibu yang meneleponnya. dirinya pun langsung menganggakat panggilan ibunya.
"Iya?"
'nak! mamah hanya ingin menanyakan sesuatu padamu'
Jay berdehem dan menunggu apa yang akan di tanyakan ibunya walaupun dirinya benar - bebar sedang tidak ingin berbicara bersama ibunya tapi dirinya harus menjadi anak yang berbakti.
'Apa kau pernah berhubungan badan dengan Jake? jika kau tidak ingin menjawabnya tidak apa'
Jay terdiam "Kenapa mamah menanyakannya?"
Suara helaan nafas bisa terdengar dari seberang telepon 'entah mamah terlalu berharap atau mungkin mamah hanya terlalu memikirkannya'
"Sebenarnya mamah ingin mengatakan apa?"
'mamah rasa Jake hamil'
Jay melebarkan matanya dirinya tidak ingin terlalu berharap. dirinya harus membuktikannya dahulu.
"Kenapa mamah berfikir begitu?"
'Jay, Saat di pesta Jake selalu mual dan menghindari orang - orang yang memakai Parfume menyengat! lalu perubahan mood Jake yang tidak sepertinya. Mamah tahu mamah terlalu berlebihan bahkan Tentang Sunghoon kita belum menyelesaikannya dan Jake harus-'
Jay mematikan sambungan teleponnya dirinya melihat ponselnya dan langsung menghubungi Jake! Tidak mungkin jika Jake menyembunyikan kehamilannya bukan?!
Jay menggeram karena Jake tak kunjung mengangkat panggilannya hingga dia melihat aplikasi pelacak (Tanpa sepengetahuan Jake)! Dia berharap bahwa Jakenya di rumah orang tuanya namun Jay memihat Jake berada di rumah sakit sekarang yang membuat Jay mengernyitkan alisnya.
Dia pun segera bergegas pergi. Dirinya benar - benar terus memikirkannya! Tapi Jake tidak pernah mual di depannya ataupun merasakan morning sickness jadi dirinya kahwatir bahwa Jake sakit hingga dirinya berada di rumah sakit.
"Ada apa denganmu Jake" Frustasi Jay karena kenapa ujian hidup dirinya terus berdatangan. Dia berharap Jake hanya main saja ke rumah sakit namun secara logika untuk apa bermain di rumah sakit.
Jay sampai di rumah sakit dan kembali melihat pelacak, Jakenya maaih berada di rumah sakit hingga dirinya pun mencari Jake hingga dirinya terdiam di Dokter kandungan! Jay menatap ruangan itu Rasa berharap menghantui dirinya. Dirinya pun entah mengapa menunggu Jake dan berharap bahwa Jake akan keluar dari ruangan itu.
Tanpa sadar saat bunyi ensel pintu Jay malah menyembunyikan dirinya ketika melihat Jake benar - benar keluar dari ruangan itu! Jay bisa merasakan bahwa hatinya berbunga ketika melihat Jake menjauh dari ruangan itu.
"Apa benar kau hamil Jake?" Gumam Jay yang melihat punggung Jake namun dirinya tidak ingin gegabah dan ingin menanyakan langsung pada Dokter yang memeriksa Jake.
Jay menunggu Dokter kandungan itu memeriksa pasien lain dengan dirinya memikirikan alasan Jake menyembunyikan kehamilannya darinya!
Jay langsung masuk ketika melihat tak ada pasien lain. Dokter kandungan itu terkejut ketika melihat Jay yang masuk.
"Oh! Aku kira tak ada pasien lain" Ucapnya yang membuat Jay menggeleng ribut
"Bukan hanya saja! Saya ingin menanyakan apakah ada Pasien atas nama Park Jaeyun?"
Dokter itu mengernyitkan alisnya "Saya suaminya" Ucap Jay dengan menujukkan cincin nikah dirinya
Sang Dokter mengangguk dan mempersilahkan Jay untuk duduk! dirinya memberitahu kaondisi Jake dan juga memberikan dua buah surat pada Jay yang membuat Jay mengepalkan tangannya dan tanpa terasa hatinya kembali hancur.
Dia pun tanpa sepatah kata langsung pergi untuk menemui Jake! Sungguh hatinya benar - benar hancur sekarang dirinya merasakan lelah.
_______________

KAMU SEDANG MEMBACA
unplanned wedding
FanfictionPernikahan yang tidak direncanakan! Jake yang baru kehilangan kekasihnya harus menikah dengan Jay yang merupakan sepupu dari kekasihnya. 💢bxb ⚠️mature