typo.
______________
S
etelah medengarkan keseluruhan cerita dari Dokter Min Jay benar - benar langsung pergi tanpa mempedulikan Ibunya yang masih di rumah sakit. Dirinya harus bertemu dengan Jake dan meluruskan semuanya! Dirinya harus mendengar penjelasan Jake yang berbohong padanya.
Jay membuka pintu rumahnya ini sudah hampir malam dan baru siang tadi Jay kemari untuk memberikan surat penceraian sungguh hari yang sangat melelahkan.
Jake yang sedang meminum susu hamil terkejut ketika melihat netra Jay yang menatapnya hingga dirinya terbatuk. Jay langsung berlari dan mengelus punggung Jake "Kau tak apa?"
Jake mencoba mengatur nafasnya lalu menyingkirkan tangan Jay dari tubuhnya "Apa kau ingin membawa suratnya ke pengadilan?" Tanya Jake yang akan beranjak mengambil surat cerai.
Jay hanya diam "sejak kapan kau meminum susu? Bukankah kau tak memyukainya?"
Jake menghentikan langkahnya, Jake berusaha untuk menutupi kegugupannya dia pun bersmirk "Kau tidak mengenalku Jay! Jangan bersikap seolah kau tahu siapa aku" Jake pun segera pergi ke kamarnya
Jake menatap surat cerai di tangannya. Jujur saja dirinya belum menandatanganinya namun melihat Jay yang datang sekarang hanya untuk mengambil suratnya membuat hati Jake sakit. tapi dirinya harus merelakan orang yang seharusnya bukan untuknya.
Jake pun mengambil pena dan akan menandatanganinya tapi dirinya terkejut ketika Jay menarik surat itu lalu merobeknya. Jake menatap Jay nyalang "Apa yang kau-"
Jay langsung menangkup wajah Jake dan menciumnya sudah cukup. Dirinya sekarang tidak akan pernah tertipu lagi dengan sikap Jake yak seolah tidak peduli padanya.
Jake terkejut lalu berusaha mendorong tubuh Jay namun sang empu malah menarik pinggangnya dan mengunci pergerakkannya. Jay melepas pungutan bibirnya lalu menyatukan kening keduanya. "Aku mencintaimu Jake! Aku harus berbuat apa agar kau percaya bahwa hati ini benar - benar milikmu"
Jake terdiam dengan deru nafas yang masih naik turun!
"Aku sudah berjanji bahwa aku tidak akan melepasmu! kau boleh menyakitiku sesukamu tapi mulai detik ini aku benar - benar tak akan melepasmu" Ucap Jay yang langsung memeluk Jake.
"Ijinkan aku menemanimu hingga maut yang memisahkan kita!! tidak apa jika kau tak ingin menceritakan semuanya padaku karena sekarang aku yang akan memceritakan semuanya padamu, Aku akan bertindak bodoh yang tidak tahu apa - apa asalkan kau tetap bersamaku"
"Kumohon jangan menodorongku pergi karena hanya kau tempat bersandarku Sim Jaeyun"
Jake terdiam dirinya belum membalas pelukan Jay hingga sang empu melepaskan pelukannya lalu kembali menangkup wajah Jake, Jake baru menyadari bahwa wajah Jay sekarang terluka dia pun panik dan segera menangkupnya "Ada apa dengan wajahmu?"
"Aku akan mengambil kotak p3K" langkah Jake terhenti karena Jay menarik tangannya dan langsung memeluknya kembali
Jake bisa mendengar suara kekehan dari balik punggungnya "Betapa bodohnya aku! Seharusnya aku menyadari bahwa kau juga sangat mencintaiku walaupun kau tak perah mengungkapkannya"
Jake terdiam lalu dirinya bisa merakan keningnya basah karena Jay yang menciumnya "Aku lebih memilihmu dari apapun bahkan anak kita sekalipun"
Jay bisa melihat mata Jake yang melebar "Apa kau terkejut aku mengetahuinya? Jake! mulai sekarang jika kau memiliki sesuatu yang mengganjal di hatimu kau boleh mengungkapkannya kepadaku dan aku janji aku akan mendengarkanmu dan tak akan pernah marah" Jay mencium tangan Jake yang sekarang tersemat cincin pernikahannya yang membuat Jay semakin bahagia. kenapa dirinya baru menyadari ini?
Jake menatap Jay dengan mata yang berkaca - kaca. sebenarnya dirinya sangat takut saat membayangkan bahwa dirinya benar - benar berpisah dengan Jay ternyata dirinya belum siap jika harus membesarkan anaknya sendiri lalu membayangkan jika Jay bersama orang lain sedangkan dirinya hanya sendiri.
Jake pun langsung memeluk leher Jay dan menumpakan tangisnya "Aku takut! Aku takut Jay! Ternyata membayangkan hidup sendiri tanpamu sangat mengerikan, lalu membayangkan bahwa kau bersama dengan Jungwon sedangkan aku sendirian disini itu membuat hatiku sesak"
Jay terdiam sekarang dirinya tahu alasan Jake melakukan itu! seharusnya dirinya memceritakan semuanya pada Jake. Jay terus mengusap punggung Jake dan mencium ceruk lehernya hingga istrinya itu tenang.
Jay mendudukan Jake di pangkuannya! Semoga saja Jay bisa menahannya karena Jake sekarang masih memaki baju kemejanya.
Jay mengelus suri Jake dan menatap wajah sembabnya Jay pun menceritakan semuanya tentang dirinya dan Jungwon tanpa ada yang di tutupi.
"Kau mengerti sekarang? Aku memang salah seharusnya aku tak meminta dirinya memelukku saat itu" Ucap Jay yang membuat Jake menggelengkan kepalanya.
"Kau hanya butuh tempat bersandar yang sehsrusnya tempat itu adalah aku! Tapi aku malah menjadi bebanmu" Sendu Jake
Jay mencubit pipi Jake "Aku senang menjadi bebanmu! Tolong jadikan aku tempat pulang untukmu dan jangan sungkan padaku aku tidak akan pernah terbebani olehmu karena itu kewajibanku"
Jake terdiam lalu kembali memeluk Jay dan menyandarkan kepalanya di dada bidangnya "Kenapa kau sangat baik?"
"Maka dari itu aku mendapatkan seorang malaikat yang menjadi pendamping hidupku" Ucap Jay yang membuat Jake terdiam kembali dengan wajah yang sudah memerah.
Jay mencium pucuk kepala Jake "tolong beritahu aku semua hal yang menganggu pikiranmu! Aku tak mau ada kesalah pahaman lagi di antara kita berdua"
______________

KAMU SEDANG MEMBACA
unplanned wedding
FanfictionPernikahan yang tidak direncanakan! Jake yang baru kehilangan kekasihnya harus menikah dengan Jay yang merupakan sepupu dari kekasihnya. 💢bxb ⚠️mature